Kuis Fisiologi Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan
1. Diferensiasi
Perubahan sel
membentuk organ dengan struktur dan fungsi yang berbeda.
2. Biological
clock
3. Ritme
sirkadia
Siklus 24 jam
yang tidak dikontrol oleh variabel lingkungan. Contohnya adalah denyut nadi,
laju pembelahan sel, laju metabolisme
dan sebagainya.
4. Jam
biologis
Penghitung waktu
internal yang mengendalikan ritem biologi. Jam biologis ini dapat menggunakan
penanda lingkungan maupun tidak, tapi memerlukan sinyal lingkungan. Contohnya adalah
gerak naikknya daun polong.
Bunga, biji, buah
1. Buah
klimaterik
Buah yang
saatpematangannya mengalami kenaikan respirasi sebagai respon terhadap gas
etilen.
Misalnya pisang, alpukat, mangga
2. Buah
nonklimaterik
Buah yang tak
megalami kenaikan respirasi saat proses pematangannya. Contohnya anggur, nanas,
dan jeruk.
3. Vivipari
Pertumbuhan embrio
saat biji dan buah masih di pohon
4. Vernalisasi
Pemberian perlakuan
suhu untuk membuat tumbuhan berbunga
5. Short
day plant
Tumbuhan yang
memerlukan cahaya lebih pendek dari panjang kritis untuk berbunga. Contohnya adalah
dahlia, sorgum, stroberi, violet, dll.
6. Long
day plant
Tumbuhan yang
memerlukan cahaya lebih panjang dari panjang kritis untuk berbunga. Misalnya adalah
bayam, wheat, kentang, dan sebagainya.
7. Faktor
yang mempengaruhi pembungaan
Faktor internal
terdiri atas hormon dan gen. Hormon pertumbuhan seperti giberelin, auksin dan
sitokinin dengan komposisi rasio yang tepat akan memacu pembungaan. Sitokinin akan
memacu pembentukkan kuncup bunga, girelin memacu pembungaan tumbuhan, dan
auksin memacu pemanjangan ujung tumbuhan. Gen tertentu akan menentukan dan
mengatur fase vegetatif dan fase reproduksi yang akan mengatur pembungaan.
Faktor eksternal
terdiri dari suhu, kelembaban, cahaya, dan nutrien. Fluktuasi suhu malam-siang
hari akan menginisiasi pembungaan. Kelembaban mengatur metabolisme tumbuhan
serta suhu, sehingga kelembaban yang tepat akan memacu pembungaan. Cahaya memacu
pembungaan dengan cara intensitas cahaya dan fotoperiodisitas. Nutrien dengan komposisi yang tepat akan
memacu pembungaan, dengan rasio karbon/protein ideal tercapai
8. Inkompatibilitas
Polen berasal
dari jenis lain sehingga tidak terbentuk buluh sari. Inkompatibilitas sendiri terdiri
dari sporophytic self-incompatibility, yaitu jika ales s tumbuhan yang
menghasilkan polen tidak sama pada tumbuhan penerima; dan gametophytic
self-incompatibility pembentukan buluh sari tidak terbentuk karena degradasi
RNA pada stilus penerima polen.
9. Kompatibilitas
Polen berasal
dari jenis yang sama dan terbentuk buluh sari.
HORMON
10. Kriteria
hormon
Substansi organik
yang diproduksi dalam jumlah sedikit. Lokasi pembuatan enzim dan tempat
berfungsinya enzim berbeda, sehingga harus ditransport ke lokasi yang
menghasilkan efek spesifik.
11. Sitokinin
sintetik
BAP, 6-Fenil
amino purine, dan 6-benzil amino purine, CPPU
12. Auksin
sintetik
NAA; 2,4-D; dan MCPA
13. Fungsi
auksin
Merangsang pemanjangan
batang, mendorong pembentukan akar lateral dan adventisia, meregulasi
perkembangan buah, memperlambar abisisi daun
14. Giberelin
fungsi
Merangsang pemanjangan
batang; pertumbuhan buah; perkembangan polen dan tabung polen; perkembangan da germinasi
biji; memecah dormansi biji.
15. Sintetis
etilen
Metionin ditambahkan
ATP dan air sehingga kehilangan 3 gugus fosfat dan SAM. SAM dengan bantuan ACC sintase
menghasilkan ACC. ACC dioksidasi dan terbentuk etilen.
Cekaman
1. Mekanisme
tumbuhan dalam cekamaan genangan air
Tumbuhan menghasilkan
etilen yang akan mematikan beberapa sel di korteks akar sehingga terbentuk
tabung udara yang menyediakan oksigen bagi akar.
2. Stress
avoidence
Tumbuhan yang
mampu menghindari stress. Misalnya pengguguran daun saat musim dingin; siklus
hidup singkat saat lingkungan tak mendukung; mereduksi daun, kutikula tebal pada
katkus, penetrasi akar sampai ke water table; dan sebagainya.
3. Stress
toleransi
Mekanisme tumbuhan
dalam mempertahankan kehidupannya dari stres. Misal ressurection plants
Senescene
1. Senescene
Kematian sel/organ/seluruh
tubuh tumbuhan yang terprogram.
2. Faktor
Kompetisi antara
organ vegetatif dan generatif. Hormon seperti auksin yang menurun dan naiknya
etilen memicu senescene.
Dormansi
1.
Macam dormansi
Coat-imposed dormancy, dormansi karena kulit biji atau
jaringan peindung lainnya sehingga terjadi hambatan penyerapan air dan
pertukaran gas atau terhambatnya penembusan kulit biji oleh radikula.
Internal/embrio dormansi merupakan dormansi karena kondisi
fisiologi yang menunda perkecambahan. Contohnya adalah embrio yang belum
berkembang penuh saat biji berpisah dari tumbuhan.
2.
Pemecahan dormansi
Scarifiaction dengan
cara mekanik dilakukan dengan membuat goresan dengan amplas akan meningkatkan
germinasi. Scarifiaction menggunakan
bahan kimia akan meningkatkan perkecambahan biji
Bidlack,
J. E. and S. H. Jansky. 2008. Stern’s
Introductory Plant Biology 12th Ed. McGraw Hill. New York. P. 145, 194, 197,
206
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain,
S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, & R. B. Jackson. 2012. Biologi. Erlangga. Jakarta. Hal. 416,
428, 430 435, A-16
Rachmawati,
D., M. Nasir, Sudjino, dan K. Dewi. 2009. Bahan
Ajar Fisiologi Tumbuhan. Fauktas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hal. 63, 86, 100, 123-124, 128-129
Sadeghi, S., Z. Y. Ashrafi, M. F. Tabatabai, and H. M. Alizade. 2009.
Study Methods of Dormancy Breaking and Germination of Common Madder (Rubia tinctorum L.) Seed in Laboratory
Conditions. Botany Research International.
2(1):7-10.
No comments:
Post a Comment