Kaya Mana?
Secara logika, kita akan lebih
cepat kaya ketika mengumpulkan uang dan tidak memberikannya pada orang lain
atau bersikap pelit. Coba bayangkan
ketika kita menjadi orang yang pemurah dan mudah memberi? Kapan kita bisa
mengumpulkan uang dan cepat menjadi kaya bila kita selalu memberi? Tapi memang
rejeki itu tak bisa dilogika. Justru kekayaan itu bertambah cepat saat kita
mudah memberi. Tak percaya? Simaklah cerita yang saya amati dikehidupan nyata
dengan latar belakang saya bolak-balik.
Keluarga kecil terdiri dari 5
orang, anak tertua telah bekerja cukup lama menjadi pegawai negri dengan gaji
yang melebihi gaji guru, mungkin kira-kira 2 sampai 3 kali gaji guru. Anak
tertua tinggal dikota yang berbeda dan tinggal bersama sodaranya. Anak kedua
bekerja sebagai pembantu keluarga didalam rumahnya? Anak ketiga masih kuliah di
universitas swasta masih satu kota tempatnya tinggal. Sang ayah terkadang
bekerja sebagi petani, peternak atau sopir terkadang. Sang istri membantu suami
memeilihara sebuah binatang ternak. Dalam kehidupan sehari-harinya, kebutuhan
rumah tangga ini dibantu oleh anak tertuanya bahkan sampai biaya pendidikan
adik-adiknya. Tapi anak pertama ini hanya membagi rejekinya hanya dengan
keluarganya saja dengan orang lain beserta keluarga besarnya pun dia sangat
jarang memberi.
Disisi lain, terdapat keluarga
yang sama. Terdiri atas 5 orang. anak pertama dan kedua beserta kedua orang
tuanya melaksanakan bisnis bersama. Anak kedua tinggal di kota yang berbeda
dengan keluarganya. Dan dalam hal ini berarti hasil dari bisnis akan dibagi
menjadi 3. Anak ketiga masih sekolah di sebuah sekolah kejuruan. Anak pertama
merupakan single parent dengan satu anak. Dalam kehidupannya, anak kedualah
yang sering menopang kehidupan orang tua beserta sodaranya bahkan keponakkannya
ketika uang yang mereka miliki kurang. Anak kedua ini setiap bertemu dengan
keluarga besarnya pasti memberi. Dia memberikan uang dari sepupu, sodara orang
tuanya bahkan dengan orang tua orang tuanya.
Lebih kaya manakah? Anak pertama
atau anak kedua? Secara logika lebih kaya anak pertama pada keluarga pertama.
Tapi pada kenyataannya lebih kaya anak kedua pada keluarga kedua. Kenapa? Mari
kita bandingkan. Anak pertama tinggal di rumah sodaranya, sedangkan anak kedua
tinggal dirumahnya sendiri. Dapatkah kita membayangkan? Hasil yang diperoleh
dari bisnis anak kedua dibagi menjadi 3 dan dia dapat membeli rumah di kota
tempatnya tinggal? Anak pertama belum membeli mobil sedangkan anak kedua
membeli mobil baru secara cash. Bayangkan dengan bisnis keluarga yang dibagi 3
hasilnya dia dapat membeli mobil cash! Selain membeli mobil secara cash dalam
waktu yang hampir bersamaan dia juga membeli ban baru. Dan disinilah peran
Allah. Rejeki yang Allah berikan akan bertambah lebih banyak ketika kita tidak
pelit. Mungkin sejatinya lebih kaya anak pertama, tapi dengan jalan dan rejeki
yang Allah berikan semua kebutuhan anak kedua ditambahkan dan dimudahkan
sehingga terpenuhi. Dalam kehidupan mereka saya memetik pelajaran berharga dan
berkat mereka saya memahami keagungan Allah. Ibu saya pernah bilang,”Kita
takkan pernah tahu rejeki Allah itu datang bagaimana, tapi pasti Dia akan
memberikan rejeki itu.” Dalam kata-kata itu dan pengamatan terhadap mereka saya
paham bahwa rejeki Allah takkan pernah bisa dilogika dan Dia akan memenuhi
kebutuhan kita dengan caraNya yang takkan pernah kita sangka.
No comments:
Post a Comment