Wednesday, January 21, 2015

sekilas tentang amphibi dan reptil


Kelas Amphibia
Amphibia merupakan definisi hewan yang semasa hidupnya dapat hidup di darat dan air (Ario,2010). Amfibi secara harfiah berasal dari amphi yang berarti “ganda” dan bios berarti “hidup. Amphibi adalah binatang yang memiliki tulang belakang (vertebrata) serta suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan (ectotrem) dengan ciri-ciri kulit licin  berkelenjar  dan tidak bersisik (Iskandar dan Syah 2008). Selain ciri-ciri tersebut ada ciri-ciri lain seperti fertilisasi eksternal,telur tak bercabang,telur diletakkan dalam air atau tempat lembab,metamorfosis,berkulit tipis dan permeable (Yanuarefa et all., 2012)
Ketika amphibia menetas langsung hidup di dalam air dan bernapas dengan ingsang. Dewasanya hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru.
Amphibia dibagi menjadi tiga ordo,yaitu:
1.     Gymmophiona/Apoda/Caecilians
Ordo ini memiliki kurang lebih 159 spesies. Dalam ordo ini terbagi menjadi dua famili: Caudacaecilia dan Ichthyophis. Di Indonesia sendiri hanya terdapat satu family,yaitu Ichthyophis.
a.     Family Ichthyophiidae
Klasifikasi:
Kingdom                  : Animalia
Filum              : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo               : Caecilians
Family            : Ichthyophiidae

Karakteristik: seperti cacing tanah,bentuk kepalanya terlihat jelas,bentuknya silindris, ekornya pendek,bersegmen,mulut lebar,mata berukuran kecil terlihat sangat jelas yang terletak pada soket tulang di bawah kulit dan memiliki kulit halus tanpa sisik. Memiliki ukuran 200-300mm untuk spesies yang dewasa

Reproduksi: fertilisasi internal merupakan cara sisilia bereproduksi. Seluruh spesies alam genus ini merupakan ovipar. Perkembangan biakkannya sangat sedikit diketahui. Telur Ichthyophiidae diletakkan di dekat air. Betinanya menanti telurnya menetas.

Sisilia hidup ditanah yang lembab berdekatan dengan sungai,danau dan tempat yang tergenang. Beberapa sisilia adalah binatang akuatik. Hewan ini keluar saat hjan lebat reda

Distribusi: Ichthyophiidae terdapat di India,Sri Lanka dan Asia Selatan.

2.     Urodela/Caudata
Urodela tidak terdapat di Indonesia. Jumlah spesies ini kurang lebih 400.
3.     Anura
Anura terdiri dari katak dan kodok yang memiliki jumlah kurang lebih 4800. Di Indonesia terdapat lebih 500 spesies anura dan persebaranya luas. Ordo anura memiliki beberapa family yang terdapat di Indonesia,berupa:
a.     Family Bombinatoridae

Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Bombinatoridae

Karakteristik: Tulang kerangkanya telah menyatu dengan palatum dan frontoparietal,kulitnya bergranula yang akan mengekskresikan racun,mudah di teukan di area terbuka,

Reproduksi:ampleksusnya inguinal,mengeluarkan telur 60-200 yang diletakkan di vegetasi atau di substrat.

Habitat: hidup di air bersifat aquatik,

Distribusi : Eropa,Cina Selatan,Borneo dan Pulau Filipina

b.     Family Megophryidae

Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Megophryidae

Karakteristik: memiliki kaki pendek sehingga lompatannya tidak jauh,dapat berkamuflase,panjang SVLnya 15-120 mm,tulang tengkoraknya tidak ada palatum dan melekat dengan frotoparetal,berudunya mengalami keratinasi pada mulutnya,syaraf fasialis keluar melalui foramen audiotori dalam kapsul pendengaran dan tekstur kulit halus.

Reproduksi: Megophryidae melakukan proses fertilisasi di aliran arus. Telur diletakkan di air dan akan menjadi kecebong.

Habitat: dapat ditemukan di hutan pada area di atas permukaan laut sampaielevasi 1500 meter.

Distribusi: Malay Peninsula,Indo-Cina,Filipina,Burneo,Sumatra,India Utara,Asia Selatan,Indonesia,dan Nepal.
c.      Family Bufonidae
Klasifikasi:
Kingdom                  : Animalia
Filum              : Chordata
Subfilum                  : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo               : Anura
Family            : Bufonidae

Karakteristik: famili ini mempunyai ukuran tubuh yang besar,panjangnya bisa sampai 230mm SVL,organ Bidder hanya dimiliki oleh pejantan family Bufonidae,tidak memiliki gigi,kulitnya kasar,memiliki parotoid glands yang berpasangan,menyekresikan racun

Reproduksi: Bufonidae bereproduksi menggunakan amplexus axillary.  Bufonidae  bereproduksi dengan fertilisasi internal,vivipar dan ada yang vivipar. Telurnya akan disimpan di air yang akan menetas menjadi berudu. Berudu akan mengalami metamorfosis dengan rentang waktu 2-10 minggu.

Habitat: sebagian besar hidup daratan sampai semifossorial. Ada bebarapa yang akuatik seperti (Pseudobufo) dan hidup di atas pohon seperti Pedostibes.

Distribusi: terdapat di seluruh dunia kecuali Antartika,Papua  dan Australia.

d.     Family Microhylidae
Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Microhylidae

Karekteristik: Microhylidae mempunyai berbagai bentuk tubuh dari habitus fossorial yang menuju ke habitus katak pohon. Tengkoraknya saling belekatan antara palatum dan frontoparietal.

Reproduksi: telur diletakkan dalam jumlah kecil yang akan dibawa,kuning telurnya melindungi dan pejantan akan aktif menjaga. 

Habitat: hidup di lantai hutan,padang rumput dan habitat yang telah terganggu.

Distribusi: Filipina selatan,Papua Nugini,Austarlia Utara,Pulau Molucca, dan Indonesia barat.

e.      Family Pelodryadidae
Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Pelodryadidae

Karakteristik: Pelodryadidae termasuk katak berukuran kecil sampai sedang,dengan kepala pipih.

Reproduksi: bertelur

Habitat:

Distribusi: Indonesia,Papua Nugini,Australia
Contoh spesies: Liitoria javana
f.       Family Ranidae
Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Ranidae

Karakteristik:tengkoraknya telah menyatu dengan palatum dan frontoparietal. Tak ada tulang rawan interkalar yang terjadi antara phalanges terminal dan penultima masing-masing jari,phalanges terminal yang tumpul,menunjuk,atau berbentuk T. Memiliki ukuran tubuh sedang sampai besar.

Reproduksi: berkembang biak di danau dengan menyimpan telur di gumpalan.

Habitat: didekat air

Distribusi: Indonesia,Borneo

g.     Family Rhacophoridae
Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Rhacophoridae

Karakteristik: Rhacophoridae merupakan katak pohon yang berukuran kecil-besar. Tengkoraknya telah menyatu dengan palatum dan frontoparietal.

Reproduksi: telurnya besar dan diletakkan di tanah atau di celah pohon. Berudu berkembang di dalam telur.

Habitat:

Distribusi: sub-Saharan Afrika,Madagaskar,Asia Selatan,


h.     Family Lymnodynastidae

Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Lymnodynastidae
 Karakteristik: berukuran kecil-besar, tengkoraknya menyatu dengan palatum dan frontalparietal,

Reproduksi : smplexusnya inguinal yang akan menghasilkan telur yang diletakkan di air dengan dilindungi sarang seperti busa.

Habitat: semak kering,savana sampai rawa,danau atau sungai,di lantai hutan hujan tropika,

Distribusi: Australia,Papua Nugini
i.       Family Pipidae
Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Pipidae

Karakteristik: ukurannya dari kecil-besar,SVLnya dari 27-170 mm. Merupakan binatang akuatik dan bentuk dorsoventralnya memipih dengan otot yang besar,kakinya terdapat web, tengkoraknya menyatu dengan palatum,tetapi frontoparietalnya tak menyatu.

Reproduksi:telurnya diletakkan di punggung atau di air mengalir

Habitat: terdapat di sungai,danau

Distribusi: Amerika Selatan,Afrika,Jawa,
Contoh spesies: Xenopus laevis
j.       Family Myobatrachidae

Klasifikasi:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Myobatrachidae

Karakteristik: ukuran tubuhnya hanya 13-79 mm(SVL),tulang tengkorak menyatu dengan palatum da frontalparietal.

Reproduksi:telur family ini ada yang diletakkan di tanah,air,

Habitat: termasuk binatang terrestrial dari semak,savana,lantai hutan hujan tropika,sungai,

Distribusi: Papua,Australia dan New Guinea


Kelas Reptil
Reptil termasuk dalam kelompok hewan ectothermic sama seperti amphibia. Sumber panas dari lingkungan digunakan untuk meningkatkan suhu tubuh supaya beraktifitas secara normal. Reptil sering berjemur dibawah matahari agar dapat menyerap panas agar suhu tubuhnya mencapai suhu tertentu. Jika suhunya terlalu panas mereka berlindung dalam naungan/mengubah bentuk tubuhnya untuk mengurangi penguapan yang terjadi dalam tubuhnya. Akan tetapi regulasi suhu tubuh reptil hanya ideal di daerah tropik,sedangkan reptil yang tinggal pada daerah dingin tidak efektif(Ario 2010)
Reptil memiliki ciri-ciri bentuk bervariasi,fetilisasi internal,telur bercangkang,kulit tertutup sisik dan butuh suhu eksternal (Yanuarefa et all.,2012)
Reptil yang masih hidup sampai saat ini dibagi menjadi empat ordo:
1.     Ordo Crocodilia
Crocodilia telah ada sejak jama Triassik lebih dari 220 juta tahun yang lalu. Crocodilia tersebar dari daerah tropis sampai subtropik. Semua crocodilia memiliki bentuk tubuh lonjong dengan gigi yang tajam,leher pendek,dan ekor lateral tipis dan pipih. Tubuhnya dilapisi tulang yang mengalami (osteoderms) yang melindungi leher,badan dan ekor dengan kulit berkeratin.

Reproduksi:seluruh ordo ini adalah ovipar dan fertilisasinya terjadi secara internal. Telurnya berjumlah 12-48 buah. Betina akan mnjaga sarangnya sampai menetas. Begitu menetas,juvenil dibawa ke air.
Sistematika Crocodilia:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Reptilia
Ordo                : Crocodylia

Ordo ini terdiri dari tiga famili,yaitu:
a.     Famili Aligatoridae
Karakter: Alligator dan caiman memiliki rahang yang panjang dan luas. Tubuhnya lebih pendek dan moncongnya lebih membulat dari crocodiles Seluruh giginya yang berada di rahang bagian bawah tak terlihat saat mulutnya menutup. Dapat bertahan di daerah dingin.

Habitat: danau,rawa dan sungai.

Distribusi: Amerika Utara bagian timur,Amerika Tengah dan Selatan, dan China bagian timur.
Contoh spesies: Caiman crocodilus
b.     Famili Crocodylidae
Karakter: famili ini memiliki moncong yang lebih besar dari famili gavialidae,gigi mandibular pertama di depan moncong akan terlihat saat crocodylidae menutup mulutnya. Kelenjar garam di mulutnya sangat berkembang dengan baik terletak pada belakang mulut dan mereka mempunyai pori yang besar,permukaan lidahnya tidak mengalami keratinasi,SVL 6,5-23 kaki.

Habitat: hutan hujan tropik,hidup di daerah perairan bersih dengan kanopi yang terbuka,rawa berperairan bersih,di tengah sungai dan danau yang besar serta hutan mangrove.

Distribusi: Afrika barat dan tengah bagian barat,Asia selatan,Australia, Amerika tengah dan selatan.
Contoh spesies: Siamese crocodile

c.      Famili Gavialidae
Karakter: memiliki rahang yang panjang serta sempit. Semua gigi di anterior berjumlah setengah di atas dan dibawah rahang saat mulutnya menutup,kelenjar garam lingual tidak ada atau sedikit yang berkembang serta porinya kecil-kecil,permukaan lidah tidak mengalami keratinasi.

Habitat: famili ini merupakan crocodilia paling bersifat aquatik dan jarang bergi jauh dari air. Juvenil lebih suka tinggal di perairan berarus lambat sedangkan individu dewasanya suka tinggal di daerah beraus kuat dan dalam.

Distribusi: Asia Selatan,Malaya Peninsula,Sumatra dan Kalimantan
Contoh spesies: Gavialis gangeticus

2.     Ordo testudinata
Ordo ini merupakan reptil yang mempunyai tempat penyimpanan,seperti baja yang ada di atas dan bawah,bisa memasukan kepala,leher,anggota badan serta ekor walaupun hanya sebagian atau seluruhnya dalam tempurung ya. Cangkang paling atas,karapaks dibentuk dari fusi delapan bagian tulang vertebrata dAn tulang rusuwah,plastronk yang melapisi set tulang dermal. Cangkang bawah terbentuk dari fusi bagian sternum dan pectoral dengan eksternal tulang dermal.

Reproduksi: semua ordo testudinata merupakan ovipar,seluruh telur disimpan oleh betina. Jumlah telur yang dihasilkan berubungan dengan ukuran betina. Fertilisasi terjadi secara internal
Sistematika
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                    : Vertebrata
Class               : Reptilia
Ordo                : Testudinata

Terdapat dua subordo,yaitu:
a.     Subordo Cryptodira
Merupakan _________ yang menyembunyikan lehernya dengan menarik leher ke arah ruang median dengan rongga ditubuhnya. Lehernya membentuk S secara vertikal dilihat dari lateral dan hanya sedikit bagian hidungnya yaang terlihat antara foramen pelindung.
Di Indonesia terdapt beberapa familinya:
1)    Familia Emydidae
Karakteristik: famili ini memiliki bentuk oval sampai persegi empat membulat,plastronnya besar,terdapat epipterigoid di tengkorak, canal coratid internal berada dalam satu garis dengan pterygoid dan parietal tetapi post orbital tidak menyentuh squamosal.

Habitat: hidup dirawa sampai sungai besar dan danau. Terrapin merupakan tipe terestriap yang hidup di darat.

Distribusi: Eropa,Pegunungan Ural,Amerika Utara mengarah ke selatan hingga ke Brazil bagian timur
Contoh spesies:
2)    Familia Testudinidae
Karakteristik: memiliki ukuran kecil sampai besar,plastronnya besar,epopterigoid berada di tengkorak. Plastronnya kekurangan/tidak terdapat mesoplastron,dan plastral menyangga dengan kuat dan jelas dengan kostal yang ada di karapaks. Karapaks memiliki 11 pasangan periferal suture disekitar tepi dan nukal tanpa proses kostiform.

Habitat: gurun,semak,padang rumput,

Distribusi: Eropa bagian selatan sampai jepang,Amerika Tengah dan Selatan,Indo-Malaysia,madagaskar,
Contoh spesies: Indotestudo forsteni
3)    Familia Geoemydidae
Karakteristik: terdapat keping axilar,inguinal,

Habitat: rawa gambut,sungai,

Distribusi: Indonesia bagian Tengah,Sunda Besar,Semenanjung Malaysia,Thailand dan Filipina
Contoh: Cyclemys dentata
4)    Familia Carettochelyidae
Karakteristik: individu dewasa sangat berat,ukuran cangkang dari 30-55cm CL,cangkangnya mengandung sedikit epidermal scutes,sebagai gantinya,dilapisi dengan kulit epidermal yang halus. Kakinya termodifikasi menjadi bentuk seperti dayung yang dua pasang cakar.

Habitat: sungai besar,estuari yang berasosiasi dengan sungai,

Distribusi:selatan New Guinea dan barat laut australia

Contoh spesies:

5)    Familia Trionychidae
Karakteristik: mempunyai cangkang lunak yang berbentuk flat,pancake yang karapaks dan plastronnya mereduksi. Karapaks dan plastronnya telanjang yang kekurangan scutes epidermal tetapi terlapisi sedikit dengan kulit yang liat. Parietal bukan postoorbital menyentuh squamosal. Syaraf fasial kekurangan cabang hyomandibular. Plastronnya kekurangan mesoplastron. Lehernya diletakkan secara vertikal.

Habitat: hidup di sungai dan danau

Distribusi: Amerika Utara,Afrika, Asia Selatan dan Timur sampai New Guinea
Contoh spesies: Dogania subplana
6)    Familia Cheloniidae
Karakteristik: Chelonoiid merupakan penyu yang besar. Individu dewasanya dari ukuran 60cm-1,4m. Bentuk tubuhnya flat,cangkangnya streamline dilapisi scutes epidermal,kakinya termodifikasi menjadi dayung yang besar. Lehernya dimasukkan secara vertikal,mekanisme ini mencerminkan orientasi anteroventral permukaan articular dari thorak vertebrata pertama.

Habitat: laut yang ada terumbu karang,laut dangkal sampai laut lepas

Distribusi: seluruh daerah tropikal dan laut temperate
Contoh spesies: Eretmochelys imbricatabe
7)    Familia Dermochelyidae
Karakteristik: memiliki bentuk streamlined,tempurungnya berkerut karena sekitinya/tak adanya epidermal scutes. Kakinya termodifikasi menjadi bentuk seperti dayung dan kaki belakangnya seperti tipe untuk penyu tetapi kuat dan berselaput. Termasuk dalam inerial endotherms walaupun masuk dalam class reptil

Habitat: perairan tropis hingga kawasan sub kutub

Distribusi: alaska hingga kawasan selatan di Tanjung Harapan Afrika
Contoh spesies: Dermochelys coriacea
b.     Subordo Pleurodira:
Di Indonesia hanya terdapat satu famili,yaitu:
1)      Familia Chelidae
Karakteristik: tulang tengkorak dan shell-nya berbentuk flat. Tulang tengkoraknya kekurangan epiipterygoid tetapi mempunyai canal internal koratid,leher didimasukkan sevara horizontal

Habitat: rawa kering,danau

Distribusi: Australia,New Guinea, dan Amerika Selatan
Contoh spesies: Lepidochelys olivacea


3.     Ordo squamata
Squamata menunjukkan status monophyletic dalam reptile dan mengharuskan pengunaan bahasa lokal squamata. Yang belakangan mengalami evolusi dari lizard dan karena itu mempresentasikan tahapan awal evolusi. Squamata memiliki celah anal  transversal yang teratur dan tak ada gigi yang terlihat saat mulut tertutup.
Ordo squamata terbagi menjadi dua sub ordo.
a.     Serpentes
Snakes tidak memiliki anggota badan atau hampir tak memiliki. Pectoral grirdle dan anggota badan scara total tidak ada. Bentuk ular sendiri memperlihatkan diversitas bentuk,ukuran dan tekstur permukaan keanekaragaman diversitas ini karena perilaku,ekologi dan fisiologi.
Sistematika:
Kingdom                   : Animalia
Filum               : Chordata
Subfilum                   : Vertebrata
Class               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Subordo          : Serpentes

Reproduksi: ular berkembang biak dengan berbagai cara: vivipar yang dilakukan oleh:Acrochordidae Crotalinae
Terdapat juga yang ovipar,sperti: Atractaspidinae, Boidae

1)      Famili Acrochordidae
Karakter: memiliki kepala kecil,pada permukaan tubuhnya terdapat bintil kasar,bibir atas 12-32,sisik dorsal setengah lingkar tubuh 85-159,terdapat sisik mental groove,jantan lebih kecil dari betina.

Habitat: pinngiran pantai dan sungai besar yang terdapat muara dan danau yang terhubung dengan sungai besar.
Distribusi : Asia Selatan dan Asia Tenggara sampai Filipina dan Australia Utara
Contoh spesies: Achrochordus javanicus
2)      Famili Colubridae
Karakter: tidak memiliki gigi premaxillary,sisik antar nasal kecil,sisik posterior tidak lebih besar dari paarietal,sisik dorsal biasanya kasar

Habitat: dataran rendah sampai hutan pegunungan

Distribusi: di seluruh benua tersebar famili ini.
Contoh spesies: Ahaetulla fasciolata
3)      Famili Elapidae
Karakter: Gigi taringnya tegak pada anterioryang terdapat di tulang maksila. Termasuk ular beracun. Hanya memiliki arteri karatoid,maksila yang pendek dengan gigi anterior yang besar  dan tubular. Tulang mandibula tidak memiliki/sedikit tulang koronoid dan giginya menompang. Di cranial tidak ada reseptor inframerah menjadi  di pit atau permukaan berlekukan

Habitat:hutan primer-sekunder dan pemukinan

Distribusi: Asia Tenggara-Australia tenggara,Amerika Utara bagian selatan serta Amerika Selatan bagian selatan,Afrika,
Contoh spesies: Calliophis bivirgata

4)      Famili Hydrophiidae

Karakter: kepalanya bertameng dan besar,sisi ventral kecil dan dapat dibedakan dengan ukuran tubuh. Nostril terletak dekat kepala atas dan dapat  ditutup dengan katup saat ular berenang. Ekor terkomposisi secara baik dan berbentuk seperti dayung untuk memfasilitasi ketika berenang.

Habitat: bersifat aquatic. Dapat diemukan di laut,sungai

Distribusi: Asia,Indo-Pasifik
Contoh spesies: Hydrophis fasciatus

5)      Famili Viperidae
Karakter: memiliki pasangan gigi yang panjang di depan mulut yang digunakan untuk memasukkan racun ke prey atau predator. Ketika mulut tertutup,giginya akan terlipat ke langit-langit mulut. Pupilnya vertikal dan kepalanya berbentuk segitiga yang besar

Habitat: dataran rendah hutan hujan tropis

Distribusi: seluruh dunia kecuali papua asutralia dan kepulauan pasifik.
Contoh spesies: Trimeresurus puniceus

6)      Famili Boidae
Karakter: ular dalam famili ini tidak memiliki taring dan tak beracun,tapi ada yang memiliki gigi yang besar, panjang tubuh bervariasi 1-9 meter. Memiliki sisik 30 yang melingkar ditubuh tengahnnya.

Habitat: hutan primer-sekunder,darah terbuka,sepanjang aliran sungai

Distribusi: Indonesia
Contoh spesies: Phyton reticulatus

7)      Famili Cylindropiidae
Karakter: memiliki bentuk kecil-besar,memiliki kulit yang halus dan bercahaya. Bagian ventral hanya sedikit selisih besarnya dengan bagian dorsal. Secara umum memiliki dua karotid arteri. Mandibola terdapat bersma tulang koronoid dan gigi ada yang terdapat ada yang tidak.

Habitat:hutan dataran rendah yang lembab,kebun dan lahan pertanian, tanah gembur berlumpur.

Distribusi: Tiongkok dan Hainan,Hong Kong,Laos,Vietnam, Kamboja, Thailand,Semenanjung Malaya,Sumatra,Kalimantan,Jawa,Sulawesi dan Kepulauan Sula,Sangihe,Buton,Boano dan Maluku.
Contoh spesies: Cylindrophis ruffus

8)      Famili Xenopeltidae
Karakter: sisik internasal lebih kecil dari prefontal,parietal dan posterios dispisangkan oleh sisik ditengah, sisik dorsal halus. Aktif pada malam hari.

Habitat: Daerah lembab,rawa,sungai,persawahan,hutan 1300mdpl

Distribusi: China,Myanmar,Indo-Australia,Kamboja
Contoh spesies: Xenopeltis unicolor

9)      Famili Typhlopidae
Karakter: tubuh kecil dengan ukuran 20-75cm,mata tidak terlihat jelas karena tereduksi,kepala bulat,tubuh licin penampilannya seperti cacing.

Habitat: bawah batu,lubang tanah,kayu busuk

Distribusi: Cina,Vietnam,Laos,Kamboja,Thailand,Semenanjung Malaysia,Singapura,Nias,Sumatra,Bangka,Jawa,Madura,Kalimantan,Serawak,Sabah.
Contoh spesies: Typhlops lineatus


b.     Sub Ordo Lacertilia
Reproduksi: lacertilia ada bereproduksi dengan ovipar


1)    FAMILI VARANIDAE
Karakter: sisik tubuh tumpul dan kasar,kepala panjang serta rata dengan leher yang panjang. Lidahnya bercabang dua dan sering dijulurkan keluar,ekornya panjang dan ramping menyebabkan mudah putus. Jari kaki berkembang baik dan terdapat cakar,mata bulat,kakinya kokoh,dan tidak memiliki kantung gular.

Habitat: habitat terbuka di sungai besar atau kanal

Distribusi: Asia Tenggara
Contoh spesies: Varanus salvator
2)    FAMILI SCINCIDAE
Karakter: sisinya halu dan mengkilat. Ekornya panjang sehingga mudah putus. Ukuran tubuhnya dari 27-350 mm, tubuhnya ditutupi sisik yang saling tumpang tindih

Habitat: hutan
Distribusi:seluruh dunia
Contoh spesies: Mabuya multifasciata

3)    FAMILI AGAMIDAE

Karakter: seluruh tubuhnya ditutupi sisik/granular yang tumpang tindih. Sisik tubuh kasar dan kadang ada duri,ekor panjang meruncing dapat putus di caudal. Lidah besar dan basah ditutupi oleh papila dan lingual scales.

Habitat: hutan primer-sekunder dan pinggiran kota. Bersifat arboreal
Distribusi: Indo-Australia
Contoh spesies: Draco volans
4)    FAMILI LACERTIDAE
Karakter: bentuk tubuhnya ramping,terdapat sisik kepala yang simetris,sisiknya rata, panjang ekornya 4,5 kali panjang moncong sampai ventral,tidak ada osteoderm dalamfamili ini baik bagian ventral maupun dorsal.

Habitat: semak,rerumputan dan pinggiran hutan.

Distribusi: Afrika,Europa,Asia selatan hingga ke timur
Contoh spesies: Takydromus sexlineatus

5)    FAMILI GEKKONIDAE
Karakter: tubuh pipih,mata tak bisa tertutup,ujung lidah membulat tumpul,memiliki kemampuan bersuara,dapat memanjat atau bergantung pada substrat.
Habitat: hutanprimer-sekunder,pemukiman,
Distribusi:Indonesia
Contoh spesies: Gecko gecko
6)      Famili Dibamidae
7)      Famili Anguidae
8)      Famili Pygopodidae
9)      Famili Lanthanotidae


Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers. London  
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B. 2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown Reference Group plc. New York.
 Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo. Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998. The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft. Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009. Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed. Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G., and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo.  Banyuwangi.


Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers. London  
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B. 2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown Reference Group plc. New York.
 Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo. Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998. The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft. Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009. Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed. Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G., and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo.  Banyuwangi.


Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers. London  
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B. 2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown Reference Group plc. New York.
 Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo. Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998. The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft. Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009. Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed. Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G., and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo.  Banyuwangi.

No comments:

Post a Comment