Kelas Amphibia
Amphibia merupakan definisi hewan yang semasa hidupnya dapat hidup
di darat dan air (Ario,2010). Amfibi secara harfiah berasal dari amphi yang
berarti “ganda” dan bios berarti “hidup. Amphibi adalah binatang yang memiliki
tulang belakang (vertebrata) serta suhu tubuhnya bergantung pada suhu
lingkungan (ectotrem) dengan ciri-ciri kulit licin berkelenjar
dan tidak bersisik (Iskandar dan Syah 2008). Selain ciri-ciri tersebut
ada ciri-ciri lain seperti fertilisasi eksternal,telur tak bercabang,telur
diletakkan dalam air atau tempat lembab,metamorfosis,berkulit tipis dan
permeable (Yanuarefa et all., 2012)
Ketika amphibia menetas langsung hidup di dalam air dan bernapas
dengan ingsang. Dewasanya hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru.
Amphibia
dibagi menjadi tiga ordo,yaitu:
1.
Gymmophiona/Apoda/Caecilians
Ordo ini memiliki kurang lebih 159 spesies. Dalam ordo ini terbagi
menjadi dua famili: Caudacaecilia dan Ichthyophis. Di Indonesia sendiri hanya
terdapat satu family,yaitu Ichthyophis.
a. Family Ichthyophiidae
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Caecilians
Family :
Ichthyophiidae
Karakteristik:
seperti cacing tanah,bentuk kepalanya terlihat jelas,bentuknya silindris,
ekornya pendek,bersegmen,mulut lebar,mata berukuran kecil terlihat sangat jelas
yang terletak pada soket tulang di bawah kulit dan memiliki kulit halus tanpa
sisik. Memiliki ukuran 200-300mm untuk spesies yang dewasa
Reproduksi: fertilisasi
internal merupakan cara sisilia bereproduksi. Seluruh spesies alam genus ini
merupakan ovipar. Perkembangan biakkannya sangat sedikit diketahui. Telur
Ichthyophiidae diletakkan di dekat air. Betinanya menanti telurnya menetas.
Sisilia hidup
ditanah yang lembab berdekatan dengan sungai,danau dan tempat yang tergenang.
Beberapa sisilia adalah binatang akuatik. Hewan ini keluar saat hjan lebat reda
Distribusi: Ichthyophiidae
terdapat di India,Sri Lanka dan Asia Selatan.
2.
Urodela/Caudata
Urodela tidak terdapat di Indonesia. Jumlah spesies ini kurang
lebih 400.
3.
Anura
Anura terdiri dari katak dan kodok yang memiliki jumlah kurang
lebih 4800. Di Indonesia terdapat lebih 500 spesies anura dan persebaranya
luas. Ordo anura memiliki beberapa family yang terdapat di Indonesia,berupa:
a. Family Bombinatoridae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bombinatoridae
Karakteristik: Tulang kerangkanya
telah menyatu dengan palatum dan frontoparietal,kulitnya bergranula yang akan
mengekskresikan racun,mudah di teukan di area terbuka,
Reproduksi:ampleksusnya
inguinal,mengeluarkan telur 60-200 yang diletakkan di vegetasi atau di
substrat.
Habitat: hidup di air bersifat
aquatik,
Distribusi : Eropa,Cina
Selatan,Borneo dan Pulau Filipina
b. Family Megophryidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Megophryidae
Karakteristik: memiliki kaki pendek
sehingga lompatannya tidak jauh,dapat berkamuflase,panjang SVLnya 15-120
mm,tulang tengkoraknya tidak ada palatum dan melekat dengan
frotoparetal,berudunya mengalami keratinasi pada mulutnya,syaraf fasialis
keluar melalui foramen audiotori dalam kapsul pendengaran dan tekstur kulit
halus.
Reproduksi: Megophryidae melakukan
proses fertilisasi di aliran arus. Telur diletakkan di air dan akan menjadi
kecebong.
Habitat: dapat ditemukan di hutan
pada area di atas permukaan laut sampaielevasi 1500 meter.
Distribusi: Malay
Peninsula,Indo-Cina,Filipina,Burneo,Sumatra,India Utara,Asia
Selatan,Indonesia,dan Nepal.
c. Family Bufonidae
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Subfilum :
Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Karakteristik: famili ini mempunyai ukuran tubuh yang
besar,panjangnya bisa sampai 230mm SVL,organ Bidder hanya dimiliki oleh
pejantan family Bufonidae,tidak memiliki gigi,kulitnya kasar,memiliki parotoid
glands yang berpasangan,menyekresikan racun
Reproduksi: Bufonidae bereproduksi menggunakan amplexus
axillary. Bufonidae bereproduksi dengan fertilisasi
internal,vivipar dan ada yang vivipar. Telurnya akan disimpan di air yang akan
menetas menjadi berudu. Berudu akan mengalami metamorfosis dengan rentang waktu
2-10 minggu.
Habitat: sebagian besar hidup daratan sampai semifossorial. Ada bebarapa
yang akuatik seperti (Pseudobufo) dan hidup di atas pohon seperti Pedostibes.
Distribusi: terdapat di seluruh dunia kecuali Antartika,Papua dan Australia.
d. Family Microhylidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Microhylidae
Karekteristik: Microhylidae
mempunyai berbagai bentuk tubuh dari habitus fossorial yang menuju ke habitus
katak pohon. Tengkoraknya saling belekatan antara palatum dan frontoparietal.
Reproduksi: telur diletakkan dalam
jumlah kecil yang akan dibawa,kuning telurnya melindungi dan pejantan akan
aktif menjaga.
Habitat: hidup di lantai
hutan,padang rumput dan habitat yang telah terganggu.
Distribusi: Filipina selatan,Papua
Nugini,Austarlia Utara,Pulau Molucca, dan Indonesia barat.
e. Family Pelodryadidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Pelodryadidae
Karakteristik: Pelodryadidae
termasuk katak berukuran kecil sampai sedang,dengan kepala pipih.
Reproduksi: bertelur
Habitat:
Distribusi: Indonesia,Papua Nugini,Australia
Contoh spesies: Liitoria javana
f. Family Ranidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Karakteristik:tengkoraknya telah
menyatu dengan palatum dan frontoparietal. Tak ada tulang rawan interkalar yang
terjadi antara phalanges terminal dan penultima masing-masing jari,phalanges
terminal yang tumpul,menunjuk,atau berbentuk T. Memiliki ukuran tubuh sedang sampai
besar.
Reproduksi: berkembang biak di
danau dengan menyimpan telur di gumpalan.
Habitat: didekat air
Distribusi: Indonesia,Borneo
g. Family Rhacophoridae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Rhacophoridae
Karakteristik: Rhacophoridae
merupakan katak pohon yang berukuran kecil-besar. Tengkoraknya telah menyatu
dengan palatum dan frontoparietal.
Reproduksi: telurnya besar dan
diletakkan di tanah atau di celah pohon. Berudu berkembang di dalam telur.
Habitat:
Distribusi: sub-Saharan
Afrika,Madagaskar,Asia Selatan,
h. Family Lymnodynastidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Lymnodynastidae
Karakteristik: berukuran kecil-besar,
tengkoraknya menyatu dengan palatum dan frontalparietal,
Reproduksi : smplexusnya inguinal
yang akan menghasilkan telur yang diletakkan di air dengan dilindungi sarang
seperti busa.
Habitat: semak kering,savana sampai
rawa,danau atau sungai,di lantai hutan hujan tropika,
Distribusi: Australia,Papua Nugini
i. Family Pipidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Pipidae
Karakteristik: ukurannya dari
kecil-besar,SVLnya dari 27-170 mm. Merupakan binatang akuatik dan bentuk
dorsoventralnya memipih dengan otot yang besar,kakinya terdapat web, tengkoraknya
menyatu dengan palatum,tetapi frontoparietalnya tak menyatu.
Reproduksi:telurnya diletakkan di
punggung atau di air mengalir
Habitat: terdapat di sungai,danau
Distribusi: Amerika
Selatan,Afrika,Jawa,
Contoh spesies: Xenopus laevis
j. Family Myobatrachidae
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Myobatrachidae
Karakteristik: ukuran tubuhnya
hanya 13-79 mm(SVL),tulang tengkorak menyatu dengan palatum da frontalparietal.
Reproduksi:telur family ini ada
yang diletakkan di tanah,air,
Habitat: termasuk binatang
terrestrial dari semak,savana,lantai hutan hujan tropika,sungai,
Kelas Reptil
Reptil termasuk dalam kelompok hewan ectothermic sama seperti
amphibia. Sumber panas dari lingkungan digunakan untuk meningkatkan suhu tubuh
supaya beraktifitas secara normal. Reptil sering berjemur dibawah matahari agar
dapat menyerap panas agar suhu tubuhnya mencapai suhu tertentu. Jika suhunya
terlalu panas mereka berlindung dalam naungan/mengubah bentuk tubuhnya untuk
mengurangi penguapan yang terjadi dalam tubuhnya. Akan tetapi regulasi suhu
tubuh reptil hanya ideal di daerah tropik,sedangkan reptil yang tinggal pada
daerah dingin tidak efektif(Ario 2010)
Reptil
memiliki ciri-ciri bentuk bervariasi,fetilisasi internal,telur
bercangkang,kulit tertutup sisik dan butuh suhu eksternal (Yanuarefa et
all.,2012)
Reptil yang
masih hidup sampai saat ini dibagi menjadi empat ordo:
1.
Ordo Crocodilia
Crocodilia telah ada sejak jama Triassik lebih dari 220 juta tahun
yang lalu. Crocodilia tersebar dari daerah tropis sampai subtropik. Semua
crocodilia memiliki bentuk tubuh lonjong dengan gigi yang tajam,leher pendek,dan
ekor lateral tipis dan pipih. Tubuhnya dilapisi tulang yang mengalami
(osteoderms) yang melindungi leher,badan dan ekor dengan kulit berkeratin.
Reproduksi:seluruh ordo ini adalah ovipar dan fertilisasinya
terjadi secara internal. Telurnya berjumlah 12-48 buah. Betina akan mnjaga
sarangnya sampai menetas. Begitu menetas,juvenil dibawa ke air.
Sistematika Crocodilia:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Ordo ini terdiri dari tiga famili,yaitu:
a. Famili Aligatoridae
Karakter: Alligator dan caiman
memiliki rahang yang panjang dan luas. Tubuhnya lebih pendek dan moncongnya
lebih membulat dari crocodiles Seluruh giginya yang berada di rahang bagian
bawah tak terlihat saat mulutnya menutup. Dapat bertahan di daerah dingin.
Habitat: danau,rawa dan sungai.
Distribusi: Amerika Utara bagian
timur,Amerika Tengah dan Selatan, dan China bagian timur.
Contoh spesies: Caiman
crocodilus
b. Famili Crocodylidae
Karakter: famili ini memiliki
moncong yang lebih besar dari famili gavialidae,gigi mandibular pertama di
depan moncong akan terlihat saat crocodylidae menutup mulutnya. Kelenjar garam
di mulutnya sangat berkembang dengan baik terletak pada belakang mulut dan
mereka mempunyai pori yang besar,permukaan lidahnya tidak mengalami keratinasi,SVL
6,5-23 kaki.
Habitat: hutan hujan tropik,hidup
di daerah perairan bersih dengan kanopi yang terbuka,rawa berperairan bersih,di
tengah sungai dan danau yang besar serta hutan mangrove.
Distribusi: Afrika barat dan tengah
bagian barat,Asia selatan,Australia, Amerika tengah dan selatan.
Contoh spesies: Siamese
crocodile
c. Famili Gavialidae
Karakter: memiliki rahang yang
panjang serta sempit. Semua gigi di anterior berjumlah setengah di atas dan
dibawah rahang saat mulutnya menutup,kelenjar garam lingual tidak ada atau
sedikit yang berkembang serta porinya kecil-kecil,permukaan lidah tidak
mengalami keratinasi.
Habitat: famili ini merupakan
crocodilia paling bersifat aquatik dan jarang bergi jauh dari air. Juvenil
lebih suka tinggal di perairan berarus lambat sedangkan individu dewasanya suka
tinggal di daerah beraus kuat dan dalam.
Distribusi: Asia Selatan,Malaya Peninsula,Sumatra
dan Kalimantan
Contoh spesies: Gavialis
gangeticus
2.
Ordo testudinata
Ordo ini merupakan reptil yang mempunyai tempat penyimpanan,seperti
baja yang ada di atas dan bawah,bisa memasukan kepala,leher,anggota badan serta
ekor walaupun hanya sebagian atau seluruhnya dalam tempurung ya. Cangkang
paling atas,karapaks dibentuk dari fusi delapan bagian tulang vertebrata dAn
tulang rusuwah,plastronk yang melapisi set tulang dermal. Cangkang bawah
terbentuk dari fusi bagian sternum dan pectoral dengan eksternal tulang dermal.
Reproduksi: semua ordo testudinata merupakan ovipar,seluruh telur
disimpan oleh betina. Jumlah telur yang dihasilkan berubungan dengan ukuran
betina. Fertilisasi terjadi secara internal
Sistematika
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo :
Testudinata
Terdapat dua subordo,yaitu:
a.
Subordo Cryptodira
Merupakan _________
yang menyembunyikan lehernya dengan menarik leher ke arah ruang median dengan
rongga ditubuhnya. Lehernya membentuk S secara vertikal dilihat dari lateral
dan hanya sedikit bagian hidungnya yaang terlihat antara foramen pelindung.
Di Indonesia
terdapt beberapa familinya:
1)
Familia Emydidae
Karakteristik:
famili ini memiliki bentuk oval sampai persegi empat membulat,plastronnya
besar,terdapat epipterigoid di tengkorak, canal coratid internal berada dalam
satu garis dengan pterygoid dan parietal tetapi post orbital tidak menyentuh
squamosal.
Habitat: hidup
dirawa sampai sungai besar dan danau. Terrapin merupakan tipe terestriap yang
hidup di darat.
Distribusi: Eropa,Pegunungan Ural,Amerika
Utara mengarah ke selatan hingga ke Brazil bagian timur
Contoh spesies:
2)
Familia Testudinidae
Karakteristik:
memiliki ukuran kecil sampai besar,plastronnya besar,epopterigoid berada di
tengkorak. Plastronnya kekurangan/tidak terdapat mesoplastron,dan plastral
menyangga dengan kuat dan jelas dengan kostal yang ada di karapaks. Karapaks
memiliki 11 pasangan periferal suture disekitar tepi dan nukal tanpa proses kostiform.
Habitat: gurun,semak,padang rumput,
Distribusi:
Eropa bagian selatan sampai jepang,Amerika Tengah dan Selatan,Indo-Malaysia,madagaskar,
Contoh spesies: Indotestudo
forsteni
3)
Familia Geoemydidae
Karakteristik: terdapat keping
axilar,inguinal,
Habitat: rawa gambut,sungai,
Distribusi: Indonesia bagian
Tengah,Sunda Besar,Semenanjung Malaysia,Thailand dan Filipina
Contoh: Cyclemys dentata
4)
Familia Carettochelyidae
Karakteristik: individu dewasa sangat
berat,ukuran cangkang dari 30-55cm CL,cangkangnya mengandung sedikit epidermal
scutes,sebagai gantinya,dilapisi dengan kulit epidermal yang halus. Kakinya
termodifikasi menjadi bentuk seperti dayung yang dua pasang cakar.
Habitat: sungai besar,estuari yang berasosiasi
dengan sungai,
Distribusi:selatan New Guinea dan barat laut
australia
Contoh spesies:
5)
Familia Trionychidae
Karakteristik: mempunyai cangkang lunak yang
berbentuk flat,pancake yang karapaks dan plastronnya mereduksi. Karapaks dan
plastronnya telanjang yang kekurangan scutes epidermal tetapi terlapisi sedikit
dengan kulit yang liat. Parietal bukan postoorbital menyentuh squamosal. Syaraf
fasial kekurangan cabang hyomandibular. Plastronnya kekurangan mesoplastron.
Lehernya diletakkan secara vertikal.
Habitat: hidup di sungai dan danau
Distribusi: Amerika Utara,Afrika, Asia Selatan
dan Timur sampai New Guinea
Contoh spesies: Dogania subplana
6)
Familia Cheloniidae
Karakteristik: Chelonoiid merupakan penyu yang
besar. Individu dewasanya dari ukuran 60cm-1,4m. Bentuk tubuhnya
flat,cangkangnya streamline dilapisi scutes epidermal,kakinya termodifikasi
menjadi dayung yang besar. Lehernya dimasukkan secara vertikal,mekanisme ini
mencerminkan orientasi anteroventral permukaan articular dari thorak vertebrata
pertama.
Habitat: laut yang ada terumbu
karang,laut dangkal sampai laut lepas
Distribusi: seluruh daerah tropikal
dan laut temperate
Contoh spesies: Eretmochelys
imbricatabe
7)
Familia Dermochelyidae
Karakteristik: memiliki bentuk
streamlined,tempurungnya berkerut karena sekitinya/tak adanya epidermal scutes.
Kakinya termodifikasi menjadi bentuk seperti dayung dan kaki belakangnya
seperti tipe untuk penyu tetapi kuat dan berselaput. Termasuk dalam inerial
endotherms walaupun masuk dalam class reptil
Habitat: perairan tropis hingga kawasan sub
kutub
Distribusi: alaska hingga kawasan selatan di
Tanjung Harapan Afrika
Contoh spesies: Dermochelys coriacea
b.
Subordo Pleurodira:
Di Indonesia hanya terdapat satu famili,yaitu:
1)
Familia Chelidae
Karakteristik: tulang tengkorak dan shell-nya
berbentuk flat. Tulang tengkoraknya kekurangan epiipterygoid tetapi mempunyai
canal internal koratid,leher didimasukkan sevara horizontal
Habitat: rawa kering,danau
Distribusi: Australia,New Guinea, dan Amerika
Selatan
Contoh spesies: Lepidochelys olivacea
3.
Ordo squamata
Squamata menunjukkan status monophyletic dalam reptile dan
mengharuskan pengunaan bahasa lokal squamata. Yang belakangan mengalami evolusi
dari lizard dan karena itu mempresentasikan tahapan awal evolusi. Squamata
memiliki celah anal transversal yang
teratur dan tak ada gigi yang terlihat saat mulut tertutup.
Ordo squamata terbagi menjadi dua sub ordo.
a.
Serpentes
Snakes tidak memiliki anggota badan atau hampir tak
memiliki. Pectoral grirdle dan anggota badan scara total tidak ada. Bentuk ular
sendiri memperlihatkan diversitas bentuk,ukuran dan tekstur permukaan
keanekaragaman diversitas ini karena perilaku,ekologi dan fisiologi.
Sistematika:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Reproduksi: ular berkembang biak dengan
berbagai cara: vivipar yang dilakukan oleh:Acrochordidae Crotalinae
Terdapat
juga yang ovipar,sperti: Atractaspidinae, Boidae
1)
Famili Acrochordidae
Karakter: memiliki kepala
kecil,pada permukaan tubuhnya terdapat bintil kasar,bibir atas 12-32,sisik
dorsal setengah lingkar tubuh 85-159,terdapat sisik mental groove,jantan lebih
kecil dari betina.
Habitat: pinngiran pantai dan sungai besar
yang terdapat muara dan danau yang terhubung dengan sungai besar.
Distribusi : Asia Selatan dan Asia
Tenggara sampai Filipina dan Australia Utara
Contoh spesies: Achrochordus
javanicus
2)
Famili Colubridae
Karakter: tidak memiliki gigi
premaxillary,sisik antar nasal kecil,sisik posterior tidak lebih besar dari
paarietal,sisik dorsal biasanya kasar
Habitat: dataran rendah sampai hutan
pegunungan
Distribusi: di seluruh benua tersebar famili
ini.
Contoh spesies: Ahaetulla
fasciolata
3)
Famili Elapidae
Karakter: Gigi taringnya tegak pada
anterioryang terdapat di tulang maksila. Termasuk ular beracun. Hanya memiliki
arteri karatoid,maksila yang pendek dengan gigi anterior yang besar dan tubular. Tulang mandibula tidak
memiliki/sedikit tulang koronoid dan giginya menompang. Di cranial tidak ada
reseptor inframerah menjadi di pit atau
permukaan berlekukan
Habitat:hutan primer-sekunder dan pemukinan
Distribusi: Asia Tenggara-Australia
tenggara,Amerika Utara bagian selatan serta Amerika Selatan bagian
selatan,Afrika,
Contoh spesies: Calliophis
bivirgata
4)
Famili Hydrophiidae
Karakter: kepalanya bertameng dan
besar,sisi ventral kecil dan dapat dibedakan dengan ukuran tubuh. Nostril
terletak dekat kepala atas dan dapat
ditutup dengan katup saat ular berenang. Ekor terkomposisi secara baik
dan berbentuk seperti dayung untuk memfasilitasi ketika berenang.
Habitat: bersifat aquatic. Dapat diemukan di
laut,sungai
Distribusi: Asia,Indo-Pasifik
Contoh spesies: Hydrophis fasciatus
5)
Famili Viperidae
Karakter: memiliki pasangan gigi
yang panjang di depan mulut yang digunakan untuk memasukkan racun ke prey atau
predator. Ketika mulut tertutup,giginya akan terlipat ke langit-langit mulut.
Pupilnya vertikal dan kepalanya berbentuk segitiga yang besar
Habitat: dataran rendah hutan hujan tropis
Distribusi: seluruh dunia kecuali papua
asutralia dan kepulauan pasifik.
Contoh spesies: Trimeresurus puniceus
6)
Famili Boidae
Karakter: ular dalam famili ini
tidak memiliki taring dan tak beracun,tapi ada yang memiliki gigi yang besar,
panjang tubuh bervariasi 1-9 meter. Memiliki sisik 30 yang melingkar ditubuh
tengahnnya.
Habitat: hutan primer-sekunder,darah
terbuka,sepanjang aliran sungai
Distribusi: Indonesia
Contoh spesies: Phyton
reticulatus
7)
Famili Cylindropiidae
Karakter: memiliki bentuk
kecil-besar,memiliki kulit yang halus dan bercahaya. Bagian ventral hanya
sedikit selisih besarnya dengan bagian dorsal. Secara umum memiliki dua karotid
arteri. Mandibola terdapat bersma tulang koronoid dan gigi ada yang terdapat
ada yang tidak.
Habitat:hutan dataran rendah yang lembab,kebun
dan lahan pertanian, tanah gembur berlumpur.
Distribusi: Tiongkok dan
Hainan,Hong Kong,Laos,Vietnam, Kamboja, Thailand,Semenanjung
Malaya,Sumatra,Kalimantan,Jawa,Sulawesi dan Kepulauan Sula,Sangihe,Buton,Boano
dan Maluku.
Contoh spesies: Cylindrophis ruffus
8)
Famili Xenopeltidae
Karakter: sisik internasal lebih
kecil dari prefontal,parietal dan posterios dispisangkan oleh sisik ditengah,
sisik dorsal halus. Aktif pada malam hari.
Habitat: Daerah
lembab,rawa,sungai,persawahan,hutan 1300mdpl
Distribusi:
China,Myanmar,Indo-Australia,Kamboja
Contoh spesies: Xenopeltis unicolor
9)
Famili Typhlopidae
Karakter: tubuh kecil dengan ukuran
20-75cm,mata tidak terlihat jelas karena tereduksi,kepala bulat,tubuh licin
penampilannya seperti cacing.
Habitat: bawah batu,lubang tanah,kayu busuk
Distribusi:
Cina,Vietnam,Laos,Kamboja,Thailand,Semenanjung
Malaysia,Singapura,Nias,Sumatra,Bangka,Jawa,Madura,Kalimantan,Serawak,Sabah.
Contoh spesies: Typhlops lineatus
b. Sub Ordo Lacertilia
Reproduksi: lacertilia ada
bereproduksi dengan ovipar
1)
FAMILI VARANIDAE
Karakter: sisik tubuh tumpul dan kasar,kepala
panjang serta rata dengan leher yang panjang. Lidahnya bercabang dua dan sering
dijulurkan keluar,ekornya panjang dan ramping menyebabkan mudah putus. Jari
kaki berkembang baik dan terdapat cakar,mata bulat,kakinya kokoh,dan tidak
memiliki kantung gular.
Habitat: habitat terbuka di sungai besar atau
kanal
Distribusi: Asia Tenggara
Contoh spesies: Varanus salvator
2)
FAMILI SCINCIDAE
Karakter: sisinya halu dan mengkilat. Ekornya
panjang sehingga mudah putus. Ukuran tubuhnya dari 27-350 mm, tubuhnya ditutupi
sisik yang saling tumpang tindih
Habitat: hutan
Distribusi:seluruh dunia
Contoh spesies: Mabuya multifasciata
3)
FAMILI AGAMIDAE
Karakter: seluruh tubuhnya ditutupi sisik/granular
yang tumpang tindih. Sisik tubuh kasar dan kadang ada duri,ekor panjang
meruncing dapat putus di caudal. Lidah besar dan basah ditutupi oleh papila dan
lingual scales.
Habitat: hutan primer-sekunder dan pinggiran
kota. Bersifat arboreal
Distribusi: Indo-Australia
Contoh spesies: Draco volans
4)
FAMILI LACERTIDAE
Karakter: bentuk tubuhnya ramping,terdapat
sisik kepala yang simetris,sisiknya rata, panjang ekornya 4,5 kali panjang
moncong sampai ventral,tidak ada osteoderm dalamfamili ini baik bagian ventral
maupun dorsal.
Habitat: semak,rerumputan dan pinggiran hutan.
Distribusi: Afrika,Europa,Asia selatan hingga
ke timur
Contoh spesies: Takydromus sexlineatus
5)
FAMILI GEKKONIDAE
Karakter: tubuh pipih,mata tak bisa
tertutup,ujung lidah membulat tumpul,memiliki kemampuan bersuara,dapat memanjat
atau bergantung pada substrat.
Habitat: hutanprimer-sekunder,pemukiman,
Distribusi:Indonesia
Contoh spesies: Gecko gecko
6) Famili Dibamidae
7) Famili Anguidae
8) Famili Pygopodidae
9) Famili Lanthanotidae
Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and
Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers.
London
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B.
2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown
Reference Group plc. New York.
Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of
Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan
lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan
di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.
Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998.
The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian
of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft.
Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi
SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009.
Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed.
Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G.,
and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman
Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi.
Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and
Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers.
London
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B.
2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown
Reference Group plc. New York.
Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of
Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan
lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan
di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.
Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998.
The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian
of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft.
Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi
SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009.
Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed.
Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G.,
and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman
Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi.
Ario,A. 2010. Mengenal Satwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Conservation International (CI) Indonesia. Jakarta.
Cox,M. J., Van Dijk,P. P., and
Thirakhupt,K. 1998. Snake and other reptiles. New Holland Publishers.
London
Green,J. Spilsbury,R. And Taylor,B.
2009. Exploring the worlds of reptiles and amphibians. The Brown
Reference Group plc. New York.
Haas,A.and Das,I.1997 .Field guide frog of
Borneo.Natuaral History. Sabah.
Iskandar,T.D dan Syah,F. 2008. Panduan
lapangan amfibi dan reptile di area Mawas Provinsi Kalimantan Tengah (catatan
di Hutan Lindung Beratus). Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo.
Palangkaraya.
Iskandar,T.D. 1998.
The amphibians of Java and Bali. LIPI.
Malkmus,R. 2002. Amphibian and reptilian
of Mount Kinabalu north Borneo. Ganmer Verlag Kommanditgesellschaft.
Germany
Novel,S.S. 2010. Kamus Biologi
SMA. GagasMedia. Jakarta.
Vitt,L.J. 2009.
Herpetology an introductory biology of amphibians and reptiles.3ed.
Elsevier Inc. London.
Yanuarefa. M. F., Hariyanto. G.,
and Utami. J. 2012. Panduan lapang herpetofauna (amfibi dan reptil) Taman
Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi.
No comments:
Post a Comment