Siklus karbon
Karbon
sangat melimpah pada organisme karena membentuk kerangka molekul organik
esensial(Burton, 2010; Campbell et, al. 2010). Karbondioksida merupakan hasil
respirasi tumbuhan dan hewan yang akan dilepaskan ke atmosfer. Proses
fotosintesis pada tumbuhan mengambil karbondioksida dari atmosfer dan
mengubahnya menjadi karbondioksida dengan bantuan energi cahaya. Dengan proses
fotosintesis, tumbuhan membentuk jaringan baru seperti akar, batang dan daun. Gas
karbondioksida akan dikembalikan ke atmosfer saat jaringan tumbuhan atau hewan membusuk. Karbondioksida pada jaringan tumbuhan dan
tumbuhan dapat juga berubah dalam waktu yang lama membentuk bahan bakar fosil (fuels fossil) seperti gas alam, minyak
mentah (crude oil), dan batu bara
(Burton, 2010). Bebatuan sedimen seperti gamping merupakan reservoir yang besar
dengan perputaran siklus lamabat (Campbell, 2010).
Ketika
kita menggunakan ekstraksi bahan bakar fosil untuk berbagai keperluan, bahan
yang kita bakar akan menghasilkan karbondioksida (Burton, 2010).
Laut juga
mengabsorbsi karbondioksida dari atmosfer ketika kandungan karbon di atmosfer
tinggi dan akan dikembalikan ke atmosfer kembali ketika kadarnya
berkurang. Alga di laut dapat
menghilangkan sejumlah besar karbondioksida dari atmosfer. Penambahan besi
sebagai nutrien ke aliran air dapat menstimulasi pertumbuhan algae (Burton,
2010) .
Sumber
Burton, L. D. 2010. Fish & wildlife:
principles of zoology and ecology. Delmar Cengage Learning. New York. p.27-28.
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L., Cain,
S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, & R. B. Jackson. 2010. Biologi. Erlangga.
Jakarta. P.417
No comments:
Post a Comment