A. Kepolaran Air
Molekul air
memiliki bentuk V dengan atom hidrogen 2 yang bergabung dengan atom oksigen.
Penggabungan ikatan atom oksigen dan hidrogen ini menggunakan ikatan kovalen
tunggal. Oksigen memiliki sifat lebih elektronegatif dari hidrogen. Dengan
demikian elektron pada ikatan kovalen akan lebih lama di dekat oksigen daripada
di hidrogen. Elektron-elektron yang lebih sering berada di dekat atom oksigen
sehingga menyebarannya tak rata sehingga air akan bersifat polar.
Dengan elektron
yang sering berada di atom oksigen,atom hidrogen akan bersifat agak positif.
Atom hidrogen yang agak positif ini akan menarik atom oksigen yang agak negatif
dan ditahan dengan ikatan hidrogen.
Molekul air
secara teoritis tiap 4 molekul air berikatan sehingga terbentuk ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen pada air berwujud cair memiliki ikatan hidrogen rapuh dengan
kekuatan kovalen 1/20. Ikatan hidrogen yang terbentuk ini akan putus dan
menyambung dengan frekuensi tinggi dan waktu singkat. Tapi saat kondisi air
berwujud padat,setiap molekul air memiliki sifat tetap pada ruangan dan hanya
membentuk ikatan hidrogen dengan maksimal 4 molekul air. Dengan sifat seperti
itu maka air bersifat polar.
B. Orbital Air yang Tumpang Tindih
Pada molekul air
terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Oksigen dan hidrogen akan
berikatan. Konfigurasi elektron kulit terluar oksigen adalah : 1s2 2s2
2p4. Dari konfigurasi ini terdapat 2 elektron yang tak
memiliki pasangan. Sehingga 2 atom hidrogen dengan elektronnya dapat terikat di
oksigen. Cara mengikatnya dengan orbital 1s-nya tumpang tindih dengan orbital p oksigen yang terisi
sebagian. Sehingga diagram orbital oksigen dalam air terisi penuh dengan konfigurasi: 1s2 2s2 2p6.
Jika 2 orbital p
cenderung membentuk sudut 90°,dapat diduga bahwa ikatan H-O-H di air serupa.
Tapi sayangnya sudut yang terbentuk adalah 104,5°. Hal ini dapat terjadi karena
atom oksigen yang kecil sehingga awan elektron atom hidrogen terpaksa tumpang
tindih bila diikatan 90°. Dengan pembentukan ikatan antara oksigen dengan
hidrogen,orbital tiap hidrogen efektif diduduki sepasang elektrong sehingga
tumpang-tindihnya menempatkan 2pasang elektron di daerah sama. Dalam molekul air terdapat gaya tolak-menolak
kuat yang terjadi antara awan elektron hidrogen mendorong elektron-elektron unu
berjauhan dan terjadilah sudut ikatan 104,5°.
C. Air sebagai Pelarut
Air disebut
pelarut universal. Hal ini dikarenakan dapat melarutkan banyak substansi.
Struktur ionik larut dalam air karena molekul negatif air mengikat kation dari
komponen ionik dan ion positif mengikat aton. Tetapi air tak dapat melarutkan
lemak dan minyak. Larutan yang dapat larut dalam air memiliki wilayah ionik dan
wilayah polar. Senyawa yang dapat larut dalam air merupakan senyawa organik
netral dengan gugus fungsional,gugus karboksil dan gugus amino. Senyawa yang
dapat larut dalam air seperti,gula,alkohol,keton dan aldehida.
Air dapat mendispersi suatu senyawa. Air mendispersi senyawa
karena senyawa tersebut memiliki gugus hidrofobik dan hidrofilik,bersifat
amfipatik. Senyawa amfipatik yang dicampur dengan air akan membentuk misel.
Misel terbentuk karena rantai hidrokarbon yang hidrofobik dan tak dapat larut
di air sehingga senyawa tersebut hanya akan terdispersi saja serta terbentuklah
gumpalan. Gugus hidrofiliknya akan berinteraksi dengan air sedangkan gugus
hidrofobiknya akan bersembunyi pada struktur.Rantai hidrokarbon masuk ke dalam
misel yang tak berair akibat dari air cenderung membentuk ikatan hidrogen dan
bersatu dengan gugus hidrofilik sehingga rantai karbon terpaksa berada di
misel.
A. Kohesi Air
Air yang
mengadakan ikatan terus-menerus membentuk ikatan hidrogen membuat air lebih
terstruktur. Air akan mengalami kohesi yang berupa sifat air yang berusaha
mempertahankan keutuhannya.
Dengan sifat air
yang kohesi karena adanya ikatan hidrogen ini,beberapa organisme diuntungkan.
Contohnya tumbuhan,pengankutan air serta
nutrien dari akar ke daun dapat melawan gravitasi. Saat air di daun
teruapkan,ikatan hidrogen akan membuat molekul air meninggalkan vena dan
menarik molekul dibawahnya sehingga tertarik ke atas yang diteruskan melalui
sel pengankut air sampai ke akar.
Dengan
adanya ikatan hidrogen dalam air juga membantu adesi air. Adesi merupakan
melekatnya zat ke zat yang berbeda. Adhesi ikatan hidrogen air membantu melawan
tarikan gravitasi ke tanah,sehingga beberapa hewan dapat berjalan di atas
permukaan air.
B. Kalor Jenis Air
Air mempunyai kemampuan menstabilkan suhu karena kalor jenis air
tinggi. Dibandingkan dengan pelarut lain,air memiliki kalor jenis yang lebih
tinggi. Sehingga saat musim panas dan siang hari air menyerap panas dari sinar
matahari tapi suhunya hanya mengalami perubahan beberapa derajat saja. Tapi air
dapat menahan perubahan suhu.
Saat air akan mengubah suhunya,air akan menyerap atau melepas
jumlah kalor setiap perubahan suhu. Penyerapan kalori digunakan untuk memutus
ikatan hidrogen. Sedangkan air melepas
kalori ketika membentuk ikatan hidrogen sehingga air akan menghangatkan udara.
Dengan adanya komponen air dalam jumlah yang besar pada tiap
organisme,organisme tersebut dapat menahan perubahan suhu. Manfaat lain dari
sifat air ini adalah menjaga fluktuasi suhu di bumi sehingga menunjang
kehidupan organisme yang hidup di dalamnya.
C. Air sebagai Pendingin Evaporatif
Kalor penguapan
tinggi pada air disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen pada
air ini harus diputus sebelum molekul air keluar dari cairan. Agar air
teruapkan dibutuhkan energi yang tinggi. Ketika air laut teruapkan dengan sinar
matahari pada daerah tropis,udara akan tersirkulasi ke arah kutub. Dengan
tersirkulasinya udara yang mengandung air ini,udara akan melepaskan kalor
kemudian terkondensasi dan terbentuklah hujan.
Molekul air yang
terpanas dengan energi kinetik tinggi akan terlepas membentuk gas sehingga
terjadi pendinginan evaporatif. Manfaat dari sifat pendingan evaporatif air ini
adalah suhu yang stabil sehingga organisme terhindar dari pemanasan berlebih.
D. Insulasi Badan Air oleh Es yang Mengapung
Air dalam wujud
padatan memiliki densitas lebih rendah dari saat berwujud cair. Ketika air
memadat,air malah mengembang berbeda pada zat umumnya yang akan mengerut.
Perilaku mengembang ini terjadi akibat
adanya ikatan hidrogen.
Saat air berada pada
suhu diatas 4°C,air memuai ketika suhunya naik dan mengalami pengerutan pada
suhu mendingin. Molekul air tak dapat bergerak gesit agar ikatan hidrogennya
terputus saat air mulai membeku.
Dengan suhu turun ke arah 0°C,ikatan
hidrogen akan stabil sehingga air terkunci pada kisi kristalin. Densitas es
akan menurun 10% lebih rendah ketika ikatan hidrogen menjaga jarak antar
molekul air. Ikatan hidrogen akan terganggu saat es mendapat kalor yang
menyebabkan suhu air meningkat di atas 0°C. Kristal es akan runtuh dan es
mencair sehingga molekul-molekul airnya bergerak bebas dan saling mendekat.
Saat suhu 4°C densitas air pada posisi paling tinggi dan akan terjadi pemuaian
akibat molekulnya bergerak lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Brady,J. E. Kimia Universitas Asas dan
Struktur. Binarupa Aksara.
Campbell,N. A.,J. B. Reece,L. A.
Urry.,M. L. Cain,S. A. Wasserman,P. V. Minorsky,and R. B. Jackson. 2010. Biologi. 8 ed. Erlangga. Jakarta.
Lehninger,A. L. 1982. Dasar-Dasar
Biokimia Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
No comments:
Post a Comment