MEKANISME HYBRID
INFERTILITY
Hybrid
merupakan keturunan antar spesies yang dibatasi pembentukannya akibat aliran
gen yang tercegah.
Kasusnya
terjadi antara Drosophila nasuta
dan D. albomicans
yang termasuk spesies kembar dari
wilayah Indo-Pasifik. Tak adanya isolasi reproduksi mengakibatkan
keturunan F1 hybrid fertil tapi F2 hybridnya infertil. Terjadi akibat X
kromosom dari D. albomicans
bertranslokasi dan terkait dengan
autosom sehingga meiosisnya abnormal pada hibrida. Translokasi Robertsonian berupa variasi dalam
kromosom yang muncul dari salah satu
fusi 2 kromosom akrosentrik menjadi kromosom tunggal dengan 2 lengan,sehingga
terjadi pengurangan hapliod/sebaliknya,atau dapat terjadi fisi dari satu kromosom menjadi 2 kromosom
akrosentrik yang akan menginkatkan jumlah haploid.
Penjelasan lain
mengatakan. Ketika individu dengan kariotipe berbeda kawin,hibrida yang
dihasilkan memiliki struktural heterozigot yang buruk untuk kesuburan.
Bila sel sperma
berhasil dari penghalang prazigotik dan telah memfetilisasi spesies lain akan
terjadi penghalangan pascazigotik sehingga
isolasi reproduksi terbentuk. Tapi karena jumlah/struktur
berbeda,meiosis pada hibrida gagal sehingga individu hibrida tersebut steril
dan gennya tak dapat mengalir bebas diantara spesies.
No comments:
Post a Comment