LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
INDENTIFIKASI SENYAWA
ALKANAL DAN ALKANON
OLEH :
CANDRA PUSPITA R.
9 / XII IPA 1
SMA NEGERI 1 MLATI
Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman
2011/2012
|
I.
Judul Percobaan:
Indentifikasi Senyawa Alkanal dan Alkanon
II.
Standart Kompetensi:
Memahami senyawa organik dan reaksinya,benzena dan
turunannya, dan makromelukul
III.
Kompetensi Dasar
a.
Mendeskripsikan struktur,cara penulisan,tata nama,sifat
kegunaan, dan indentifikasi senyawa karbon(halo alkana,alkanol,alkoksi
alkana,alkanal,alkanon,asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
IV.
Tujuan percobaan:
Mengamati dan mengidentifikasi senyawa alkanal dan
alkanon dengan pereaksi tollens dan fehling.
V.
Dasar teori :
1. Alkanon:
a. Rumus Umum Senyawa Keton / Alkanon
Alkanon
merupakan golongan senyawa karbon dengan gugus fungsi karbonil (–C=O). Gugus
fungsi karbonil terletak di tengah, diapit dua buah alkil. Sehingga alkanon
mempunyai rumus umum sebagai berikut : R-CO-R1
b. Tata Nama Senyawa Keton / Alkanon
Penamaan
senyawa-senyawa alkanon atau keton juga ada dua cara yaitu :
1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam
alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian
diikuti akhiran “ Keton “
1) Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam
alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
2) Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian
diikuti akhiran “ Keton “
Contoh:
Tata
Nama Alkanon
Rumus
Struktur
|
Nama
IUPAC
|
Nama
Trivial
|
CH3–CO–CH3
CH3–CH2–CO –CH2–CH3 CH3–CO –CH2–CH2–CH3 CH3–CH2–CO –CH3 |
2,
Propanon
3, Pentanon 2, Pentanon 2, Butanon |
Dimetil Keton
Dietil Keton Metil Propil Keton Etil Metil Keton |
Untuk
senyawa-senyawa keton dengan rumus struktur bercabang akan lebih
mudah jika penamaannya menggunakan aturan IUPAC, sebagai berikut :
a) Tentukan rantai utama dengan cara pilih deretan C yang terpanjang dan
mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.6 di atas.
b) Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor serendah-
rendahnya bagi atom C gugus fungsi. Aturan selanjutnya sama dengan yang
berlaku pada senyawa hidrokarbon.
mudah jika penamaannya menggunakan aturan IUPAC, sebagai berikut :
a) Tentukan rantai utama dengan cara pilih deretan C yang terpanjang dan
mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel 5.6 di atas.
b) Penomoran rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor serendah-
rendahnya bagi atom C gugus fungsi. Aturan selanjutnya sama dengan yang
berlaku pada senyawa hidrokarbon.
c.
Sifat
– Sifat Alkanon
Beberapa
sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain :
1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna
2) Pada umumnya larut dalam air
3) Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada
senyawa non polar.
4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.
1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna
2) Pada umumnya larut dalam air
3) Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada
senyawa non polar.
4) Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.
d. Kegunaan Alkanon
Senyawa
alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
aseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai :
1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius.
3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga
digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.
aseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai :
1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius.
3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga
digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.
e.
Pembuatan keton
·
Oksidasi
dari alkohol sekunder
·
Asilasi
Friedel-Craft
·
Reaksi
asam klorida dengan organologam
2. Aldehid adalah suatu senyawa yang
mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur
hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol dehidrogenatum“. (cara sintesisnya).
a. Struktur Aldehid : R – CHO
b. Ciri-ciri aldehid :
1. Sifat-sifat kimia aldehid dan keton
umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air
(berkurang + C).
2. Merupakan senyawa polar, TD
aldehid > senyawa non polar
3. Sifat fisika formaldehid : suatu gas
yang baunya sangat merangsang
4. Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO
: cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
Contoh
: Formaldehid = metanal = H-CHO
5. Sifat-sifat : satu-satunya aldehid
yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam
H2O dari 40 % disebut formalin.
6. Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan
protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan.
c. Pembuatan aldehid :
a. Oksidasi dari alkohol primer
b. Oksidasi dari metilbenzen
c. Reduksi dari asam klorida
3.
Reaksi
identifikasi aldehida dan ketton
reaksi oksidasi dapat digunakan
sebagai reaksi identifikasi untuk membedakan gugus aldehida/alkanal ( - CHO)
dan keton/alkanon (- CO -). Aldehida adalah reduktor kuat yang dapat bereaksi
dengan oksidator lemah seperti larutan Fehling dan larutan Tollens. Sedangkan
keton/alkanon adalah reduktor lemah yang tidak dapat mengoksidasi larutan
fehling dan larutan tollens.
Berikut ini adalah reaksi
identifikasi aldehida dengan larutan fehling dan larutan tollens untuk
membedakkannya dengan isomer fungsinya yaitu keton.
a.
Larutan Fehling
Larutan fehling adalah larutan
basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan
basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II)
tartrat.
Rekasinya adalah sebagai berikut:
Jika terbentuk endapan merah bata
Cu2O, berarti aldehida/alkanal telah mereduksi ion Cu2+
dalam ion kompleks Cu(II) menjadi Cu+ dalam Cu2O
b.
Larutan Tollens
Larutan
tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3
sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
Ion kompleks
[Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal
menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabu
VI.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Beker glass
b.
Tabung reaksi
c.
pemanas
2.
Bahan
a.
Formaldehida/metanal
b.
Aseton/dimetil ketton
c.
Pereaksi tollens
d.
Pereaksi fehling
e.
AgNO3
f.
NH3
VII.
Cara Kerja
1. Membuat pereaksi
tollens:
a. Isi tabung reaksi (1)
dengan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M
b. Tambahkan larutan NH3
2. Identifikasi dengan
pereaksi tollens
a.
Tambahkan 2 mL larutan formaldehida pada tabung (1)
b.
Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam air yang sudah
mendidih.
c.
Amati perubahan pada dinding reaksi.
3.
Identifikasi dengan pereaksi fehling
Isi tabung reaksi (2) dengan 3 mL larutan formaldehida 5%
kemudian tambahkan dengan 5 tetes peraksi fehling.
Amati perubahan yang terjadi.
VIII.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Pereaksi tollens + formaldehida
|
Terbentuk cermin perak
|
2
|
Pereaksi fehling A + formaldehida
|
Merah bata
|
3
|
Pereaksi fehling B + formaldehida
|
Merah bata
|
4
|
Pereaksi tollens + aseton
|
Tak beraksi
|
5
|
Peraksi fehling A + aseton
|
Tak beraksi
|
6
|
Peraksi fehling B + aseton
|
Tak beraksi
|
|
|
|
1.
Dari hasil reaksi di atas, bagaimana ciri-ciri reaksi
yang mengandung gugus alkanal dan gugus alkanon?
Senyawa yang
mengandung gugus alkanal jika ditambahkan fehling akan beraksi dan larutan akan
berwarna merah bata.
Senyawa yang
mengandung gugus alkanon jika ditambahkan
fehling takkan ada reaksi
Suatu senyawa yang
ditambahkan tollens akan menghasilkan cermin perak,senyawa tersebut mengandung
alkanal
Senyawa yang
ditambahkan tollens tak beraksi,maka senyawa tersebut adalah alkanon.
2.
Senyawa apa yang mengandung gugus alkanal? Jelaskan!
Senyawa yang mengandung gugus alkanal adalah
formaldehida. Karena saat ditambahkan fehling
terbentuk endapan merah bata Cu2O, berarti aldehida/alkanal telah
mereduksi ion Cu2+ dalam ion kompleks Cu(II) menjadi Cu+
dalam Cu2O.
Sedangkan
saat ditambhkan tollens Ion kompleks [Ag(NH3)2]+
direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai
cermin perak pada dinding tabung.
3.
Senyawa apa yang mengandung gugus alkanon?jelaskan!
Senyawa yang
mengandung gugus alkanon adalah aseton. Aseton tidak beraksi saat ditambahkan
fehling maupun tollens. Ketton merupakan reduktor yang paling lemah dari pada
aldehida. Tollens dan fehling merupakan zat-zat pengoksidasi lemah yang tidak
dapat mengoksidasi ketton.
IX.
Kesimpulan
Aldehida + pereaksi
tollens →cermin perak
Ketton + pereaksi tollens → tidak ada reaksi
Aldehida + Fehling → endapan merah
bata
Ketton + fehling → tak bereaksi.
Senyawa alkanon tidak dapat
dioksidasi oleh oksidator lemah karena gugus karbonilnya tidak mengandung atom
H.
Antar senyawa alkanon maupun senyawa
alkanal sama-sama tidak terjadi ikatan hidrogen.
Alkanal adalah senyawa
karbon yang mempunyai gugus karbonil pada ujung rantai C dan tidak membentuk
ikatan hidrogen antar senyawa alkanal.
Alkanon merupakan golongan senyawa karbon
dengan gugus fungsi karbonil (–C=O).
Aldehida adalah reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah
seperti larutan Fehling dan larutan Tollens.
keton/alkanon
adalah reduktor lemah yang tidak dapat mengoksidasi larutan fehling dan larutan
tollens.
No comments:
Post a Comment