Carassius
auratus
sebagai Ikan Invasif di Australia
A.
Sejarah Introduksi di Australia
C. auratus telah
diintroduksi pada tahun 1876 (Anonimb, 2011). Introduksi C. auratus ke Australia untuk
pemanfaatannya sebagai hewan akuarium (Anonimb, 2011). C. auratus berada diperairan dapat
dikarenakan introduksi oleh migran sebagai makanan tradisional atau dilepaskan
dari aquariam (Anonim, 2012). C. auratus saat
ini ditemukan di perairaan Selatan-Barat
Australia.
B.
Kerusakkan dan Kerugian
Informasi mengenai dampak dari C. auratus di Australia pada spesies asli
masih sangat limit (Arthington and McKenzie, 1997). C. auratus menimbulkan perubahan habitat dengan menggali di sekitar
lapisan dasar sungai dan danau, mencabuti tumbuhan dan membuat perairan keruh
sehingga nutrien meningkat yang selanjutnya terjadi alga bloom dan terjadinya
nutiren tereduksi makanan alami untuk spesies lain.
C. auratus memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit dan parasit
bagi ikan native (Anonima, 2011). Pada tahun
1970an C. auratus membawa penyakit
dari Jepang ke Australia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan berefek pada
populasi C. auratus dan common carp di Australia Selatan dan
Timur. Penyakit tersebut tidak berefek pada spesies ikan natif Australia
(Anonim, 2009). Akan tetapi, menurut Lintermans (2009) C. auratus yang diimport dari jepang ke Victoria dianggap bertanggung
jawab mengintroduksi penyakit Goldfish
ulcer yang menyerang spesies salmonid
seperti ikan trout (Lintermans, 2009).
C. auratus dapat berkompetisi dengan spesies native dalam hal makanan dan juga dapat memakan spesies lain saat
muda (Anonim, 2012). Selain itu, C.
auratus memiliki makanan yang
overlap dengan spesies katak Canadian (Corfield, et al., 2008). C. auratus dapat
mengancam hewan asli Australia dengan cara
memakan telur salamender serta spesies katak Australia (Corfield, et al., 2008). Juvenil C. auratus dapat memakan element komunitas
zooplankton di Australia, dan hal ini menyebabkan perubahan pada stuktur
komunitas zooplankton. C. auratus selanjutnya
menjadi mendominansi pada komunitas ikan di Australia. Densitas zooplankton akan menurun akibat predasi C. auratus yang tinggi dan menyebabkan
efek kaskade ekologikal pada spesies nativ Australia (Corfield, et al., 2008). Ikan nativ yang dirugikan
adalah reour cod Maccullochella macquariensis.
C.
SIFAT BIOLOGI
1. Klasifikasi
Klasifikasi
menurut Street (2002).dari Carassius auratus adalah seperti dibawah
ini:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus
Carassius
auratus dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Goldfish dan Golden Carp (Hutchins, et al., 2003).
2.
Karakter
Carassius auratus memiliki ukuran standar 13-19 cm,
akan tetapi ukurannya dapat mencapai 59
cm (Hutchins, et al., 2003; Corfield,
et al., 2008). Tubuh gemuk dan
kompres. Tubuh simetris bilateral. Moncong ikan pointed.
Mulut terminate dan oblique. Gigi pharyngeal dalam satu barisan. Gigi ini
digunakan untuk menghancurkan makanan (Street, 2002). Gill raker 37-43. Sirip dorsal panjang dengan 4 spina dan 15-19 ray
(lunak). Sirip anal pendek dengan 3 spina dan 5 rays. Spina pada anal dan
bagian dorsal paling akhir bergerigi (serrated).
Jantan pada anal finnya berbenyuk concave,
sedangkan betina konfeks (Nico, et al.,
2016). Garis tengah komplit dengan
27-30 sisik. C. auratus liar berwarna
olive-hijau pada punggungnya dan abu-abu-putih di perut (Hutchins, et al., 2003). Bobot C. auratus dapat mencapai 4,5 kg (Anonim,
2012). C. auratus tidak memiliki
barbel pada bibir bagian atas (Anonima, 2011). Mata besar dengan
indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Seksual dimorfisme memiliki
kenampakkan yang sama (Street, 2002).
C. auratus yang dipelihara dalam aquarium memiliki variasi bentuk dan
warna. C. auratus secara umum dapat
terbagi menjadi 4 tipe, yaitu: a) grass, dengan primitifdan tubuh ramping,
kepala pointed, mata kecil dan ekor
satu/dobel; b) fancy, ekor dobel dan siripnya panjang; c) dragon/mata, mata
besar dengan mata yang menonjol keluar; dan d) bentuk telur, sirip dorsal tidak
ada (Hutchins, et al., 2003).
3. Makanan
Makanan C.
auratus adalah tumbuhan, krustasea kecil, detritus, moluska, cacing akuatik
serta dapat memakan memakan larva yang bervariasi dan serangga aquatik
(Corfield, et al., 2008; Hutchins, et al., 2003). C. auratus yang dipelihara diberikan makanan pelet (Street, 2005).
Cara makan C. auratus adalah dengan cara menyedot sedimen ketika dia memakan
benthos. Perilaku makan yang demikian akan menyebabkan kenaikan turbinitas Corfield, et al., 2008).
4. Lifespan
C. auratus dapat
hidup sampai berusia 30 tahun (Corfield, et
al., 2008). Street (2002) berpendapat bahwa C. auratus yang dipelihara ada yang mencapai 43 tahun, sedangkan yang
dialam rata-rata mencapai 41.
5. Distribusi
C. auratus merupakan
spesies nativ asia, menurut Street (2002) asal ikan ini adalah di China. Tipe
liar telah diintroduksi sampai ke Eropa dan Amerika Utara. Varietas aquarium
telah diintroduksi ke seluruh dunia (Hutchins, et al., 2003). Range indigenous
C. auratus adalah dengan
latitute 22-53°N dari subtropikal sampai temperate. Range
introdusnya sangat tersebar dari temperate yang dingin sampai subtropis
diseluruh dunia (Corfield, et al., 2008).
C.
auratus diintroduksi ke nearctic, oriental, ethiopian, neotropical dan
australian (Street, 2002).
1. Perilaku
C. auratus merupakan ikan sosial. C. auratus dapat memiliki densitas populasi yang tinggi pada kondisi
tertentu (Hutchins, et al., 2003). C.
auratus memperlihat perilaku sedikit
agresif (Corfield, et al., 2008).
2. Habitat
C. auratus hidup di perairan hangat dan dangkal dengan vegetasi lebat
seperti danau, reservoir dan sungai, akan tetapi lebih menyukai habitat yang
lebih dingin (cooler water) (Hutchins,
et al., 2003; Anonima,
2011). C. auratus dewasa secara umum
ditemukan di dasar, walaupun terkadang muncul di permukaan (Hutchins, et al., 2003). C. auratus secara umum ditemukan pada sungai, kolam dan dam (Anonima,
2011). Menurut Welcomme (1988) dalam
Corfield, et al., (2008). Populasi C. auratus didaerah tropis ditemukan pada
altitude 200-1000 m.
C.
auratus hidup dengan range pH 6,5-8,5 (Street, 2002).
3. Reproduksi
C. auratus dewasa ketika ukuran tubuh mencapai 9 cm pada 1-2 tahun. C.
auratus bertelur ketika musim semi sehingga temperatur air mencapai 15,6⁰C dan hujan muncul. Telur akan
dikeluaran membentuk kumpulan-kumpulan dan menempel pada tumbuhan akuatik atau bahkan
objek lain. Jantan akan membuahi telur secepatnya. Inkubasi membutuhkan waktu 4
hari pada suhu 17-19⁰C.
Larva yang telah menetas melekat pada tumbuhan, 1-2 hari kemudian anakan baru
dapat berenang bebas. Varietas fekunditas bervariasi dari 12.000-28.000 telur
perindividu (Hutchins, et al., 2003).
4. Toleransi
Lingkungan
C. auratus dapat mentolerir salinitas sampai kadar salinitas 17 ppt.
Selain itu, C. auratus dapat bertahan
pada kondisi oksigen yang rendah dengan berasosiasi menggunakan air yang
mengenang. C. auratus juga dapat
mentoleransi kadar pH dari 6-8 (Corfield, et
al., 2008).
5. Waktu
Generasi
C. auratus membutuhkan
waktu minimal 1,4-4,4 tahun agar populasi menjadi 2 dobel.
6. Status
Konservasi
C. auratus tidak
masuk dalam list IUCN, akan tetapi tipe lokal mengalami ancaman serius karena
hibridisasi artifisial dan transplantasi (Hutchins, et al., 2003). C. auratus tidak
memiliki status spesial pada US Federal List, CITES dan State of Michigan List
(Street, 2002).
7. Signifikasi
pada Manusia
C. auratus merupakan
makanan, walaupun produksinya lebih sedikit dari Common Carp. C. auratus dimanfaatkan
sebagai ikan aquarium (Hutchins, et al., 2003).
C. auratus juga dimanfaatkan sebagai
pakan ikan karnivor (Street, 2002).
8. Predator
C. auratus dimakan
oleh Ardea herodias, Butorides virescens,
Larus delawarensis, Cercyle alcyon, kura-kura dan Esox lucsius.
14.
Lain-Lain
C. auratus dan Common carp dapat
berhibridisasi (Street, 2002).
A.
Upaya Pengendalian dan Pencegahan
yang telah dilaksanakan
Pencegahan persebaran C. auratus secara sederhana dan mudah
adalah tidak melepaskannya di perairan. C.
auratus sebaiknya diamankan pada kolam ornamel yang tak dapat mengalami
kebanjiran sehingga ikan ini dapat melarikan diri (Anonim, 2012).
Apabila
menemukan atau menangkap C. auratus jangan
dilepaskan tapi silahkan dimakan atau dihilangkan secara manusiawi (Anonim
2012).
Morgan and Beatty (2004) mengusulkan
untuk menangkap dengan jaring, seine net, gill net atau electrofishing pada area yang memiliki densitas tinggi untuk
membasmi C. auratus (Anonim, 2016).
B.
Contoh Kasus
C. auratus mengintroduksi
sungai Vasse dan dapat tumbuh lebih dari 40 cm selain itu berkontribusi
terhadap alga bloom. Tahun 2003 atau 2004 C.
auratus telah terkonsentrasi pada area spesifik. Metode yang digunakan
untuk menangkap C. auratus adalah
dengan generator electrofisher yang
dikombinasi dengan monofilament gill net.
C. auratus sebaiknya ditangkap setiap
1-2 minggu tiap tahun antara mid-summer dan awal musim semi ketika
level air pada ketinggian terendah.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2009. Goldfish General Information. https://www.daf.qld.gov.au/fisheries/pest-fish/non-indigenous-fish/goldfish. Diakses pada 25 Oktober 2016 pukul 21.25
Anonima.
2011. Pest Fish of Queensland Identification
Guide. The State of Queensland, Department of Employment, Economic
Development and Innovation.
Anonimb.
2011. Advice to the Minister for
Sustainability, Environment, Water, Population and Communities from the
Threatened Species Scientific Committee (the Committee) on an Amendment to the
List of Key Threatening Processes under the Environment Protection and
Biodiversity Conservation Act 1999 (EPBC Act). https://www.environment.gov.au/system/files/pages/e3891c44-d0ce-4f00-bc55-aa57eca41f96/files/outside-fish-advice.pdf. Diakses pada 7 November 2016
pukul 15.04
Anonim.
2012. Aquatic Invaders Identification
Guide. Government of Western Australia Departement of Fisheries. Perth.
Anonim.
2016. Global
Invasive Species Database (2016) Species profile: Carassius auratus. http://www.iucngisd.org/gisd/species.php?sc=368#. Diakses pada 25
Oktober 2016 pukul 21.15
Anonim.
Tanpa Tahun. Invasive Species.
Natural Resource Management. Tasmania
Arthington,
A. And F. McKEnzie. 1997. Review of
Impacts of Displaced/Introduced Fauna Associated with Inland Waters.Commonewealth
Canberra.
Corfield,
J., B. Diggles, C. Jubb, R. M. McDowall, A. Moore, A. Richards, and D. K. Rowe.
2008. Report to The Australian Goverment
Departement of the of the Environment, Water, Heritage and the
Arts Review of the impacts of
introduced ornamental fish species that have established wild populations in
Australia Australian Goverment Department of the Environment, Water,
Heritage and the Arts. P. 111
Hutchins,
M., A. V. Evans, R. W. Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life
Encyclopedia. 2nd edition. Volume 4.
MI: Gale Group. Farmington Hills. P. 308-309.
Lintermans,
M. 2009. Fish of the Murray- Darling
Basin an Introductory Guide. Murray-Darling Basing Authoriry. Canbertta. P.
120-121.
Morgan,
D., S. Beatty, and H. McLetchie. 2004. Control
of Feral Goldfish (Carassius auratus)
in the Vasse River. Report to the Vasse-Wonnerup LCDC.
Nico, L.G., P.J. Schofield, J. Larson, T.H. Makled and A.
Fusaro. 2016. Carassius
auratus. https://nas.er.usgs.gov/queries/FactSheet.aspx?speciesID=508. Diakses pada 25 Oktober 2016 pukul 22.52
Street,
R. 2002. Carassius auratus. animaldiversity.org/accounts/Carassius_auratus/.
Diakses pada 11 Oktober 2016.
No comments:
Post a Comment