Monday, November 28, 2016

Carassius auratus sebagai Ikan Invasif di Australia

Carassius auratus sebagai  Ikan Invasif di Australia
A.    Sejarah Introduksi di Australia
           C. auratus telah diintroduksi pada tahun 1876 (Anonimb, 2011). Introduksi C. auratus ke Australia untuk pemanfaatannya sebagai hewan akuarium (Anonimb, 2011). C. auratus berada diperairan dapat dikarenakan introduksi oleh migran sebagai makanan tradisional atau dilepaskan dari aquariam (Anonim, 2012). C. auratus saat ini  ditemukan di perairaan Selatan-Barat Australia.
B.     Kerusakkan dan Kerugian
Informasi mengenai dampak dari C. auratus di Australia pada spesies asli masih sangat limit (Arthington and McKenzie, 1997). C. auratus menimbulkan perubahan habitat dengan menggali di sekitar lapisan dasar sungai dan danau, mencabuti tumbuhan dan membuat perairan keruh sehingga nutrien meningkat yang selanjutnya terjadi alga bloom dan terjadinya nutiren tereduksi makanan alami untuk spesies lain.
C. auratus memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit dan parasit bagi ikan native  (Anonima, 2011). Pada tahun 1970an C. auratus membawa penyakit dari Jepang ke Australia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan berefek pada populasi C. auratus dan common carp di Australia Selatan dan Timur. Penyakit tersebut tidak berefek pada spesies ikan natif Australia (Anonim, 2009). Akan tetapi, menurut Lintermans (2009) C. auratus yang diimport dari jepang ke Victoria dianggap bertanggung jawab mengintroduksi penyakit Goldfish ulcer yang menyerang spesies salmonid seperti ikan trout (Lintermans, 2009).
C. auratus dapat berkompetisi dengan spesies native dalam hal makanan dan juga dapat memakan spesies lain saat muda (Anonim, 2012). Selain itu, C. auratus  memiliki makanan yang overlap dengan spesies katak Canadian (Corfield, et al., 2008). C. auratus dapat mengancam hewan asli Australia dengan cara memakan telur salamender serta spesies katak Australia (Corfield, et al., 2008). Juvenil C. auratus dapat memakan element komunitas zooplankton di Australia, dan hal ini menyebabkan perubahan pada stuktur komunitas zooplankton. C. auratus selanjutnya menjadi mendominansi pada komunitas ikan di Australia. Densitas  zooplankton akan menurun akibat predasi C. auratus yang tinggi dan menyebabkan efek kaskade ekologikal pada spesies nativ Australia (Corfield, et al., 2008). Ikan nativ yang dirugikan adalah reour cod Maccullochella macquariensis.
C.    SIFAT BIOLOGI
1.      Klasifikasi
     Klasifikasi  menurut Street (2002).dari Carassius auratus adalah seperti dibawah ini:
Kingdom         : Animalia                            
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Actinopterygii
Order               : Cypriniformes
Family             : Cyprinidae
Genus              : Carassius
Spesies            : Carassius auratus
     Carassius auratus dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Goldfish dan Golden Carp  (Hutchins, et al., 2003).
2.      Karakter
      Carassius auratus memiliki ukuran standar 13-19 cm, akan tetapi  ukurannya dapat mencapai 59 cm (Hutchins, et al., 2003; Corfield, et al., 2008). Tubuh gemuk dan kompres. Tubuh simetris bilateral. Moncong ikan  pointed. Mulut terminate dan oblique. Gigi pharyngeal dalam satu barisan. Gigi ini digunakan untuk menghancurkan makanan (Street, 2002). Gill raker 37-43. Sirip dorsal panjang dengan 4 spina dan 15-19 ray (lunak). Sirip anal pendek dengan 3 spina dan 5 rays. Spina pada anal dan bagian dorsal paling akhir bergerigi (serrated). Jantan pada anal finnya berbenyuk concave, sedangkan betina konfeks (Nico, et al., 2016). Garis tengah komplit dengan 27-30 sisik. C. auratus liar berwarna olive-hijau pada punggungnya dan abu-abu-putih di perut  (Hutchins, et al., 2003). Bobot C. auratus dapat mencapai 4,5 kg (Anonim, 2012). C. auratus tidak memiliki barbel pada bibir bagian atas (Anonima, 2011). Mata besar dengan indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Seksual dimorfisme memiliki kenampakkan yang sama (Street, 2002).
     C. auratus yang dipelihara dalam aquarium memiliki variasi bentuk dan warna. C. auratus secara umum dapat terbagi menjadi 4 tipe, yaitu: a) grass, dengan primitifdan tubuh ramping, kepala pointed, mata kecil dan ekor satu/dobel; b) fancy, ekor dobel dan siripnya panjang; c) dragon/mata, mata besar dengan mata yang menonjol keluar; dan d) bentuk telur, sirip dorsal tidak ada  (Hutchins, et al., 2003).
3.      Makanan
             Makanan C. auratus adalah tumbuhan, krustasea kecil, detritus, moluska, cacing akuatik serta dapat memakan memakan larva yang bervariasi dan serangga aquatik (Corfield, et al., 2008; Hutchins, et al., 2003). C. auratus yang dipelihara diberikan makanan pelet (Street, 2005).
     Cara makan C. auratus adalah dengan cara menyedot sedimen ketika dia memakan benthos. Perilaku makan yang demikian akan menyebabkan kenaikan turbinitas Corfield, et al., 2008).
4.       Lifespan
             C. auratus dapat hidup sampai berusia 30 tahun (Corfield, et al., 2008). Street (2002) berpendapat bahwa C. auratus yang dipelihara ada yang mencapai 43 tahun, sedangkan yang dialam rata-rata mencapai 41.
5.       Distribusi
             C. auratus merupakan spesies nativ asia, menurut Street (2002) asal ikan ini adalah di China. Tipe liar telah diintroduksi sampai ke Eropa dan Amerika Utara. Varietas aquarium telah diintroduksi ke seluruh dunia  (Hutchins, et al., 2003). Range indigenous C. auratus adalah dengan latitute  22-53°N  dari subtropikal sampai temperate. Range introdusnya sangat tersebar dari temperate yang dingin sampai subtropis diseluruh dunia  (Corfield, et al., 2008).
     C. auratus diintroduksi ke nearctic, oriental, ethiopian, neotropical dan australian (Street, 2002).
1.      Perilaku
            C. auratus merupakan ikan sosial. C. auratus dapat memiliki densitas populasi yang tinggi pada kondisi tertentu  (Hutchins, et al., 2003). C. auratus  memperlihat perilaku sedikit agresif (Corfield, et al., 2008).
2.      Habitat
            C. auratus hidup di perairan hangat dan dangkal dengan vegetasi lebat seperti danau, reservoir dan sungai, akan tetapi lebih menyukai habitat yang lebih dingin (cooler water) (Hutchins, et al., 2003; Anonima, 2011). C. auratus dewasa secara umum ditemukan di dasar, walaupun terkadang muncul di permukaan  (Hutchins, et al., 2003). C. auratus secara umum ditemukan pada sungai, kolam dan dam (Anonima, 2011).  Menurut Welcomme (1988) dalam Corfield, et al., (2008). Populasi C. auratus didaerah tropis ditemukan pada altitude 200-1000 m.
     C. auratus hidup dengan range pH 6,5-8,5 (Street, 2002).
3.      Reproduksi
            C. auratus dewasa ketika ukuran tubuh mencapai 9 cm pada 1-2 tahun.  C. auratus bertelur ketika musim semi sehingga temperatur air mencapai 15,6C dan hujan muncul. Telur akan dikeluaran membentuk kumpulan-kumpulan dan menempel pada tumbuhan akuatik atau bahkan objek lain. Jantan akan membuahi telur secepatnya. Inkubasi membutuhkan waktu 4 hari pada suhu 17-19C. Larva yang telah menetas melekat pada tumbuhan, 1-2 hari kemudian anakan baru dapat berenang bebas. Varietas fekunditas bervariasi dari 12.000-28.000 telur perindividu  (Hutchins, et al., 2003).
4.      Toleransi Lingkungan
            C. auratus dapat mentolerir salinitas sampai kadar salinitas 17 ppt. Selain itu, C. auratus dapat bertahan pada kondisi oksigen yang rendah dengan berasosiasi menggunakan air yang mengenang. C. auratus juga dapat mentoleransi kadar pH dari 6-8 (Corfield, et al., 2008).
5.      Waktu Generasi
             C. auratus membutuhkan waktu minimal 1,4-4,4 tahun agar populasi menjadi 2 dobel.
6.      Status Konservasi
             C. auratus tidak masuk dalam list IUCN, akan tetapi tipe lokal mengalami ancaman serius karena hibridisasi artifisial dan transplantasi  (Hutchins, et al., 2003). C. auratus tidak memiliki status spesial pada US Federal List, CITES dan State of Michigan List (Street, 2002).
7.      Signifikasi pada Manusia
             C. auratus merupakan makanan, walaupun produksinya lebih sedikit dari Common Carp. C. auratus dimanfaatkan sebagai ikan aquarium (Hutchins, et al., 2003). C. auratus juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan karnivor (Street, 2002).
8.      Predator
             C. auratus dimakan oleh Ardea herodias, Butorides virescens, Larus delawarensis, Cercyle alcyon, kura-kura dan Esox lucsius.
14. Lain-Lain
                   C. auratus dan Common carp dapat berhibridisasi (Street, 2002).
A.    Upaya Pengendalian dan Pencegahan yang telah dilaksanakan
            Pencegahan persebaran C. auratus secara sederhana dan mudah adalah tidak melepaskannya di perairan. C. auratus sebaiknya diamankan pada kolam ornamel yang tak dapat mengalami kebanjiran sehingga ikan ini dapat melarikan diri (Anonim, 2012).
             Apabila menemukan atau menangkap C. auratus jangan dilepaskan tapi silahkan dimakan atau dihilangkan secara manusiawi (Anonim 2012).
            Morgan and Beatty (2004) mengusulkan untuk menangkap dengan jaring, seine net, gill net atau electrofishing pada area yang memiliki densitas tinggi untuk membasmi C. auratus (Anonim, 2016).    
B.     Contoh Kasus
           C. auratus mengintroduksi sungai Vasse dan dapat tumbuh lebih dari 40 cm selain itu berkontribusi terhadap alga bloom. Tahun 2003 atau 2004 C. auratus telah terkonsentrasi pada area spesifik. Metode yang digunakan untuk menangkap C. auratus adalah dengan generator electrofisher yang dikombinasi dengan monofilament gill net. C. auratus sebaiknya ditangkap setiap 1-2 minggu tiap tahun antara  mid-summer dan awal musim semi ketika level air pada ketinggian terendah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Goldfish General Information. https://www.daf.qld.gov.au/fisheries/pest-fish/non-indigenous-fish/goldfish. Diakses pada 25 Oktober 2016 pukul 21.25  
Anonima. 2011. Pest Fish of Queensland Identification Guide. The State of Queensland, Department of Employment, Economic Development and Innovation.
Anonimb. 2011. Advice to the Minister for Sustainability, Environment, Water, Population and Communities from the Threatened Species Scientific Committee (the Committee) on an Amendment to the List of Key Threatening Processes under the Environment Protection and Biodiversity Conservation Act 1999 (EPBC Act). https://www.environment.gov.au/system/files/pages/e3891c44-d0ce-4f00-bc55-aa57eca41f96/files/outside-fish-advice.pdf.  Diakses pada 7 November 2016 pukul 15.04
Anonim. 2012. Aquatic Invaders Identification Guide. Government of Western Australia Departement of Fisheries.  Perth.
Anonim. 2015. Invasive Species. www.epa.nsw.gov.au. Diakses pada 25 September 2016 pukul 9.42
Anonim. 2016. Global Invasive Species Database (2016) Species profile: Carassius auratus. http://www.iucngisd.org/gisd/species.php?sc=368#. Diakses pada 25 Oktober 2016 pukul 21.15
Anonim. Tanpa Tahun. Invasive Species. Natural Resource Management. Tasmania
Arthington, A. And F. McKEnzie. 1997. Review of Impacts of Displaced/Introduced Fauna Associated with Inland Waters.Commonewealth Canberra.
Corfield, J., B. Diggles, C. Jubb, R. M. McDowall, A. Moore, A. Richards, and D. K. Rowe. 2008. Report to The Australian Goverment Departement of the  of the Environment, Water, Heritage and the Arts  Review of the impacts of introduced ornamental fish species that have established wild populations in Australia Australian Goverment Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts. P. 111
Hutchins, M., A. V. Evans, R. W. Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life Encyclopedia.  2nd edition. Volume 4. MI: Gale Group. Farmington Hills. P. 308-309.
Lintermans, M. 2009. Fish of the Murray- Darling Basin an Introductory Guide. Murray-Darling Basing Authoriry. Canbertta. P. 120-121.
Morgan, D., S. Beatty, and H. McLetchie. 2004. Control of Feral Goldfish (Carassius auratus) in the Vasse River. Report to the Vasse-Wonnerup LCDC.
Nico, L.G., P.J. Schofield, J. Larson, T.H. Makled and A. Fusaro. 2016. Carassius auratus. https://nas.er.usgs.gov/queries/FactSheet.aspx?speciesID=508. Diakses pada 25 Oktober 2016 pukul 22.52
Street, R. 2002. Carassius auratus. animaldiversity.org/accounts/Carassius_auratus/. Diakses pada 11 Oktober 2016.

No comments:

Post a Comment