Sunday, March 29, 2015

Indra Pengecap

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI


I.      Judul Percobaan:
Indra Pengecap
II.    Standart Kompetensi:         
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,   kelainan  dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
III.  Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system regulasi  manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan).
IV. Tujuan percobaan:
Mengetahui pembagian daerah pengecap pada lidah.

V.   Dasar  teori :
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut ...(Graciella Eunike Satriyo,Sanjose,Bali)
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani, γλωσσα.
Struktur
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1.       papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
2.       papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
3.       papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Lidah putih
Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa kondisi medis:
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang ditamukan pada makanan yang bayakan protein pada dangaing, ikan dan sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau berracun dari rasa pahit dan asam. Rasa manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyehatkan atau kaya kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap funsi tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita mengindentifikasikan makannan yang kaya akan protein. Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-beda, misalnya ada yang menukai pedas, ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri-sendiri.Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika masyarakatnya adalah Supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas sekalih begitu juga dengan gula mereka meresakan sangat manis sekalih. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan cahe dan cabai biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang berbeda.
VI. Alat dan Bahan
a.       Larutan gula                                         e.  Gelas kimia 
b.       Larutan garam                          f.  Pipet
c.       Larutan jeruk nipis                                 g. Responden
d.       Larutan sirih merah
VII.    Cara Kerja
1.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.       Memilih 2 responden dari masing-masing kelompok (responden A dan responden B)
3.       Meminta responden A untuk menjulurkan lidahnya
4.       Meneteskan satu tetes larutan gula pada bagian lidah yang peka terhadap rasa manis (ujung), kemudian menanyakan pada responden seberapa cepat responden merasakannya kemudian mencatat bagian lidah yang peka terhadap rasa tersebut dan seberapa cepat reaksinya
5.       Meminta pada responden A untuk berkumur setiap selesai merasakan satu rasa
6.       Melakukan langkah 3 dan 4 untuk larutan garam, jeruk nipis dan larutan pahit
7.       Melakukan percobaan yang sama pada responden B dengan tidak meneteskan larutan pada bagian lidah yang peka terhadap rasa tersebut.
VIII.  Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Responden
Larutan
Daerah Lidah
Respon
1
Gula
Ujung lidah
Cepat
Garam
Tepi depan lidah
Cepat
Jeruk nipis
Tepi belakang lidah
Cepat
Sirih merah
Tengah belakang lidah
Cepat
2
Gula
Tepi depan lidah
Agak lambat
Garam
Ujung lidah
Agak lambat
Jeruk nipis
Tengah belakang lidah
Agak lambat
Sirih merah
Tepi belakang lidah
Agak lambat
IX. Kesimpulan
1.       Reseptor rasa manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan lidah, reseptor rasa asam terletak ditepi belakang lidah dan reseptor rasa pahit terletak di pangkal lidah.
2.       Kita dapat merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit di bagian lidah yang tidak peka terhadap rasa tersebut.
3.       Semua bagian lidah memiliki kemoreseptor sehingga dapat merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit.
4.       Banyaknya papilla perasa tertentu sangat mempengaruhi respon seseorang dalam merasakan suatu rasa larutan.
5.       Dari tiap rasa makanan dan minuman otak mengintegrasikan input yang berbeda dari kuncup pengecapan, dan mempersiapkan citarasa yang kompleks.







No comments:

Post a Comment