Thursday, April 23, 2015

Dormansi

Dormansi
                Dormansi merupakan periode biji atau organ tumbuhan yang tak aktif (Barbour et al., 1987). Dormansi merupakan kondisi biji yang tak mengalami germinasi. Kondisi germinansi menguntungkan dalam hal temperatur, air dan oksigen (Lambers et al., 2008). Dormansi pada tumbuhan terjadi karena kerasnya seed coat¸embrio undeveloped, memerlukan faktor lingkungan tertentu, dan adanya inhibitor (Sadeghi et al., 2009). Dengan terjadinya dormansi, biji dapat tumbuh pada waktu dan tempat yang paling menguntungkan untuk tumbuh (Campbell et all. 2010). Beberapa biji memerlukan panas/asap untuk mengakhiri dormansi, sedangkan biji tumbuhan lain ada yang perlu suhu rendah atau cahaya (Campbell et all. 2010).
                Scarifiaction digunakan untuk mengatasi kerasnya biji dan temperatur rendah untuk mengatasi dormansi embrio biji (Sadeghi et al., 2009).  Dormansi biji yang memiliki seed coats keras dapat dilakukan dengan merusak secara artifikali dengan merusak biji (Rand, 2001). Perusakan biji dengan mekanik dilakukan secara menipiskan seed coats dengan parut atau pisau (Rand, 2001). Perusakan seed coats akan membua air dan oksigen dapat menetrasi embrio (Rand, 2001).
                Scarifiaction menggunakan bahan kimia akan meningkatkan perkecambahan biji (Sadeghi et al., 2009). Scarified dengan asam paling optimum pada merendaman 15, 10 dan 20 menit (Sadeghi et al., 2009). Konsentrasi asam sulfur dapat membantu air melakukan proses penetrasi jaringan biji sehingga mengubah fisiologikal dan terjadi germinasi embrio (Sadeghi et al., 2009). Proses germinasi akan menurun ketika perendaman asam lebih dari 15 menit akibat rusaknya embrio akibat kontaknya dengan asam sulfur ketika periode dilanjutkan (Sadeghi et al., 2009).
                Scarifiaction dengan cara mekanik dilakukan dengan membuat goresan dengan amplas akan meningkatkan germinasi (Sadeghi et al., 2009).

Sumber:
Barbour, M. G., J. H. Burk, & W. D. Pitts. 1987. Terrestrial plant ecology. The Benjamin/Cummings Publishing Company. California. P 352
Campbell,  N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L., Cain, S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, & R. B. Jackson. 2010. Biologi. Erlangga. Jakarta. P. 394
Lambers, H., T. L. Pons, and F. S. Chapin III. 2008. Plant physiological ecology. Springer. New York. p.375 
Rand, J. P. 2001. Plant Biology. IDG Books Worldwide. New York. P. 123.
Sadeghi, S., Z. Y. Ashrafi, M. F. Tabatabai, and H. M. Alizade. 2009. Study Methods of Dormancy Breaking and Germination of Common Madder (Rubia tinctorum L.) Seed in Laboratory Conditions. Botany Research International. 2(1):7-10.





No comments:

Post a Comment