Dormansi
Dormansi merupakan periode biji
atau organ tumbuhan yang tak aktif (Barbour et al., 1987). Dormansi merupakan
kondisi biji yang tak mengalami germinasi. Kondisi germinansi menguntungkan
dalam hal temperatur, air dan oksigen (Lambers et al., 2008). Dormansi pada
tumbuhan terjadi karena kerasnya seed
coat¸embrio undeveloped, memerlukan faktor lingkungan tertentu, dan adanya
inhibitor (Sadeghi et al., 2009). Dengan terjadinya dormansi, biji dapat tumbuh
pada waktu dan tempat yang paling menguntungkan untuk tumbuh (Campbell et
all. 2010). Beberapa biji memerlukan panas/asap untuk mengakhiri
dormansi, sedangkan biji tumbuhan lain ada yang perlu suhu rendah atau cahaya (Campbell et
all. 2010).
Scarifiaction digunakan untuk mengatasi kerasnya biji dan
temperatur rendah untuk mengatasi dormansi embrio biji (Sadeghi et al., 2009). Dormansi biji yang memiliki seed coats keras dapat dilakukan dengan
merusak secara artifikali dengan merusak biji (Rand, 2001). Perusakan biji
dengan mekanik dilakukan secara menipiskan seed coats dengan parut atau pisau
(Rand, 2001). Perusakan seed coats akan membua air dan oksigen dapat menetrasi
embrio (Rand, 2001).
Scarifiaction menggunakan bahan kimia akan meningkatkan
perkecambahan biji (Sadeghi et al., 2009). Scarified
dengan asam paling optimum pada merendaman 15, 10 dan 20 menit (Sadeghi et
al., 2009). Konsentrasi asam sulfur dapat membantu air
melakukan proses penetrasi jaringan biji sehingga mengubah fisiologikal dan
terjadi germinasi embrio (Sadeghi et al., 2009). Proses germinasi akan
menurun ketika perendaman asam lebih dari 15 menit akibat rusaknya embrio
akibat kontaknya dengan asam sulfur ketika periode dilanjutkan (Sadeghi et al.,
2009).
Scarifiaction dengan cara mekanik dilakukan dengan membuat goresan
dengan amplas akan meningkatkan germinasi (Sadeghi et al., 2009).
Sumber:
Barbour, M. G., J. H. Burk, & W. D. Pitts. 1987. Terrestrial plant ecology. The
Benjamin/Cummings Publishing Company. California. P 352
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L., Cain,
S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, & R. B. Jackson. 2010. Biologi. Erlangga.
Jakarta. P. 394
Lambers, H., T. L. Pons, and F. S. Chapin III. 2008. Plant
physiological ecology. Springer. New York. p.375
Rand, J. P. 2001. Plant Biology. IDG Books Worldwide. New York. P. 123.
Sadeghi, S., Z. Y. Ashrafi, M. F. Tabatabai, and H. M. Alizade. 2009.
Study Methods of Dormancy Breaking and Germination of Common Madder (Rubia tinctorum L.) Seed in Laboratory
Conditions. Botany Research International.
2(1):7-10.
No comments:
Post a Comment