Wednesday, April 1, 2015

kesetimbangan kimia

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA


I.     Judul Percobaan:
II.   Standart Kompetensi:      
Memahami kinematika reaksi, kesetimbngan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
III. Kompetensi Dasar :
a.       Menjelaskan kesetimbangan  dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
b.      Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil dari suatu  reaksi kesetimbangan.
c.       Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
IV.Tujuan percobaan:
.

V.   Dasar  teori :
Laju reaksi adalah banyaknya zat yang berubah setiap satuan waktu. Setiap reaksi kimia, yang dimaksud dengan perubahan adalh besarny konsentrasi zat dalm reaksi.
Ditinjau dari perubahan zatnya,laju reaksi dpt dinyatakan dengan perubahan konsentrasi pereaksi/perubahan konsentrasi hsil reaksi tiap satu-satuan waktu.
Laju reaksi dibagi menjadi:
a.       Laju Rerata
Rerata laju untuk selang waktu tertentu artinya laju reaksi yang dihitung berdasarkan konsentrasi zat yang berubah tiap satu-satun waktu
b.       Laju Sesaat
Laju reaksi pada saat tertentu,misalnya:laju pada awal reaksi,tengah reaksi atau akhir reaksi sehingga penentuan laju reaksi berdasarkan grafik yaitu kemiringan garis singgung.
                Hukum Reaksi:
“Secara umum laju reaksi tergantung pada hasil x konsentrasi zat yang pereaksi masing-masing dipangkatkan angka koefisiennya dan tetapan laju reaksi”
 






V             = laju reaksi (mol-1 s-1)
K             = tetapn laju reaksi
(A)/(B)                = koefisien pereaksi(mol-1)
M            = tingkat reaksi terhadap zat A(orde terhadap A)
N             = tingkat reaksi terhadap zat B(orde terhadap B)
M+n       = tingkat reaksi(orde reaksi)
                Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang semuanya dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan. Sebab reaksi dapat berlangsung akibat adanya tumbukan efektif antar partikel pereaksi yng ada di dalam sistem.
                Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan energi maximum setelh reaksi berlangsung sehingga agar reaksi dapat berlangsung sehingga agar reaksi dapat berlangsung jumlah energi minimum yang dibutuhkan mulai berlangsung reaksi disebut energi pengaktifan/energi aktifasi. Sedangkan tumbukannya dikenal tumbukan efektif.
                Beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
1.       Konsentrasi
Dalam reaksi kimia makin besar konsentrasi zat yang bereaksi lju reaksi makin cepat sebab makin besar konsentrasinya berarti jumlah partikel peraksi banyak. Akibatnya terjadi tumbukannya besar.
2.       Suhu
Dalam reaksi apabila suhu dinaiikan berarti energi kinetik pereaksi akan naik. Akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi besar yang mengakibatkan laju reaksinya menjadi cepat.
3.       Luas Permukaan
Dalam reaksi kimia semakin luas permukaan pereaksi lajunya menjadi lebih cepat, sebab semakin luas permukaan makin mudah terjadi tumbukan antar partikel sehingga lajunya lebih cepat.
4.       Katalisator
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi berlangsungnya reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut beraksi. Macam-macam katalis:
v  Katalisator
Zat yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi sebab penambahan katalisator dalam reaksi dapat menyebabkan penurunan energi aktifasi(energi minimum yang harus dicapai agar reaksi mulai berlangsung)
v  Inhibitor
Suatu zat yang dapat memperlambat suatu reaksi tetapi zat itu tidak ikut bereaksi.
VI.Alat dan Bahan
1.       Alat
a.       Gelas kimia
b.       Termometer
c.       Spritus
d.       Spatula
e.       Stopwach
f.        Neraca
2.       Bahan
a.       Serbuk CaCOsebanyak 0,05gram
b.       Butiran CaCO3 sebanyak 0,05gram
c.       Larutan HCL 1M 10 mL
d.       1cm lempengan Mg sebanyak 3.
e.       Larutan HCL 0,5M 10 mL
f.        Larutan HCL 2M 10 mL
g.        
VII.   Cara Kerja
a.       Ukur suhu larutan NaOH dan HCL menggunakan termometer,kemudian catat.
b.       Campurkan larutan HCL dan NaOHkemudian ukur suhunya, catat.
VIII. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
a.       Suhu larutan HCL 1M                                    = 34⁰ C = 307⁰K
b.       Suhu larutan NaOH 1M                                 =33.5⁰C =306.5⁰ K
c.       Suhu rata-rata larutan HCl dan NaOH)  =306.75⁰K
d.       Suhu akhir(suhu tertinggi                           =34⁰C=307⁰K   
Perhitungan :
Mol        =ρ x V
                =1 x 0,025
                = 0,025 mol
M            =ρ x V
                =1 x 50
                =50 gram
C             = 4,2
Δt           =307-306.5=0.5⁰K
Q             = m x c x Δt
                =50 x 4,2 x0,5
                =105 Joule/mol
IX.      Pertanyaan dan jawaban
1.       Reaksi diatas termasuk reaksi eksoterm atau endoterm ? jelaskan dengan hitungan!
Jawab: endoterm
ΔH reaksi=ΔH hasil- ΔH pereaksi
                   =[ ΔH NaCl+ ΔH H₂O]-[ ΔH NaOH+ ΔH HCl]
                   =[(-176,65)+(-241,818)]-[(-425,609)+(-167,159)]
                   =[-418.47]-[-592.77]
                   =174.3
2.       Tentukn besarnya perubahan entalpi pada reaksi 1 mol HCl dengan 1 mol NaOH dan tulis persamaan termokimianya.
Jawab: Q=105 : 0.025 = 4200 j/mol
3.       Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan itu ? jelaskan!
Jawab: a. SISTEM=> Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita.
b.  LINGKUNGAN=> Segala sesuatu yang berada diluar sistem yaitu dengan apa sisterm   tersebut berinteraksi
4.       Diketahui ΔHf SO₃(g)=-Kj. Tulis persamaan termokimianya!
Jawab: S +½O₂         SO₃ ΔH= -x Kj
5.       Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi penguraian itu ? Jelaskan!
Jawab: kalor penguraian standar(ΔH⁰d) dari suatu reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standart.
6.       Apa yang dimaksud dengan entalpi ? jelaskan !
Jawab: besaran yang digunakn untuk pengukurn energi.
7.       Apakah manfaat dari hukum Hess ? Sebutkan!
Jawab:
a.       memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH)
b.       dapat menghitung entalpi suatu reaksi yang sangat sulit sekali diukur dilaboratorium.
X.    Kesimpulan
a.       Kapasitas kalor kalorimeter ( C ) = 4,2
b.       Suhu dua larutan jika dicampurkan akan menghasilkan suhu yang berbeda dari suhu semula
c.       Kalorimetri dapat digunakan untuk menghitung entalpi reaksi yang sulit diukur
d.       Dapat mengetahui jumlah kalor dalam ssuatu reaksi menggunakan rumus kalorimetri.
Nama    : Candra Puspita R.
No.         :21
Kelas     :XI IPA 1


 LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA


I.     Judul Percobaan:
II.   Standart Kompetensi:      
Memahami kinematika reaksi, kesetimbngan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
III. Kompetensi Dasar :
a.       Menjelaskan kesetimbangan  dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan
b.      Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil dari suatu  reaksi kesetimbangan.
c.       Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri
IV.Tujuan percobaan:
.

V.   Dasar  teori :
Laju reaksi adalah banyaknya zat yang berubah setiap satuan waktu. Setiap reaksi kimia, yang dimaksud dengan perubahan adalh besarny konsentrasi zat dalm reaksi.
Ditinjau dari perubahan zatnya,laju reaksi dpt dinyatakan dengan perubahan konsentrasi pereaksi/perubahan konsentrasi hsil reaksi tiap satu-satuan waktu.
Laju reaksi dibagi menjadi:
a.       Laju Rerata
Rerata laju untuk selang waktu tertentu artinya laju reaksi yang dihitung berdasarkan konsentrasi zat yang berubah tiap satu-satun waktu
b.       Laju Sesaat
Laju reaksi pada saat tertentu,misalnya:laju pada awal reaksi,tengah reaksi atau akhir reaksi sehingga penentuan laju reaksi berdasarkan grafik yaitu kemiringan garis singgung.
                Hukum Reaksi:
“Secara umum laju reaksi tergantung pada hasil x konsentrasi zat yang pereaksi masing-masing dipangkatkan angka koefisiennya dan tetapan laju reaksi”
 





V             = laju reaksi (mol-1 s-1)
K             = tetapn laju reaksi
(A)/(B)                = koefisien pereaksi(mol-1)
M            = tingkat reaksi terhadap zat A(orde terhadap A)
N             = tingkat reaksi terhadap zat B(orde terhadap B)
M+n       = tingkat reaksi(orde reaksi)
                Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang semuanya dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan. Sebab reaksi dapat berlangsung akibat adanya tumbukan efektif antar partikel pereaksi yng ada di dalam sistem.
                Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan energi maximum setelh reaksi berlangsung sehingga agar reaksi dapat berlangsung sehingga agar reaksi dapat berlangsung jumlah energi minimum yang dibutuhkan mulai berlangsung reaksi disebut energi pengaktifan/energi aktifasi. Sedangkan tumbukannya dikenal tumbukan efektif.
                Beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
1.       Konsentrasi
Dalam reaksi kimia makin besar konsentrasi zat yang bereaksi lju reaksi makin cepat sebab makin besar konsentrasinya berarti jumlah partikel peraksi banyak. Akibatnya terjadi tumbukannya besar.
2.       Suhu
Dalam reaksi apabila suhu dinaiikan berarti energi kinetik pereaksi akan naik. Akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi besar yang mengakibatkan laju reaksinya menjadi cepat.
3.       Luas Permukaan
Dalam reaksi kimia semakin luas permukaan pereaksi lajunya menjadi lebih cepat, sebab semakin luas permukaan makin mudah terjadi tumbukan antar partikel sehingga lajunya lebih cepat.
4.       Katalisator
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi berlangsungnya reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut beraksi. Macam-macam katalis:
v  Katalisator
Zat yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi sebab penambahan katalisator dalam reaksi dapat menyebabkan penurunan energi aktifasi(energi minimum yang harus dicapai agar reaksi mulai berlangsung)
v  Inhibitor
Suatu zat yang dapat memperlambat suatu reaksi tetapi zat itu tidak ikut bereaksi.
VI.Alat dan Bahan
1.       Alat
a.       Gelas kimia
b.       Termometer
c.       Spritus
d.       Spatula
e.       Stopwach
f.        Neraca
2.       Bahan
a.       Serbuk CaCOsebanyak 0,05gram
b.       Butiran CaCO3 sebanyak 0,05gram
c.       Larutan HCL 1M 10 mL
d.       1cm lempengan Mg sebanyak 3.
e.       Larutan HCL 0,5M 10 mL
f.        Larutan HCL 2M 10 mL
g.        
VII.   Cara Kerja
a.       Ukur suhu larutan NaOH dan HCL menggunakan termometer,kemudian catat.
b.       Campurkan larutan HCL dan NaOHkemudian ukur suhunya, catat.
VIII. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
a.       Suhu larutan HCL 1M                                    = 34⁰ C = 307⁰K
b.       Suhu larutan NaOH 1M                                 =33.5⁰C =306.5⁰ K
c.       Suhu rata-rata larutan HCl dan NaOH)  =306.75⁰K
d.       Suhu akhir(suhu tertinggi                           =34⁰C=307⁰K   
Perhitungan :
Mol        =ρ x V
                =1 x 0,025
                = 0,025 mol
M            =ρ x V
                =1 x 50
                =50 gram
C             = 4,2
Δt           =307-306.5=0.5⁰K
Q             = m x c x Δt
                =50 x 4,2 x0,5
                =105 Joule/mol
IX.      Pertanyaan dan jawaban
1.       Reaksi diatas termasuk reaksi eksoterm atau endoterm ? jelaskan dengan hitungan!
Jawab: endoterm
ΔH reaksi=ΔH hasil- ΔH pereaksi
                   =[ ΔH NaCl+ ΔH H₂O]-[ ΔH NaOH+ ΔH HCl]
                   =[(-176,65)+(-241,818)]-[(-425,609)+(-167,159)]
                   =[-418.47]-[-592.77]
                   =174.3
2.       Tentukn besarnya perubahan entalpi pada reaksi 1 mol HCl dengan 1 mol NaOH dan tulis persamaan termokimianya.
Jawab: Q=105 : 0.025 = 4200 j/mol
3.       Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan itu ? jelaskan!
Jawab: a. SISTEM=> Reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita.
b.  LINGKUNGAN=> Segala sesuatu yang berada diluar sistem yaitu dengan apa sisterm   tersebut berinteraksi
4.       Diketahui ΔHf SO₃(g)=-Kj. Tulis persamaan termokimianya!
Jawab: S +½O₂         SO₃ ΔH= -x Kj
5.       Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi penguraian itu ? Jelaskan!
Jawab: kalor penguraian standar(ΔH⁰d) dari suatu reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standart.
6.       Apa yang dimaksud dengan entalpi ? jelaskan !
Jawab: besaran yang digunakn untuk pengukurn energi.
7.       Apakah manfaat dari hukum Hess ? Sebutkan!
Jawab:
a.       memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi keadaan ΔH)
b.       dapat menghitung entalpi suatu reaksi yang sangat sulit sekali diukur dilaboratorium.
X.    Kesimpulan
a.       Kapasitas kalor kalorimeter ( C ) = 4,2
b.       Suhu dua larutan jika dicampurkan akan menghasilkan suhu yang berbeda dari suhu semula
c.       Kalorimetri dapat digunakan untuk menghitung entalpi reaksi yang sulit diukur
d.       Dapat mengetahui jumlah kalor dalam ssuatu reaksi menggunakan rumus kalorimetri.


No comments:

Post a Comment