Fotosintesis
Fotosintesis
merupakan proses pengubahan energi dari matahari menjadi energi kimia
menggunakan basis rantai makanan di bumi (Levetin and McMahon, 2008).
Fotosintesis dibagi menjadi 2 tahap: reaksi terang dan siklus Calvin
(Postlethwait & Hopson, 2006). Fotosintesisi membutuhkan H2O dan
CO2 sebagai substrat (Suyitno, 2003). Substrat H2O dan CO2
didapat dari sisa reaksi oksidasi
pada jaringan fotosintetik (Suyitno, 2003). Bahan CO2 dapat juga berasal dari difusi dari atmosfer.
Air dapat juga berasal dari lingkungan dengan proses absorbsi akar (Suyitno,
2003).
Reaksi terang
menggunakan energi cahaya dengan mengabsorbsi dari matahari, selanjutnya diubah
menjadi energi kimia(Postlethwait & Hopson, 2006). Energi kimia yang
terbentuk dari reaksi terang berupa ATP dan molekul pembawa energi berupa NADPH
(Postlethwait & Hopson, 2006). Proses ini terjadi ketika air dipecah
sehingga tersedia elektron dan proton dan oksigen dilepaskan. Klorofil akan
menyerap cahaya dan menggerakkan transfer elektron dan ion hidrogen yang akan diterima oleh NADP+.
Penggunaan sinar matahari pada reaksi terang berguna untuk mereduksi NADP+
dan mengubahnya menjadi NADPH dengan memberikan sepasang elektron dan H+.
Penambahan fosfat pada ADP akan membentuk ATP pada reaksi ini (Campbell et al.,
2010).
Siklus Calvin
membentuk komponen organik dengan karbondioksida, ATP, dan NADPH (Postlethwait
& Hopson, 2006). Siklus ini dimulai
saa karbondioksida dari udara bergabung dengan molekul organik yang ada di
kloroplast. Siklus Calvin akan mereduksi karbon yang telah terfiksasi membentuk
karbon pada proses penambahan elektron. Reduksi karbon membutuhkan energi
berupa NADPH dan ATP. Siklus ini disebut juga reaksi gelap (Campbell et al.,
2010).
Faktor
lingkungan akan mempengaruhi proses fotosintesis. Kondisi lingkungan akan
mempengaruhi fotosintesis pada kurun waktu yang singkat hanya berlangsung hari
sampai ke minggu. Pengaruh kondisi lingkungan dalam waktu singkan akan
meregulasi konduksi stomata serta kapasitas fotosintetik mesofil (Pallardy,
2008). Sedangkan kondisi lingkungan dalam kurun waktu yang lama akan meregulasi
perubahan area daun (Pallardy, 2008). Faktor lingkungan yang mempengaruhi
fotosintesis berupa:
a.
Intensitas cahaya
Intensitas cahaya akan mempengaruhi
laju fotosintesis (Pallardy, 2008). Mikroklimat berupa cahaya akan memodifikasi
tebal-tipisnya stand dan persebaran
cabang (Pallardy, 2008). Stomata merespon adanya cahaya langsung atau ketika
proses fotosintesis berlangsung terjadi deplesei CO2 (Pallardy,
2008).
b.
Temperatur udara
Naiknya suplai karbondioksida dan
tingginya intensitas cahaya akan menaikkan produksi fotosintesis bersamaan
dengan naiknya temperatur udara sampai ke atas temperatur kritis yang dimulai
dari penurunan secara cepat (Pallardy, 2008). Efek temperatur udara selalu
termodifikasi oleh adanya intensitas cahaya, CO2, suhu tanah,
suplai air, dan efek prekondisi faktor
lingkungan (Pallardy, 2008). Tumbuhan memerlukan waktu untuk melakukan aklimasi
temperature yang berguna untuk fotosintesis. Aklimasi pada tumbuhan berfungsi
untuk merespon pada perubahan suhu (Pallardy, 2008). Respon ini bergantung pada spesies, ontogeni dan status
nutrien (Pallardy, 2008).
Tumbuhan secara subsjektif dipengaruhi
oleh efek temperatur tinggi atau rendah (Pallardy, 2008). Suhu tinggi atau
rendah ini akan berpengaruh pada
laju fotosintesis (Pallardy, 2008).
c.
Temperatur tanah
Temperatur tanah akan mempengaruhi
fotosintesis (Pallardy, 2008). Pada suhu yang rendah laju pengambilan
karbondioksida menurun (Pallardy, 2008). Rendahnya suhu tanah merupakan faktor
pembatas dominan pada fotosintensis (Pallardy, 2008).
d.
Karbondioksida
Ketersediaan karbondioksida untuk sel
fotosintetik terbatasi oleh resisntensi pada jalur difusi
termasuk batas lapisan atau udara, sirkulasi, stomal dan ruangan udara
mesofil dan resistensi difusi liquid (Pallardy, 2008). Total mesofil
mengkonduksi dengan menentukan biokimia dan karakteristik difusi serta
berkorelasi dengan konsentrasi enzim fotosintetik karboksilasi dan kapabilitas
fotokimia pada daun (Pallardy, 2008).
SUMBER:
Campbell, N. A., J. B. Reece, L.
A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, & R. B. Jackson.
2010. Biologi. Erlangga. Jakarta. P.203,204
Pallardy, S. G.
2008. Physiology of Woody Plants. 3th ed. Academic Press. Amsterdam. p. 132
Postlethwait, J. H. & J. L. Hopson. 2006. Modern biology. Holt, Rinehart and Winston. New York. p.114
Suyitno. 2003. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar. Program
Studi Biologi Jurdik Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. P. 39
No comments:
Post a Comment