LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
KENAIKAN TITIK DIDIH
OLEH :
CANDRA
PUSPITA R.
21/
XII IPA 1
SMA NEGERI
1 MLATI
Cebongan,
Tlogoadi, Mlati, Sleman
2011/2012
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
|
I.
Judul
Percobaan:
Titik Didih Larutan
II.
Standart
Kompetensi:
Menjelaskan sifat-sifat koligatif
larutan non elektrolit dan elektrolit.
III.
Kompetensi
Dasar
a.
Menjelaskan
penurunn tekanan uap,kenaikan titik didih,penurunan titik beku larutan dan
tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
b.
Membandingkan
antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan
elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan.
IV.
Tujuan
percobaan:
a.
Mengetahui
titik didih berbagai larutan.
b.
Mengetahui
besarnya titik didih dipengaruhi oleh berbagai faktor.
V.
Dasar teori :
KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan
tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik
didih pelarut murni.
Untuk larutan
non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
∆Tb = m . Kb
∆Tb = kenaikan titik
didih (oC)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Karena : m =
(W/Mr) . (1000/p) ; (W menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan
sebagai:
∆Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
∆Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
Apabila pelarutnya
air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb = (100 + ∆Tb)oC
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit
di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah
partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi
yang sama Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi.
Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai:
a = jumlah mol zat
yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit
kuat, harga derajat ionisasinya
mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit
lemah, harganya berada di antara
0 dan 1 (0 < a < 1).
Atas dasar
kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam
perumusan sifat koligatifnya. Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai:
∆Tb = m . Kb [1 + a(n-1)]
= W/Mr . 1000/p . Kb [1+ a(n-1)]
n menyatakan
jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
VI.
Alat dan
Bahan
1.
Alat
a.
Gelas kimia
b.
Termometer
c.
Lampu spritus
d.
Kaki tiga
e.
Spatula
f.
Neraca
2.
Bahan
1.
Aquades
2.
NaCl padat
3.
CaCl₂ padat
4.
Urea padat
VII. Cara Kerja
a. Hitung berapa gram NaCl yang dibutuhkan dengan :
Gram = M x Mr NaCl x volume
= 2 x 58,5 x 0,1
= 11,7 gram
b. Timbang 11,7 gram NaCl yang dibutuhkan.
c. Masukkan NaCl ke dalam gelas kimia.
d. Tambahkan 100mL aquades.
e. Aduk hingga garam larut.
f.
Panaskan
larutan NaCl hingga mendidih.
g. Masukkan termometer ke dalam larutan.
h. Untuk CaCl₂ dan
Urea lakukan sesuai langkah a-g.
VIII.
Hasil
Pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
Kelompok
|
Larutan
|
Konsentrasi
|
Titik didih
|
Keterangan
|
I
|
NaCl
|
1 M
|
103⁰ C
|
Elektrolit kuat,
n=2
|
II
|
NaCl
|
2 M
|
101⁰ C
|
Elektrolit kuat,
n=2
|
III
|
CaCl₂
|
1 M
|
101⁰ C
|
Elektrolit kuat,
n=3
|
IV
|
CaCl₂
|
2 M
|
102⁰ C
|
Elektrolit kuat,
n=3
|
V
|
Urea
|
1 M
|
102⁰ C
|
Non elektrolit
|
VI
|
Urea
|
2 M
|
101,5⁰ C
|
Non elektrolit
|
Pembahasan
1.
Larutan NaCl
1 M => Tb = 103⁰ C
Larutan NaCl 2 M => Tb =101⁰ C
Titik didih NaCl 1
M lebih besar dari titik didih NaCl 2 M disebabkan tarikan listrik antarion
yang berbeda muatan sehingga ion-ion tidak 100% bebas.
2.
Larutan NaCl
1 M => Tb = 103⁰ C
Larutan CaCl₂ 1 M => Tb =101⁰ C
Menurut teori,CaCl₂ memiliki titik
didih lebih tinggi dari NaCl karena memiliki harga i lebih besar. Akan
tetapi saat praktikum NaCl-lah yang memiliki titik didih lebih tinggi. Hal itu
mungkin dapat disebabkan tarikan
listrik antarion yang berbeda muatan sehingga ion-ion tidak 100% bebas atau
kesalahan dalam praktikum.
3.
Larutan NaCl
1 M => Tb = 103⁰ C
Larutan Urea 1 M => Tb
=102⁰ C
Titik didih NaCl
lebih tinggi dari urea karena larutan NaCl terurai menjadi ion-ion sehingga
jumlah partikel lebih banyak.
4.
Larutan Urea
1 M => Tb =102⁰ C
Larutan Urea 2 M => Tb
=101,5⁰ C
Urea 1M dan urea 2M
menurut teori titik didihnya tinggi urea 2M. Tapi menurut praktikum urea 1M-lah
yang lebih tinggi. Kemungkinan ini adalah kesalahan manusia karena tidak sabar
menanti mendidih.
5.
Larutan CaCl₂ 2 M => Tb =102⁰ C
Larutan Urea 1 M => Tb
=102⁰ C
Menurut teori
Larutan CaCl₂ 1 M memiliki titik didih lebih tinggi dari urea karena memiliki jumlah
partikel lebih banyak dari larutan urea. Tetapi saat praktikum larutan urea dan
larutan CaCl₂ 1 M mempunyai titik didih yang sama. Hal itu mungkin dapat
disebabkan tarikan listrik antarion
yang berbeda muatan sehingga ion-ion tidak 100% bebas.
IX.
Kesimpulan
1.
Larutan
elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada larutan nonelektrolit
berkonsentrasi sama. Hal ini disebabkan larutan elektrolit terurai menjadi
ion-ion, sehingga menghasilkan jumlah partikel yang lebih banyak dibandingkan
dengan larutan nonelektrolit berkonsentrasi sama.
2.
Perbandingan
antara sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit berkonsentrasi sama disebut faktor van’t hoff (i).
Semakin encer larutan,smakin besar nilai van’t Hoff.
3.
Harga i dari larutan elektrolit tipe ion selalu lebih kecil daripada harga
teoritis. Hal itu disebabkan oleh tarikan listrik antar ion yang berbeda muatan
sehingga ion-ion itu tidak 100% bebas. Semakin kecil konsentrasi larutan,jarak
antar ion semakin besar dan ion-ion semakin bebas. Akibatnya harga i
semakin mendekati harga teoritis.
4.
Titik didih
larutan non elektrolit dipengaruhi oleh molalitas larutan. Sedangakan titik
diidih larutan dipengaruhi oleh molalitas larutan dan harga i.
No comments:
Post a Comment