Panthera pardus
A. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Carnivora
Family : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera
pardus (Hunt, 2011).
B. Common Names
Dalam
bahasa Inggris Panthera pardus disebut
sebagai Panther, sedangkan di Francis dan Jerman dikenal sebagai Leopard atau
panthere, spanyol dikenal sebagai leopardo atau pantera (Hutchins et al.,2003).
C. Persebaran
Macam
Kumbang terdistribusi dari Afrika Selatan, Arab serta Asia Tenggara (Beatty et all.,2008). Persebaran di Asia terdapat di Sri Lanka,
Malay Peninsula, Jawa dan Pulau Kangean (Long, 2003).
gambar 1. morfologi macan kumbang
D. Kebiasaan
Seperti
kucing domestik, Macan Kumbang berburu sendiri (Beatty et all.,2008). Perburuannya dilakukan pada malam hari dengan sensor
pendengaran, penciuman dan pengelihatan (Beatty et all.,2008). Dengan pengeliahatan yang baik, malam hari mereka
dapat melihat dengan baik (Beatty et all.,2008). Perpindahan Panthera
pardus dimalam hari dari 25-75 km (long, 2003). Setelah menemukan
buruannya, Macan Kumbang akan mendekat dan bersembunyi diantara tumbuhan dan
semak (Beatty et all.,2008). Macan Kumbang akan menerkam dan menancapkan kukunya
ketika telah berjarak 6,5 kaki dari buruannya (Beatty et all.,2008). Selanjutnya buruannya dimatikan dengan menggigit
lehernya dari belakang atau memutuskan spinal cords menggunakan gigi caninus (Beatty et all.,2008; Hoagstrom, 2002). Apabila buruannya besar seperti
antelope, Macan Kumbang akan menyimpan sisa buruannya (Beatty et all.,2008). Sisa buruannya akan diletakkan dicabang pohon agar
tak termakan oleh hyena (Beatty et all.,2008).
Macan
Kumbang hidup secara soliter kecuali untuk betina bersama dengan anakannya (Beatty
et all.,2008). Pejantan terkadang
berburu dengan betina setelah proses perkawinan walaupun tidak berperan dalam
pengasuhan anaknya (Hoagstrom, 2002). Macan ini memiliki territori yang kita
sebut sebagai home range yang merupakan tempat tinggal dan berburu (Beatty
et all.,2008). Luasan home range pada
Macan Kumbang bergantung pada jumlah mangsa di area tersebut. Betina memiliki
home range 4-112 mil kuadarat yang mengalami tumpang-tindih dengan wilayah home
range betina lainnya (Beatty et all.,2008). Sedangkan jantan memiliki wilayah home range dari 7-440
mil kuadrat dan mengalami overlapping dengan home range jantan serta betina
lainnya (Beatty et all.,2008). Jantan menandai wilayahnya dengan bau dan auman (Hutchins et al.,2003).
E. Habitat
Macan
Kumbang ini memiliki habitat yang bervariasi dari hutan hujan tropis sampai
padang pasir, pegunungan serta mendekati perkotaan (Beatty et all.,2008).
F. Makanan
Macan
Kumbang merupakan mammalia karnivora yang memakan daging (Beatty et all.,2008). Hewan ini memiliki makanan yang bervariasi dari
reptil, burung serta mammalia berukuran kecil sampai sedang (Beatty et all.,2008).
G. Ciri Morfologi
Panthera pardus memiliki ukuran dari
kepala-panjang tubuh 100-190 cm, sedangkan ekor 70-95 cm (Beatty et all.,2008). Macan ini memiliki bobot
tubuh 30-70 kg (Beatty et all.,2008).
Macan jantan memiliki ukuran yang lebih berat dari betina (Beatty et all.,2008).
Kaki
macan ini relatif lebih pendek dari pada panjang tubuhnya (Hunt, 2011). Kepala
lebih luas dengan tengkorak masif mendukung kekuatan otot rahang (Hunt, 2011). Gigi
telah terspesialisasi untuk merobek dan memotong dading buruannya (Hoagstrom,
2002). Macan ini memiliki mata yang besar dengan pengelihatan di malam hari
yang baik (Hoagstrom, 2002). Scapula telah terspesialisasi mendukung otot yang
digunakan untuk memanjat (Hunt, 2011).
Macan
Kumbang memiliki warna dasar yang sangat bervariasi dari kuning krim pada area
padang pasir; kuning kemasan di daerah grasslands;
dan menjadi keemasan di daerah pegunungan dan hutan (Hoagstrom, 2002). Selain
itu, macan ini memiliki spot dengan spot hitam yang tersusun roset sepanjang
punggung dan pinggir tubuhnya. Spot roset tidak terdapat dibagian tengah
tubuhnya (Hoagstrom, 2002). Warna hitam ini ada karena adanya pigmen melanin
(Santra, 2008).
H. Pola Reproduksi
Betina
siap kawin ketika memasuki umur 2,5-3 tahun, sedangkan jantan dapat mengkawini
di usia 2-4 tahun (Friedmann and Traylor-Holzer, 2003). Macan Kumbang tidak
memiliki musim kawin dan akan berkembangbiak secepatnya setelah memasuki
kedewasaan seksual. Setiap tahun Panthera
pardus dapat bereproduksi (Beatty et all.,2008).
Jantan
dan betina leopard memiliki pasangan
multiple (Hunt, 2011). Betina menarik pejantan dengan hormon yang dikeluarkan
melalui urin (Hunt, 2011). Betina selanjutnya menginisiasi mating dengan
berjalan mundur dan maju ke depan jantan (Hunt, 2011). Selanjutnya betina
menggunakan ekornya untuk menyentuh jantan (Hunt, 2011). Pejantan kemudian
menaiki betina dan mengigit tengkuk betina kopulasi terjadi 3 detik dengan interval 6
menit antara tiap putaran kopulasi (Hunt, 2011). Sepasang macan yang kawin
dapat kopulasi sampai 100 kali/hari untuk beberapa hari ketika mereka berbagi
sumber makanan (Hunt, 2011). Menurut Bothma & Walker (1999) dalam Friedmann
and Traylor-Holzer (2003), apabila betina tidak mengalami perkawinan, oestrus lagi setiap 20-50 hari.
Kehamilan
Macan Kumbang berlangsung 90-105 hari dengan jumlah anak 1-2 anak (Beatty
et all.,2008). Tapi dapat juga
melahirkan maksimal 6 anak (Beatty et
all.,2008). Bayi macan ini terlahir buta dengan bobot 15-20 ons (Beatty
et all.,2008). Anakkannya akan
mengikuti indukkannya ketika telah berumur 6-8 bulan dan mulai mengikuti
perburuan setelah berumur 3 bulan (Beatty et all.,2008). Selanjunya setelah Panthera pardus saat berumur 8-12 bulan telah dapat hidup secara
mandiri (Beatty et all.,2008). Memasuki usia 12 bulan, indukan akan kurang merawat
anakkannya dan mengusir anakkannya secara agresif bila mereka mendekat
(Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
Reproduksi
di China dan Siberia Tenggara terjadi peranak pada bulan Januari-Febuari (Hunt,
2011). Betina mengalami estrus selama 7 hari dengan panjang siklus 46 hari
(Hunt, 2011). Betina berhenti bereproduksi setelah memasuki usia 8,5 tahun
(Hunt, 2011).
Gambar 3. Proses perkawinan
Leopard
I. Arti Penting
Macan
kumbang berperan dalam mengontrol populasi prey dan memanajemen predator yang
lebih kecil (Friedmann and Traylor-Holzer 2003). Adanya leopard menunjukkan
bahwa lokasi tersebut masih alami dan tidak mengalami gangguan. Spesies ini
merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap gangguan, kerusakan habitat atau
fragmentasi dan berkurangnya dasar prey (Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
J. Status Konservasi
Leopard
Afrika tidak dimasukkan dalam list IUCN, sedangkan 4 subspesies (Arabia
Selatan, Anatolian, Amur dan Leopard Barbary) telah mengalami Critically Endangered. Leopard Zanzibar
telah masuk kedalam list terancam punah (Hutchins
et al.,2003). Sedangkan menurut
arkive.org, leopard masuk dalam klasifikasi Near
Threatened dalam list merah IUCN dan
masuk kedalam apendiks I CITES. Ancaman terhadap Macan Kumbang ini adalah
hilangnya makanan dan penganiayaan yang dilakukan manusia (Hutchins et al.,2003).
Di
Afganistan, macan kumbang dilindungi sehingga perburuan dan perdagangan spesies
ini dilarang. Di seluruh area Afrika dan Asia, Macan Kumbang di lindungi dan
berkembang sebagai wildlife tourism.
K. Life Span dan Laju Mortalitas
Panthera pardus dialam dapat hidup
sampai berumur 14 sedangkan yang hidup di kebun binatang dapat mencapai umur 20
tahun (Beatty et all.,2008).
Mortalitas pada betina lebih rendah dari jantan (Friedmann and Traylor-Holzer
2003). Selain itu, mortalitas pada individu tua lebih tinggi dari individu
dewasa yang masih prima (Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
BAB
III
PENUTUP
P.
pardus memiliki aspek biologi
seperti: pola reproduksi yang tidak memiliki musim kawin, habitat yang sangat
bervariasi, dan makanan yang bervariasi sehingga eksistensinya tetap terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
Tanpa tahun. Leopard (Panthera
pardus). http://www.arkive.org/leopard/panthera-pardus.
Diakses pada 19 Maret 2016 pukul 16. 57
Beatty,
R., A-J. Beer, J. Green, and B. Taylor. 2008. Exploring The World of Mammals. Chelsea House Publishers. New York. p. 219-221.
Friedmann,
Y. And K. Traylor-Holzer. 2003. Leopard (Panthera
pardus) Case Study. https://www.cites.org/sites/default/files/ndf_material/WG5-CS4.pdf.
Diakses pada 14 Maret 2016 pukul 22.45.
Hoagstrom,
C. W. 2002. Magill’s Encyclopedia of
Science Animal Life. Salem Press, Inc. California. p. 946, 947
Hunt,
A. 2011. Panthera pardus. http://animaldiversity.org/accounts/Panthera_pardus.
Diakses pada 14 Maret 2016 pukul 21.47.
Hutchins,
M., A. V. Evans, R. W. Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life
Encyclopedia. 2nd edition. Volume
14. MI: Gale Group. Farmington Hills. P. 385
Long,
J. L. 2003. Introduced Mammals of the
World Their Histroy Distribution and
Influence.CSIRO Publishing. Collingwood Street. p. 331
Santra,
A. K. 2008. Handbook on Wild and Zoo
Animals A Treatise for Students of Veterinary, Zoology, Forestry and
Environmental Science. International Book Distributing Co. Lucknow. p. 145.
dari tugas makalah mammalogi by C. Puspita Rini
No comments:
Post a Comment