Friday, April 1, 2016

Panthera pardus

Panthera pardus
A.    Klasifikasi
Kingdom               : Animalia
Phylum                  : Chordata
Subphylum            : Vertebrata
Class                      : Mammalia
Order                     : Carnivora
Family                   : Felidae
Genus                    : Panthera
Spesies                  : Panthera pardus (Hunt, 2011).
B.     Common Names
      Dalam bahasa Inggris Panthera pardus disebut sebagai Panther, sedangkan di Francis dan Jerman dikenal sebagai Leopard atau panthere, spanyol dikenal sebagai leopardo atau pantera (Hutchins et al.,2003).
C.     Persebaran
      Macam Kumbang terdistribusi dari Afrika Selatan, Arab serta Asia Tenggara (Beatty et all.,2008). Persebaran di Asia terdapat di Sri Lanka, Malay Peninsula, Jawa dan Pulau Kangean (Long, 2003).

gambar 1. morfologi macan kumbang

D.    Kebiasaan
      Seperti kucing domestik, Macan Kumbang berburu sendiri  (Beatty et all.,2008). Perburuannya dilakukan pada malam hari dengan sensor pendengaran, penciuman dan pengelihatan  (Beatty et all.,2008). Dengan pengeliahatan yang baik, malam hari mereka dapat melihat dengan baik  (Beatty et all.,2008). Perpindahan Panthera pardus dimalam hari dari 25-75 km (long, 2003). Setelah menemukan buruannya, Macan Kumbang akan mendekat dan bersembunyi diantara tumbuhan dan semak  (Beatty et all.,2008). Macan Kumbang akan menerkam dan menancapkan kukunya ketika telah berjarak 6,5 kaki dari buruannya  (Beatty et all.,2008). Selanjutnya buruannya dimatikan dengan menggigit lehernya dari belakang atau memutuskan spinal cords menggunakan gigi caninus (Beatty et all.,2008; Hoagstrom, 2002). Apabila buruannya besar seperti antelope, Macan Kumbang akan menyimpan sisa buruannya  (Beatty et all.,2008). Sisa buruannya akan diletakkan dicabang pohon agar tak termakan oleh hyena  (Beatty et all.,2008).
      Macan Kumbang hidup secara soliter kecuali untuk betina bersama dengan anakannya  (Beatty et all.,2008). Pejantan terkadang berburu dengan betina setelah proses perkawinan walaupun tidak berperan dalam pengasuhan anaknya (Hoagstrom, 2002). Macan ini memiliki territori yang kita sebut sebagai home range yang merupakan tempat tinggal dan berburu  (Beatty et all.,2008). Luasan home range pada Macan Kumbang bergantung pada jumlah mangsa di area tersebut. Betina memiliki home range 4-112 mil kuadarat yang mengalami tumpang-tindih dengan wilayah home range betina lainnya  (Beatty et all.,2008). Sedangkan jantan memiliki wilayah home range dari 7-440 mil kuadrat dan mengalami overlapping dengan home range jantan serta betina lainnya  (Beatty et all.,2008). Jantan menandai wilayahnya dengan bau dan auman (Hutchins et al.,2003).           
E.     Habitat
      Macan Kumbang ini memiliki habitat yang bervariasi dari hutan hujan tropis sampai padang pasir, pegunungan serta mendekati perkotaan (Beatty et all.,2008).
F.      Makanan
      Macan Kumbang merupakan mammalia karnivora yang memakan daging  (Beatty et all.,2008). Hewan ini memiliki makanan yang bervariasi dari reptil, burung serta mammalia berukuran kecil sampai sedang (Beatty et all.,2008).
G.    Ciri Morfologi
      Panthera pardus memiliki ukuran dari kepala-panjang tubuh 100-190 cm, sedangkan ekor 70-95 cm (Beatty et all.,2008). Macan ini memiliki bobot tubuh 30-70 kg (Beatty et all.,2008). Macan jantan memiliki ukuran yang lebih berat dari betina (Beatty et all.,2008).
      Kaki macan ini relatif lebih pendek dari pada panjang tubuhnya (Hunt, 2011). Kepala lebih luas dengan tengkorak masif mendukung kekuatan otot rahang (Hunt, 2011). Gigi telah terspesialisasi untuk merobek dan memotong dading buruannya (Hoagstrom, 2002). Macan ini memiliki mata yang besar dengan pengelihatan di malam hari yang baik (Hoagstrom, 2002). Scapula telah terspesialisasi mendukung otot yang digunakan untuk memanjat (Hunt, 2011).
      Macan Kumbang memiliki warna dasar yang sangat bervariasi dari kuning krim pada area padang pasir; kuning kemasan di daerah grasslands; dan menjadi keemasan di daerah pegunungan dan hutan (Hoagstrom, 2002). Selain itu, macan ini memiliki spot dengan spot hitam yang tersusun roset sepanjang punggung dan pinggir tubuhnya. Spot roset tidak terdapat dibagian tengah tubuhnya (Hoagstrom, 2002). Warna hitam ini ada karena adanya pigmen melanin (Santra, 2008).

H.    Pola Reproduksi
      Betina siap kawin ketika memasuki umur 2,5-3 tahun, sedangkan jantan dapat mengkawini di usia 2-4 tahun (Friedmann and Traylor-Holzer, 2003). Macan Kumbang tidak memiliki musim kawin dan akan berkembangbiak secepatnya setelah memasuki kedewasaan seksual. Setiap tahun Panthera pardus dapat bereproduksi  (Beatty et all.,2008).
      Jantan dan betina leopard  memiliki pasangan multiple (Hunt, 2011). Betina menarik pejantan dengan hormon yang dikeluarkan melalui urin (Hunt, 2011). Betina selanjutnya menginisiasi mating dengan berjalan mundur dan maju ke depan jantan (Hunt, 2011). Selanjutnya betina menggunakan ekornya untuk menyentuh jantan (Hunt, 2011). Pejantan kemudian menaiki betina dan mengigit tengkuk betina  kopulasi terjadi 3 detik dengan interval 6 menit antara tiap putaran kopulasi (Hunt, 2011). Sepasang macan yang kawin dapat kopulasi sampai 100 kali/hari untuk beberapa hari ketika mereka berbagi sumber makanan (Hunt, 2011). Menurut Bothma & Walker (1999) dalam Friedmann and Traylor-Holzer (2003), apabila betina tidak mengalami perkawinan, oestrus  lagi setiap 20-50 hari.
      Kehamilan Macan Kumbang berlangsung 90-105 hari dengan jumlah anak 1-2 anak  (Beatty et all.,2008). Tapi dapat juga melahirkan maksimal 6 anak (Beatty et all.,2008). Bayi macan ini terlahir buta dengan bobot 15-20 ons  (Beatty et all.,2008). Anakkannya akan mengikuti indukkannya ketika telah berumur 6-8 bulan dan mulai mengikuti perburuan setelah berumur 3 bulan  (Beatty et all.,2008). Selanjunya setelah Panthera pardus saat berumur 8-12 bulan telah dapat hidup secara mandiri  (Beatty et all.,2008). Memasuki usia 12 bulan, indukan akan kurang merawat anakkannya dan mengusir anakkannya secara agresif bila mereka mendekat (Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
      Reproduksi di China dan Siberia Tenggara terjadi peranak pada bulan Januari-Febuari (Hunt, 2011). Betina mengalami estrus selama 7 hari dengan panjang siklus 46 hari (Hunt, 2011). Betina berhenti bereproduksi setelah memasuki usia 8,5 tahun (Hunt, 2011).
Gambar 3. Proses perkawinan Leopard
Sumber: www.arkive.org
I.       Arti Penting
      Macan kumbang berperan dalam mengontrol populasi prey dan memanajemen predator yang lebih kecil (Friedmann and Traylor-Holzer 2003). Adanya leopard menunjukkan bahwa lokasi tersebut masih alami dan tidak mengalami gangguan. Spesies ini merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap gangguan, kerusakan habitat atau fragmentasi dan berkurangnya dasar prey (Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
J.       Status Konservasi
      Leopard Afrika tidak dimasukkan dalam list IUCN, sedangkan 4 subspesies (Arabia Selatan, Anatolian, Amur dan Leopard Barbary) telah mengalami Critically Endangered. Leopard Zanzibar telah masuk kedalam list terancam punah (Hutchins et al.,2003). Sedangkan menurut arkive.org, leopard masuk dalam klasifikasi Near Threatened dalam list merah IUCN dan masuk kedalam apendiks I CITES. Ancaman terhadap Macan Kumbang ini adalah hilangnya makanan dan penganiayaan yang dilakukan manusia (Hutchins et al.,2003).
      Di Afganistan, macan kumbang dilindungi sehingga perburuan dan perdagangan spesies ini dilarang. Di seluruh area Afrika dan Asia, Macan Kumbang di lindungi dan berkembang sebagai wildlife tourism.  
K.    Life Span dan Laju Mortalitas
      Panthera pardus dialam dapat hidup sampai berumur 14 sedangkan yang hidup di kebun binatang dapat mencapai umur 20 tahun (Beatty et all.,2008). Mortalitas pada betina lebih rendah dari jantan (Friedmann and Traylor-Holzer 2003). Selain itu, mortalitas pada individu tua lebih tinggi dari individu dewasa yang masih prima (Friedmann and Traylor-Holzer 2003).
BAB III
PENUTUP
P. pardus memiliki aspek biologi seperti: pola reproduksi yang tidak memiliki musim kawin, habitat yang sangat bervariasi, dan makanan yang bervariasi sehingga eksistensinya tetap terjaga.          

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. Leopard (Panthera pardus). http://www.arkive.org/leopard/panthera-pardus. Diakses pada 19 Maret 2016 pukul 16. 57
Beatty, R., A-J. Beer, J. Green, and B. Taylor. 2008. Exploring The World of Mammals. Chelsea House Publishers. New York. p. 219-221.
Friedmann, Y. And K. Traylor-Holzer. 2003. Leopard (Panthera pardus) Case Study. https://www.cites.org/sites/default/files/ndf_material/WG5-CS4.pdf. Diakses pada 14 Maret 2016 pukul 22.45.
Hoagstrom, C. W. 2002. Magill’s Encyclopedia of Science Animal Life. Salem Press, Inc. California.  p. 946, 947
Hunt, A. 2011. Panthera pardus. http://animaldiversity.org/accounts/Panthera_pardus. Diakses pada 14 Maret 2016 pukul 21.47.
Hutchins, M., A. V. Evans, R. W. Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life Encyclopedia.  2nd edition. Volume 14. MI: Gale Group. Farmington Hills. P. 385
Long, J. L. 2003. Introduced Mammals of the World  Their Histroy Distribution and Influence.CSIRO Publishing. Collingwood Street. p. 331

Santra, A. K. 2008. Handbook on Wild and Zoo Animals A Treatise for Students of Veterinary, Zoology, Forestry and Environmental Science. International Book Distributing Co. Lucknow. p. 145.

dari tugas makalah mammalogi by C. Puspita Rini

No comments:

Post a Comment