Auksin
Indole-3-acetic acid (IAA)
merupakan hormon auksin yang pertama ditemukan. Hormon ini dibentuk pada shoot tip, embrio dan bagian
perkembangan bunga serta biji (Rand, 2001). IAA membutuhkan ATP untuk mentransport dari
sel ke sel melalui parenchyma yang melingkari jaringan vaskuler dan bergerak
dengan satu jalur (Rand, 2001). Pergerakan secara basipetal
pada batang sedangkan pada akar berupa acropetal (Rand, 2001).
Auksin akan
meningkatkan plastisitas dinding sel muda dan berperan dalam elongasi batang
(Raven and Johnson, 2002). Auksin berperan dalam adaptasi tumbuhan
pada lingkungan yang sangat menguntungkan (Raven and Johnson, 2002).
Auksin juga meningkatkan aktivitas kambium vaskuler dan jaringan vaskuler
(Raven and Johnson, 2002).
Pergerakan auksin terjadi secara polar dan undirectional dan bergerak
secara menurun sepanjang batang,- aksis akar dari daerah pembuatannya (Solomon
et al., 2008). Daerah
pembuatannya selalu di meristem apikal pada batang. Produksi auksin dapat
terjadi pada daun dan biji (Solomon et al., 2008). Karakteristik auksin adalah meningkatkan
elongasi sel pada batang dan koleotil (Solomon et al., 2008).
Konsentrasi
auksin yang rendah dibutuhkan dalam elongasi akar, walaupun konsentrasi tinggi
bersifat inhibitor pada pertumbuhan akar (Taiz and Zeiger, 2002). Auksin
ditransfer secara lateral di shaded side
saat fotosintesis berlangsung dan sisi terendah saat gravitropism (Taiz and
Zeiger, 2002). Jika kadar auksin tak ada dapat menghasilkan efek tertentu.
Sumber:
Rand,
J. P. 2001. Plant Biology. IDG Books Worldwide. New York. P. 114.
Raven, P.H. and G. B. Johnson. 2002. Biology. 6th Ed. McGraw-Hill.
New York. P. 815, 816, 817
Solomon,
E. P., L. R. Berg., & D. W. Martin. 2008. Biology. 8ed. Thomson
Brooks/Cole. Davis. P. 793
Taiz, L. And E. Zeiger. 2002.
Plant physiology. 3 ed. Sinauer Associates. Suderland. p. 456,457
No comments:
Post a Comment