Geotropisme/gravitropism
Geotropisme
merupakan respon pertumbuhan tanaman terhadap gravitasi (Postlethwait
and Hopson,2006). Akar akan tumbuh ke arah bawah sedangkan batang akan
selalu tumbuh ke arah atas. Hal ini menunjukkan bahwa akar merespons positif
gravitropik dan batang meresponya dengan negatif (Postlethwait and Hopson,2006).
Dalam terlaksananya respon gravitasi, terjadi 4 langkah: gravitasi dirasakan
oleh sel sehingga terbentuk sinyal yang selanjutnya ditransduksi ke intra serta
inter seluller, kemudian terjadi elongasi diferensial sel yang hadir antara sel
di atas dan bawah pada pinggir akar atau batang (Raven and Johnson, 2002).
Penjelasan
proses geotropisme terjadi dijelaskan memalui beberapa hipotesis. Hipotesis
pertama ketika kecambah ditempatkan secara horisontal, auksin akan terakumulasi
sepanjang bagian terendah di batang dan akar. Auksin yang terakumulasi akan
menyebabkan sel mengalami elongasi sepanjang
bagian terendah pada batang dan batang akan tumbuh ke atas. Amiloplas
ini akan berinteraksi dengan sitskeleton tetapi memiliki efek sehingga auksi
lebih terkonsentrasi pada bagian pinggir bawah aksis batang daripada bagian
pinggiran atas (Raven and Johnson, 2002). Konsentrasi auksin yang sama
akan menghambat elongasi sel akar bagian bawah sehungga akar akan tumbuh ke
bawah (Postlethwait
and Hopson,2006).
Root cap akan menyebabkan akar turun sehingga terbentuk
proses gravitropism positif (Solomon et
al., 2008). Ketika root cap dihilangkan akar akan tumbuh dan kehilangan
indra untuk gravitasi (Solomon et al., 2008).
Sel khusus yang terdapat pada root cap dengan kandungan amiloplas akan
menyebabkan sel merespon gravitasi sehingga menuju ke bawah (Solomon et al., 2008)..
Amiloplas menginisiasi beberapa respon gravitasi (Solomon et al., 2008). Ketika akar diletakkan pada posisi yang berbeda
amiloplas akan menjungkir balik sehingga terbentuk posisi baru dengan arah
menuju gravitasi (Solomon et al., 2008).
Akar dan batang mendeteksi adanya gravitasi dengan statolith yang berlokasi di sel yang
terspesialisasi untuk mendeteksi gravitasi (statoctyes)
(Brooker et al., 2011). Statoctyes akan melindungi merisistem akar dari abrasi
partikel tanah. Kolumela terdapat pada bagian tengah root cap (Brooker
et al., 2011). Kolumella mengandung sel primer pendeteksi gravitasi (Brooker et
al., 2011). Gravitasi akan menenggelamkan statoliths
sehingga ion kalsium mengirimkan pesan yang berefek pada transport auksin
yang akan mengubah arah akar dan batang tumbuh (Brooker et al., 2011).
Perubahan statolith akan menyebabkan
pergerakan auksin ke sel bagian bawah akar ketika elongasi sel normal pada
pinggiran atas (Brooker et al., 2011).
Perbedaan potensi elektrik secara melintang akan
menstimulasi gravitropically hipokotil dengan bagian bawaj menjadi positif
Sumber:
Brooker,
R. J., E. P. Widmaier, L. E. Graham, & P. D. Stiling. 2011. Biology. 2nd
ed. McGraw-Hill. New York. P. 764, 765
Hart, J. W. 1990. Plant Tropisms: And Other Growth
Movements. Champman and Hall. Tkyo.p. 71,72
Postlethwait, J. H. & J. L. Hopson. 2006. Modern biology. Holt, Rinehart and Winston. New York. P. 638
Raven, P.H. and G. B. Johnson. 2002. Biology.
6th Ed. McGraw-Hill. New York. P. 809, 8910
Solomon,
E. P., L. R. Berg., & D. W. Martin. 2008. Biology. 8ed. Thomson
Brooks/Cole. Davis. p. 790,791
No comments:
Post a Comment