Fototropisme
Fototropisme
adalah respons tumbuhan pada cahaya yang unilateral
(Hopkins
and Huner, 2009). Fototropisme
termasuk respon pertumbuhan terhadap gradien cahaya (Hopkins and
Huner, 2009). Sedangkan akar tumbuh menjauhi cahaya (fototropisme negatif).
Besarnya
gradien cahaya melewati organ seperti koleoptile bergantung pada properti optik
jaringan sebagai perbedaan insidental cahaya (Hopkins and Huner, 2009). Cahaya
dapat ditipiskan dengan menyebarkan, merefleksikan atau difraksi dengan sel
atau melewati antara sel (Hopkins and Huner, 2009). Organ seperti koleoptil
berfungsi sebagai penyalur cahaya
Ketika radiasi
telah melebihi batas ambang, kurva koleptil menuju ke sumber iluminasi (Opik
& Rolfe, 2005). Ketika melebihi range batas, luasnya kurvatur pertama adalah berhubungan dengan
radiasi (Opik
& Rolfe, 2005). Ketika radiasi meningkat, kurvatur pertama akan negatif dan
selanjutnya akan positif.
Auksin akan menyebabkan sel berada pada area teduh untuk
memperpanjang sel lebih banyak dari sel yang berada di area terkena sinar.
Dengan mekanisme tersebut batang memiliki memiliki respon fototropisme positif
(Rand, 2001; Postlethwait and Hopson,2006). Selain auksin, fototropisme dapat
terjadi karena tumbuhan memproduksi inhibitor pertumbuhan pada bagian yang
terkena cahaya.
Pigmen phototropins akan berperan dalam fotoresptor dengan
mengabsorbsi cahaya biru dan memicu
respon fototropik dan respons cahaya biru lainnya
Sumber: a
Hopkins,
W. G. And N. P. A. Huner. 2009. Introduction to Plant Physiology. 4th Ed. John
Wiley and Sons. Hoboken, NJ. p. 392, 393
Rand,
J. P. 2001. Plant Biology. IDG Books Worldwide. New York. P. 117
Opik,
H. And S. Rolfe. 2005. The Physiology of
Flowering Plants. 4th ed. Cambridge. Cambridge. P. 336
Postlethwait,
J. H. & J. L. Hopson. 2006. Modern
biology. Holt, Rinehart and Winston. New York. P. 636,
Solomon,
E. P., L. R. Berg., & D. W. Martin. 2008. Biology. 8ed. Thomson
Brooks/Cole. Davis. p. 790
No comments:
Post a Comment