Friday, September 9, 2016

BEBERAPA MODIFIKASI SISTEM INTEGUMEN PADA MAMMAL

BEBERAPA MODIFIKASI SISTEM INTEGUMEN PADA MAMMAL
Seluruh mammalia memiliki beberapa rambut dan tertutupi oleh rambut (Postlethwait and Hopson,2006).  Rambut ini akan menginsulasi tubuh melawan kehilangan panas. Rambut tersusun atas filamen keratin protein. Fungsi proteksi ini berjalan berkat adanya kluster sel di ujung dalam dermal pits yang kita sebut sebagai folikel rambut. Kelenjar minyak berasosiasi dengan folikel rambut mencegah kekeringan pada rambut (Postlethwait and Hopson,2006). Dasar pada rambut kita sebut sebagai akar yang tetap membentuk panjang pada shaft yang tak hidup (Kardong, 2009). Permukaan luar dari shaft membentuk kulikula yang bersisik. Selanjutnya dibawahnya terdapat korteks rambut dan di dalam intinya terdapat medula rambut, 
True horn dapat ditemukan pada familiy Bovidae, yang dalam praktikum ini diwakili oleh Capra sp. Tanduk pada Capra sp. memiliki rongga yang diselimuti oleh lapisan epidermis yang mengalami keratinisasi  (Hickman, et al., 2008). Tanduk ini akan muncul dari inti tulang yang berasal dari tengkorak  (Hickman, et al., 2008). Tanduk tidak mengalami percabangan hanya memiliki bentuk kurva dan tumbuh kontinyu dan muncul pada jantan dan betina (Hickman, et al., 2008).
Antlers (ranggah) terdapat pada family Cervidae, yang ddalam praktikum ini diwakili oleh Cervus sp. Ranggah memiliki bentuk bercabang dan ketika telah dewasa akan tersusun oleh tulang padat (Hickman, et al., 2008). Ranggah dalam perkembangannya tertutupi  oleh  kulit lembut vaskuler yang kita sebut sebagai velvet (Hickman, et al., 2008). Pertumbuhan rangga selesai sebelum datangnya musim kawin. Pembuluh darah akan mengecil dan rusa jantan akan megnhilangkan velvet dengan menggosokkan ranggah ke pohon. Ranggah selanjutnya akan rontoh setelah musim kawin berakhir. Kuncup baru akan muncul beberapa bulan kemudian untuk membentuk ranggah lagi (Hickman, et al., 2008).
Pada mammal, ujung akhir dari distal pada jari-jari mengalami keratinisasi yang akan menyarungi atau piring yang berasal dari derivat epidermis membentuk cakar, kuku atau teracak. Struktur ini tidak dimiliki oleh famili paus dan sirenia (Hutchins et al., 2003).  Claw selalu memiliki bentuk tajam, membentuk kurva dan pointed. Claw  terdiri dari piringan dorsal yang kita sebut sebagai unguis dan piringan ventral yang kita sebut sebagai subunguis. Unguis berbentuk kurva baik dalam panjang dan lebarnya yang mengelilingi subunguis. Subunguis tersambung ke pad digital yang ada di akhir jari. Claw ada pada spesies predator seperti singa dan macan. Claw digunakan oleh predator untuk holding mangsanya serta proteksi (Hutchins et al., 2003). Squirrels memiliki claw yang membantu dalam proses scampering pada cabang-cabang pohon.
Kuku merupakan modifikasi cakar (claw) yang ditemukan pada jari-hari pertama pada mammal arboreal dan disemua jari-jari beberapa primata   (Hutchins et al., 2003). Pada praktikum ini, kuku diwakili oleh Homo sapiens. Kuku hanya menutupi bagian dorsal jari-jari. Unguis merupakan bagian piringan kuku pada anatomi manusia memiliki bentuk broad dan flat, sedangkan subunguis mengalami vestigial. Kuku akan melindungi ujung jari dan jari kaki dari akar kuku dibawah lipatan kulit didasar dan samping kuku (Postlethwait and Hopson,2006).
Hooves merupakan konstruksi unguis yang menonjol dengan bentuk kurva disekitar jari dan mengelilingi subunguis proteksi (Hutchins et al., 2003).
Daftar Pustaka
Hutchins, M., A. V. Evans, R. W. Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life Encyclopedia.  2nd edition. Volume 12. MI: Gale Group. Farmington Hills. p. 39, 40
Kardong, K. V. 2009. Verrtebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. 6th Ed. McGraw-Hill. New York. p. 228, 232
Postlethwait, J. H. & J. L. Hopson. 2006. Modern biology. Holt, Rinehart and Winston. New York.  p. 926

No comments:

Post a Comment