BEBERAPA MODIFIKASI
SISTEM INTEGUMEN PADA MAMMAL
Seluruh mammalia memiliki beberapa
rambut dan tertutupi oleh rambut (Postlethwait and Hopson,2006). Rambut ini akan menginsulasi tubuh melawan
kehilangan panas. Rambut tersusun atas filamen keratin protein. Fungsi proteksi
ini berjalan berkat adanya kluster sel di ujung dalam dermal pits yang kita
sebut sebagai folikel rambut. Kelenjar minyak berasosiasi dengan folikel rambut
mencegah kekeringan pada rambut (Postlethwait and Hopson,2006). Dasar pada
rambut kita sebut sebagai akar yang tetap membentuk panjang pada shaft yang tak hidup (Kardong, 2009).
Permukaan luar dari shaft membentuk
kulikula yang bersisik. Selanjutnya dibawahnya terdapat korteks rambut dan di
dalam intinya terdapat medula rambut,
True
horn dapat ditemukan pada familiy Bovidae, yang dalam
praktikum ini diwakili oleh Capra sp.
Tanduk pada Capra sp. memiliki rongga
yang diselimuti oleh lapisan epidermis yang mengalami keratinisasi (Hickman, et
al., 2008). Tanduk ini akan muncul dari inti tulang yang berasal dari
tengkorak (Hickman, et al., 2008). Tanduk tidak mengalami percabangan hanya memiliki
bentuk kurva dan tumbuh kontinyu dan muncul pada jantan dan betina (Hickman, et al., 2008).
Antlers
(ranggah)
terdapat pada family Cervidae, yang ddalam praktikum ini diwakili oleh Cervus sp. Ranggah memiliki bentuk bercabang
dan ketika telah dewasa akan tersusun oleh tulang padat (Hickman, et al., 2008). Ranggah dalam
perkembangannya tertutupi oleh kulit lembut vaskuler yang kita sebut sebagai
velvet (Hickman, et al., 2008).
Pertumbuhan rangga selesai sebelum datangnya musim kawin. Pembuluh darah akan
mengecil dan rusa jantan akan megnhilangkan velvet dengan menggosokkan ranggah
ke pohon. Ranggah selanjutnya akan rontoh setelah musim kawin berakhir. Kuncup
baru akan muncul beberapa bulan kemudian untuk membentuk ranggah lagi (Hickman,
et al., 2008).
Pada mammal,
ujung akhir dari distal pada jari-jari mengalami keratinisasi yang akan
menyarungi atau piring yang berasal dari derivat epidermis membentuk cakar,
kuku atau teracak. Struktur ini tidak dimiliki oleh famili paus dan sirenia (Hutchins et
al., 2003). Claw selalu memiliki bentuk tajam, membentuk kurva dan pointed. Claw terdiri dari piringan
dorsal yang kita sebut sebagai unguis dan
piringan ventral yang kita sebut sebagai subunguis.
Unguis berbentuk kurva baik dalam panjang dan lebarnya yang mengelilingi subunguis. Subunguis tersambung ke pad
digital yang ada di akhir jari. Claw ada
pada spesies predator seperti singa dan macan. Claw digunakan oleh predator untuk holding mangsanya serta proteksi (Hutchins
et al., 2003). Squirrels memiliki claw yang membantu dalam proses scampering
pada cabang-cabang pohon.
Kuku merupakan
modifikasi cakar (claw) yang
ditemukan pada jari-hari pertama pada mammal arboreal dan disemua jari-jari
beberapa primata (Hutchins et al., 2003). Pada praktikum ini, kuku
diwakili oleh Homo sapiens. Kuku
hanya menutupi bagian dorsal jari-jari. Unguis merupakan bagian piringan kuku
pada anatomi manusia memiliki bentuk broad
dan flat, sedangkan subunguis mengalami vestigial.
Kuku akan melindungi ujung jari dan jari kaki dari akar kuku dibawah
lipatan kulit didasar dan samping kuku (Postlethwait and Hopson,2006).
Hooves merupakan
konstruksi unguis yang menonjol dengan bentuk kurva disekitar jari dan
mengelilingi subunguis proteksi (Hutchins et al., 2003).
Daftar Pustaka
Hutchins, M., A. V. Evans, R. W.
Garrison, and N. 2003. Schlager Grzimek’s Animal Life Encyclopedia. 2nd edition. Volume 12. MI: Gale Group.
Farmington Hills. p. 39, 40
Kardong, K. V. 2009. Verrtebrates Comparative Anatomy, Function,
Evolution. 6th Ed. McGraw-Hill. New York. p. 228, 232
Postlethwait, J. H. & J. L. Hopson. 2006. Modern biology. Holt, Rinehart and
Winston. New York. p. 926
No comments:
Post a Comment