sepintas tentang taksonomi, biosistematik dan sistematik
1.
Definisi
taksonomi, biosistematik dan sistematik.
Taksonomi
merupakan ilmu yang mempelajari dan mendiskripsikan variasi organisme,
menginvestigasi penyebab dan konsekuensi suatu variasi, dan manipulasi data
yang didapat untuk memproduksi sistem klasifikasi (Stace,
1989).
Sistematik merupakan
ilmu yang mempelajari diversitas dan perbedaan organisme serta hubungan
keberadaan diantara mereka (Sivarajan, 1991).
Biosistematik
adalah ilmu yang mempelajari variasi, studi eksperimental dan studi hibidisasi
pada informasi genetik serta sistem nomenklatur berdasarkan hubungan, varietas,
struktur dinamik, genetik, sitologi, komparatif morfologi dan ekologi; serta
dapat digunakan untuk mempelajari evolusi (Singh, 2010).
2. Hubungan
taksonomi, biosistematik dan sistematik.
Taksonomi lebih
menekankan studi mengenai populasi organisme daripada individu serta proses evoluasi
yang terjadi pada populasi. Biosistematik lebih fokus pada genetik, sitologi
dan aspek ekologi pada taksonomi dan bekerja pada eksperimen di taman. Kajian
dari biosistematik juga dijadikan dasar bagi taksonomi karena kajian taksonomi
saja tidak lengkap tanpa adanya biosistematik (Sivarajan, 1991).
Taksonomi merupakan
bagian dari sistematik. Sistematik sendiri terdiri dari sistem taksonomik,
nomenklatur dan dokumentasi. Pada
awalnya taksonomi dan sistematik merupakan cabang ilmu yang berbeda, selanjutnya
oleh Lam (1959) dan Turrill (1964) dianggap sebuah sinonim dan diikuti oleh
yang lain (Stace, 1989).
Daftar
Pustaka:
Stace,
C. A. 1989. Plant Taxonomy and
Biosystematics. 2nd ed. Edward Arnold a Division of Hodder and Sloughton. London. P. 5-6
Singh,
G. 2010. Plant Systematics an Intergrated
Approach. Science Publishers. Jersey. P. 128
Sivarajan,V.
V. 1991. Introduction to Principles of
Plant Taxonomy. Cambridge University Press. New York. P. 14
No comments:
Post a Comment