Spodoptera litura
ISI
A. Klasifikasi
Klasifikasi ulat grayak sebagai
berikut ini:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Sub
Kelas : Pterygota
Ordo :
Lepidoptera
Sub
Ordo : Prenatae
Famili
: Noctuidae
Genus
: Spodoptera
Spesies
: Spodoptera litura Fabricius (Lestari, dkk.
2013)
B. Morfologi
Telur mememiliki bentuk flat dengan 40
longitudional rib; berdiamater
0,4-0,7 mm (Sullivan, 2014). Telur ini berwarna seperti mutiara hijau yang
akan berubah menjadi hitam (Sullivan, 2014). Telur dikeluarkan dan diletakkan berkumpulan
dengan dilapisi lapisan seperti rambut yang berasal dari tubuh betina yang
berwarna pucat orange sampai kecoklatan atau dapat juga berwarna pink (Sullivan, 2014).
Larva yang baru menetas memiliki ukuran yang kecil dengan warna hijau agak kehitaman dengan band hitam pada segmen abdominal pertama (Sullivan, 2014). Larva yang telah berkembang menjadi gempal dan halus dengan setae pendek yang tersebar (Sullivan, 2014). Kepalanya berwarna hitam dengan tubercules hitam menonjol yang setiap segmen memiliki rambut panjang (Sullivan, 2014). Warna individu yang telah berkembang tidak konstan dengan variasi hitam keabu-abuan sampai hitam kecoklatan atau dapat juga hitam dengan tanda kuning pada dorsal dan lateral strip yang luasnya berbeda (Sullivan, 2014). Lateral strip kuningnya berada di perbatasan dengan tanda hitam seri semilunar (Sullivan, 2014). Larva dewasa memiliki panjang 40-50 mm (Sullivan, 2014). Terdapat spot hitam besar yang berada pada segmen adbominal pertama dan kedelapan (Sullivan, 2014). Pupa Spodoptera litura memiliki warna coklat dengan case seperti tanah dan terletak di tanah (Sullivan, 2014). pupa ini memiliki panjang 18-22 mm dengan segmen abdominal terminates terakhir memiliki 2 pengait (Sullivan, 2014).
Individu dewasa memiliki warna putih sampai kekuningan yang tertutupi dengan merah pucat (Sullivan, 2014). Forewings berwarna coklat gelap dengan bayang garis yang lebih terang dan strip (Sullivan, 2014). Hind wing keputihan dengan kilau violet, pinggirannya berwarna coklat kegelapan dan venasi coklat (Sullivan, 2014). Thoraks dan abdomen berwarna orange sampai coklat muda dengan tuft seperti rambut pada permukaan dorsal (Sullivan, 2014). Kepala tanpa tuft berwarna putih dan kulit berwarna coklat gelap (Sullivan, 2014). Ukuran tubuh dapat menjapai 14-18 mm, dengan rentangan sayap 28-38 mm (Sullivan, 2014). Ngengat Spodoptera litura akan terbang 5 km pada malam hari dan memiliki umur yang pendek.Reproduksi dan Siklus Hidup
Larva yang baru menetas memiliki ukuran yang kecil dengan warna hijau agak kehitaman dengan band hitam pada segmen abdominal pertama (Sullivan, 2014). Larva yang telah berkembang menjadi gempal dan halus dengan setae pendek yang tersebar (Sullivan, 2014). Kepalanya berwarna hitam dengan tubercules hitam menonjol yang setiap segmen memiliki rambut panjang (Sullivan, 2014). Warna individu yang telah berkembang tidak konstan dengan variasi hitam keabu-abuan sampai hitam kecoklatan atau dapat juga hitam dengan tanda kuning pada dorsal dan lateral strip yang luasnya berbeda (Sullivan, 2014). Lateral strip kuningnya berada di perbatasan dengan tanda hitam seri semilunar (Sullivan, 2014). Larva dewasa memiliki panjang 40-50 mm (Sullivan, 2014). Terdapat spot hitam besar yang berada pada segmen adbominal pertama dan kedelapan (Sullivan, 2014). Pupa Spodoptera litura memiliki warna coklat dengan case seperti tanah dan terletak di tanah (Sullivan, 2014). pupa ini memiliki panjang 18-22 mm dengan segmen abdominal terminates terakhir memiliki 2 pengait (Sullivan, 2014).
Individu dewasa memiliki warna putih sampai kekuningan yang tertutupi dengan merah pucat (Sullivan, 2014). Forewings berwarna coklat gelap dengan bayang garis yang lebih terang dan strip (Sullivan, 2014). Hind wing keputihan dengan kilau violet, pinggirannya berwarna coklat kegelapan dan venasi coklat (Sullivan, 2014). Thoraks dan abdomen berwarna orange sampai coklat muda dengan tuft seperti rambut pada permukaan dorsal (Sullivan, 2014). Kepala tanpa tuft berwarna putih dan kulit berwarna coklat gelap (Sullivan, 2014). Ukuran tubuh dapat menjapai 14-18 mm, dengan rentangan sayap 28-38 mm (Sullivan, 2014). Ngengat Spodoptera litura akan terbang 5 km pada malam hari dan memiliki umur yang pendek.Reproduksi dan Siklus Hidup
Betina Spodoptera litura dapat menghasilkan 1000-2000 butir (Lestari, dkk. 2013). Telur akan diletakkan di permukaan
daun secara berkelompok yang terdiri atas ±350 butir (Lestari, dkk. 2013). Telur-telur ini akan tertutup bulu
yang berasal dari bulu bagian ujung imago betina dan akan tampak seperti
beludru (Lestari, dkk. 2013). Ketika kondisi
hangat telur dapat menetas 4 hari, sedangkan di musim dingin akan menetas setelah
11-12 hari (Lestari, dkk. 2013).
Spodoptera
litura memiliki 5 periode instar
dengan: instar 1 berumur 2-3 hari, instar 2 berumur 2-4 hari, instar 3 dengan
2-5 hari, instar 4 berumur 2-6 hari dan instar 5 4-7 hari (Lestari, dkk. 2013; Sullivan, 2014). Instar 1
memiliki warna tubuh hijau bening dengan panjang 2-2,74 mm dengan ada bulu
halus dan kepala hitam selanjutnya lebarnya 0,2-0,3 mm. Instar 2 berwarna hijau
dengan panjang 3,75-10 mm terdapat garis putih memanjang dari dorsal sampai
ujung abdomen. Ruas abdomen pertama mempunyai garis hitam melingkar. Instar 3
mempunyai panjang 8-15mm dengan lebar kepala 0,5-0,6 mm. Terdapat garis zig-zag
warna putih di abdomen dan terdapat bulatan hitam sepanjang tubuh. Instar 4
mempunyai panjang 13-20 mm dengan warna bervariasi dari hitam, hijau keputihan,
hijau kekuningan hijau keunguan. Selain itu instar 4 memiliki warna yang lebih
gelap di bagian dorsal dan memiliki jalur hitam dibagian lateral. Bagian instar
kelima larva berubah warna menjadi abu-abu dan terdapat garis kuning turun ke
tiap bagian punggung dan menjadi besar. Instar keenam memiliki ciripanjang
30-33 mm berwarna hijau sampai merah jambu
Pupa
berwarna coklat-kemerahan dengan panjang 12,5-17,5 mm dengan lama 8-10 hari.
Imago memiliki sayap depan warna coklat atau keperakan sedangkan sayap belakang
wrna keputihan dengan noda hitam..
B. Peran
Ulat grayak termasuk serangga
hama yang bersifat polifag. Polifag merupakan hama dengan kisaran hama luas,
seperti: sayuran, buah, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, kentang dan
perkebunan (Lestari, dkk. 2013). Spodoptera litura berperan sebagai hama
tumbuhan ketika berada padafase ulat. Ulat ini akan memakan daun-daun tanaman
inang (Lestari, dkk. 2013). Serangga ini dapat
menyerang tanaman inang pada fase vegetatif berupa tumbuhan muda dengan
menyisakan tulang daun (Lestari, dkk. 2013).
Sedangkan penyerangan saat fase generatif akan berimbas pada polong-polong muda
(Lestari, dkk. 2013).
Ulat
grayak keluar saat malam hari dan bersembunyi saat siang hari (Prabowo, 2012).
Penyerangan pada tanaman inang dilakukan secara berkelompok karena peletakkan
telurnya juga berkelompok (Prabowo,
2012). Selanjutnya pada perkembangan instar ketiga ulat grayak akan
menyebar (Prabowo, 2012). Ulat grayak berinstar 1-2 akan memakan lapisan epidermis daun
dan ketika telah mencapai instar 3 akan memakan semua bagian daun kecuali
tulang daun (Prabowo, 2012).
C.
Pengendalian
Ulat Spodoptera litura dikendalikan dengan
insektisida kimia berupa golongan methyl parathion, chlorpreiphos, phosalone,
endosulfan, deltamethrin dan alpha methrin (Prabowo, 2012). Akan tetapi penggunaan insektisida ini akan berdampak
pada kematian pada musuh alami, pencemaran lingkungan, keracunan pada manusia
dan dapat menimbulkan ledakan hama (Prabowo, 2012).
Pengendalian
Spodoptera litura dengan Steinernema spp. dapat dilakukan (Prabowo, 2012). Steinernema
spp. akan menyebabkan berat larva rendah serta kematian pada Spodoptera litura (Prabowo, 2012).
No comments:
Post a Comment