Tuesday, November 24, 2015

Sistem Reproduksi Jantan

Sistem Reproduksi Jantan
Spermatogenesis merupakan proses pembuatan sel sperma (Tortora and Derrickson, 2012).
Sistem reproduksi jantan terdiri atas testis, duktus-duktus, kelenjar tambahan, dan struktur penyokong (Tate,2012). Duktus-duktus pada jantan terdiri atas epididimis, duktus deferentia/vas deferens dan urethra (Tate,2012). Kelenjar tambahan terdiri atas seminal vesicles, kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethral. Struktur tambahan terdiri atas skrotum dan penis, yang disebut juga sebagai organ luar kelamin jantan (Tate,2012). Organ internal sendiri terdiri atas testis, epididimis, duktus dan kelenjar (Tate,2012).
Testis merupakan sepasang kelenjar berbentuk oval yang terletak di skrotum (Tortora and Derrickson, 2012). Testis diselubungi oleh jaringan ikat yang membentuk kapsul luar yang disebut sebagai tunika albuginea (Tate,2012). Perluasan tunika albuginea membentuk septa tak utuh yang membagi testis menjadi 300-400 lobules (Tate,2012). Tubulus seminiferous tube yang tergulung berlokasi di lobules dan tempat produksi sperma  (Tate,2012).   Sel Leydig atau sel interstitial merupakan klaster sel dengan jaringan ikat halus yang dikelilingi oleh tubules dan memproduksi testosterone (Tate,2012).
Epididimis merupakan organ berbentuk tanda koma yang panjang dari pinggir posterior tiap testis, dengan fungsi pematangan sperma (Tortora and Derrickson, 2012). Duktus deferens menurun sepanjang pinggir posterior epididimis di spermatic cord dan memasuki pelvic cavity, yang berfungsi untuk mengangkut sperma ketika mendapat rangasangan seksual dan menyimpan sperma (Tortora and Derrickson, 2012). Urethra merupakan pemanjangan dari kantung kemih dari distal dan berakhir di penis (Tate,2012). Urethra terbagi menjadi 3 bagian berupa prostatic urethra, membranous urethra dan penile urethra, fungsinya untuk tempat keluarnya urine dan cairan reproduksi jantan (Tate,2012).
Seminal vesicles merupakan kelenjar berbentuk sac berlokasi dekat dengan ampula duktus deferens (Tate,2012). Kelenjar ini memproduksi alkaline, cairan kental mengandung fruktosa, prostaglandins dan protein kental yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fertilisasi jantan (Tortora and Derrickson, 2012).
kelenjar prostat merupakan kelenjar berbentuk donat (Tortora and Derrickson, 2012). Prostat memproduksi asam citric, enzim proteolitik,  dan seminalplasmin
         kelenjar bulbourethral memproduksi cairan alkaline ke dalam urethra untuk melindungi pergerakan sperma, mensekresi mucus (Tortora and Derrickson, 2012).
         skrotum mengandung kulit kendur dan dibawah lapisan subcutaneous yang menggantung dari posisi penempelan penis (Tortora and Derrickson, 2012).
         Penis adalah organ kopulasi yang mentransfer sel sperma ke betina (Tortora and Derrickson, 2012).
         Sperma memiliki bagian penting berupa kepala dan ekor. Kepala flat memiliki nukleus dengan 23 kromosom. Kepala sperma dilapisi akrosome yang berisi enzim untuk membantu fertilisasi. Ekor sperma terbagi menjadi 4 bagian: leher mengandung sentriol; bagian tengah mengandung mitokondria penghasil energi; bagian utama dan bagian akhir.
         Menurut Butler,2012 pengamatan sperma dilakukan dengan bagian sel sperma ditempatkan pada mikroskop slide dan difiksasi dengan panas. Sel yang tak bergerak akan terwarnai dengan ‘Christmas Tree’ yang memiliki komposisi berupa alumunium sulfat, nuclear fast red, asam pikrik dan indigo carmine. Selanjutnya sel diamati dengan mikroskop cahaya. Kepala anterior sperma akan berwarna merah atau pink, kepala posterior berwarna  merah gelap, spermatozoa biru, dan ekor akan berwarna kuning kehijauan.
         Menurut Garner dan Hafez (1985) dalam Johari dkk. (2009)  kualitas semen akan dipengaruhi oleh genetik, bangsa, dan pakan.
Sumber:
Amarudin. 2012. Pengaruh Merokok terhadap Kualitas Sperma pada Pria dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol di Jakarta Tahun 2011. Tesis. Universitas Indonesia. Depok. Hal. 9
Butler, J. M. 2012. Adcanced Topics in Forensic DNA Typing: Methodology: Methodology. Academic Press. London. P. 14
Johari, S., Ondho YS., S. Wuwuh, Henry YB, dan Ratnaningrum. 2009. Karakteristik dan Kualitas Semen Berbagai Galur Ayam Kedu. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Semarang.
Tate, S. 2012. Seeley’s Principles of Anatomy and Physiology. 2nd Ed. McGraww Hill. New York.  p. 773, 774, 776, 777, 779
Tortora, G. J. And B. Derrickson. 2012. Principles of anatomy and physiology. John Wiley and Sons. Hoboken. P. 1130, 1131, 1136, 1138, 1140, 1141


No comments:

Post a Comment