Platelet
Platelet
merupakan darah dengan ukuran kecil tak bernukleated yang telah terputus
penjepitannya dari megakaryocytes di
sumsum tulang dengan half-life 10 hari (Silbernagl and Despopoulos, 2009).
Trombosit berfungsi untuk penataan dan aggregasi, melepaskan faktor koagulasi
dan provision permukaan fosfolipid untuk perakitan kompleks enzim (Banerhee,
2005). Ketika aliran darah terluka dan kekurangan darah, platelet akan berperan
dalam proses pengentalan dengan membatasi kerusakan vaskular dan jaringan
(Johnson, 2012). Ketika pendarahan terhenti, trombosit berperan pada proses
perbaikan dengan mengeluarkan protein yang akan meningkatkan pertumbuhan
peredaran darah dan perbaikkannya (Johnson, 2012).
Hemostatis
merupakan proses menghentikan aliran atau kekurangan darah dengan 3 proses
berupa: mengintensifkan kontraksi aliran darah di suatu area, formulasi
platelet plug, dan koagulasi (Johnson, 2012).
Menurut
Johnson (2012) ketika terjadi luka, otot halus pada dinding mengalami kejang
karena kontraksi pada pembuluh saat pembuluh darah pecah. Bila alirannya
berukuran medium sampai besar, kejang ini akan mengurangi pengeluaran darah
segera dengan meminimalkan kerusakan pada preparsi untuk step selanjutnya di
hemostatis (Johnson,
2012). Ketika kerusakkan vessel kecil, penekanan pada dinding inner
bersama dapat menghentikan pendarahan segera. Ketika terjadi kerusakan lapisan pembuluh
darah, protein dibawah dinding vesel
terbuka, trombosit menggembung membentuk pelebaran spinky dan memulai
menggumpal bersama. Trombosit akan lengket dan mulai melekat ke dinding vessel
serta dengan yang lainnya dan menghasilkan segel di area terluka. Kerusakan
akan menstimulasi vessel dan platelet terdekat melepaskan aktifator protombrin
yang akan mengubah protrombin menjadi trombin yang membutuhkan ion kalsium.
Trombin memfasilitasi perubahan fibrinogen yang akan membentuk jaring yang
menghubungkan dengan menjebak dan memegang platelet, sel darah dan molekul yang
melawan bukaan, kemudian aliran darah daerah luka akan tereduksi. Insisial
fibrin membentuk gumpalan kurang dari semenit. Platelet mulai menggumpal sampai
menghubungkan dengan mengencangkan gumpalan dan mendorong dinding vessel
bersama-sama
Waktu
perdarahan merupakan waktu yang digunakan untuk menutup (Silbernagl and
Despopoulos, 2009). Waktu koagulasi merupakan waktu yang diperlukan cairan
darah segar untuk berkoagulasi dengan formasi benang fibrin (Khurana, 2012).
Faktor yang
mempengaruhi perdarahan adalah elastisitas kulit, kethanan, intergritas
vaskuler, adhesi, agregasi trombosit, gangguan fungsi hati, kelainan genetik
dan kecemasan (Sari, dkk. 2013). Faktor yang mempengaruhi koagulasi darah
berupa vitamin K, ion kalsium, dan platelet. Ion kalsium, vitamin K dan jumlah
platelet yang rendah atau sintesis faktor koagulasi tereduksi akibat disfungsi
hati akan berakibat pada proses koagulasi (Tate,2012)
Pemeriksaan
pada jumlah trombosit, waktu protrombin, waktu pengaktifasi parsial
tromboplastin, waktu penggumpalan trombin, dan fibrinogen akan menunjukkan ada
tidaknya penyakit hemofilia atau dapat pula untuk mengevaluasi perdarahan pada
kelainan koagulasi (MFJ, 2004).
Sumber:
Banerhee,
A. 2005. Clinical Physiology an
Examination Primer. Cambridge. Cambridge. P. 159,
Johnson,
M. D. 2012. Human Biology Concepts and Current Issues. 6th Ed. Benjamin
Cummings. Delhi. p. 151-153.
Khurana, I. 2012. Medical Physiology
for Undergraduate Students. Elsevier. New Delhi. P. 163
MFJ,
M. 2004. Gangguan Koagulasi. Sari Pediatri.
6(1):60-67
Sari,
R. P., Sampurna, dan D. Pertiwi. 2013. Pengaruh Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) terhadap Waktu
Perdarahan Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi
Aspirin. Sains Medika. 5(1):20-22.
Silbernagl, S. And A. Despopoulos. 2009. Color Atlas of Physiology. 6th
Ed. Thieme. New York. p.102
Tate,
S. 2012. Seeley’s Principles of Anatomy
and Physiology. 2nd Ed. McGraww Hill. New York. p. 476.
No comments:
Post a Comment