Wednesday, November 11, 2015

Platelet

Platelet
                Platelet merupakan darah dengan ukuran kecil tak bernukleated yang telah terputus penjepitannya      dari megakaryocytes di sumsum tulang dengan half-life 10 hari (Silbernagl and Despopoulos, 2009). Trombosit berfungsi untuk penataan dan aggregasi, melepaskan faktor koagulasi dan provision permukaan fosfolipid untuk perakitan kompleks enzim (Banerhee, 2005). Ketika aliran darah terluka dan kekurangan darah, platelet akan berperan dalam proses pengentalan dengan membatasi kerusakan vaskular dan jaringan (Johnson, 2012). Ketika pendarahan terhenti, trombosit berperan pada proses perbaikan dengan mengeluarkan protein yang akan meningkatkan pertumbuhan peredaran darah dan perbaikkannya (Johnson, 2012).
                Hemostatis merupakan proses menghentikan aliran atau kekurangan darah dengan 3 proses berupa: mengintensifkan kontraksi aliran darah di suatu area, formulasi platelet plug, dan koagulasi (Johnson, 2012).
                Menurut Johnson (2012) ketika terjadi luka, otot halus pada dinding mengalami kejang karena kontraksi pada pembuluh saat pembuluh darah pecah. Bila alirannya berukuran medium sampai besar, kejang ini akan mengurangi pengeluaran darah segera dengan meminimalkan kerusakan pada preparsi untuk step selanjutnya di hemostatis (Johnson, 2012). Ketika kerusakkan vessel kecil, penekanan pada dinding inner bersama dapat menghentikan pendarahan segera. Ketika terjadi kerusakan lapisan pembuluh darah, protein dibawah  dinding vesel terbuka, trombosit menggembung membentuk pelebaran spinky dan memulai menggumpal bersama. Trombosit akan lengket dan mulai melekat ke dinding vessel serta dengan yang lainnya dan menghasilkan segel di area terluka. Kerusakan akan menstimulasi vessel dan platelet terdekat melepaskan aktifator protombrin yang akan mengubah protrombin menjadi trombin yang membutuhkan ion kalsium. Trombin memfasilitasi perubahan fibrinogen yang akan membentuk jaring yang menghubungkan dengan menjebak dan memegang platelet, sel darah dan molekul yang melawan bukaan, kemudian aliran darah daerah luka akan tereduksi. Insisial fibrin membentuk gumpalan kurang dari semenit. Platelet mulai menggumpal sampai menghubungkan dengan mengencangkan gumpalan dan mendorong dinding vessel bersama-sama
Waktu perdarahan merupakan waktu yang digunakan untuk menutup (Silbernagl and Despopoulos, 2009). Waktu koagulasi merupakan waktu yang diperlukan cairan darah segar untuk berkoagulasi dengan formasi benang fibrin (Khurana, 2012).
Faktor yang mempengaruhi perdarahan adalah elastisitas kulit, kethanan, intergritas vaskuler, adhesi, agregasi trombosit, gangguan fungsi hati, kelainan genetik dan kecemasan (Sari, dkk. 2013). Faktor yang mempengaruhi koagulasi darah berupa vitamin K, ion kalsium, dan platelet. Ion kalsium, vitamin K dan jumlah platelet yang rendah atau sintesis faktor koagulasi tereduksi akibat disfungsi hati akan berakibat pada proses koagulasi (Tate,2012)
Pemeriksaan pada jumlah trombosit, waktu protrombin, waktu pengaktifasi parsial tromboplastin, waktu penggumpalan trombin, dan fibrinogen akan menunjukkan ada tidaknya penyakit hemofilia atau dapat pula untuk mengevaluasi perdarahan pada kelainan koagulasi (MFJ, 2004).
Sumber:
Banerhee, A. 2005. Clinical Physiology an Examination Primer. Cambridge. Cambridge. P. 159,
Johnson, M. D. 2012. Human Biology Concepts and Current Issues. 6th Ed. Benjamin Cummings. Delhi. p. 151-153.
Khurana, I. 2012. Medical Physiology for Undergraduate Students. Elsevier. New Delhi. P. 163
MFJ, M. 2004. Gangguan Koagulasi. Sari Pediatri. 6(1):60-67
Sari, R. P., Sampurna, dan D. Pertiwi. 2013. Pengaruh Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) terhadap Waktu Perdarahan Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Aspirin. Sains Medika. 5(1):20-22.
Silbernagl, S. And A. Despopoulos. 2009. Color Atlas of Physiology. 6th Ed. Thieme. New York. p.102

Tate, S. 2012. Seeley’s Principles of Anatomy and Physiology. 2nd Ed. McGraww Hill. New York.  p. 476.

No comments:

Post a Comment