LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
KOROSI
OLEH :
PUSPITA
21/ XII IPA 1
SMA
NEGERI 1 MLATI
Cebongan,
Tlogoadi, Mlati, Sleman
2010/2011
|
I.
Judul Percobaan:
KOROSI
II.
Standart Kompetensi:
Menerapkan konsep reaksi oksidasi
reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
III. Kompetensi Dasar
A. Menerapkan
konsep reaksi oksidasi dalam system elektrokimia yang melibatkan energi listrik
dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
B. Menerapkan
hukum Faraday untuk elektrolisis larytan elektrolit.
C. Menjelaskan
reaksi oksidasi reduksi dalam sel elektrolisis.
VI.
Tujuan percobaan:
A.
Mengetahui faktor korosi
IV.
Dasar teori :
Korosi
(perkaratan) adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat
dilingkunganya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Pada
peristiwa korosi,logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O, suatu zat
padat yang berwarna coklat-merah.
Peristiwa
korosi sendiri merupakan proses elektrokimia yaitu proses (perubahan / reaksi
kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi
berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang
lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir
dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.
Ion besi(II) yang
terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O,
yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai
katode bergantung pada berbagai factor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
Cara untuk mencegah terjadinya korosi, yaitu :
1. Mengusahakan
pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogen
2. Mengecat
untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara
3. Melumuri
dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air
4. Pelapisan
dengan timah(tin plating)
Kaleng yang terbuat dari besi dilapisi dengan timah dengan
tujuan mencegah korosi. Timah merupakan logam yang tahan karat. Akan tetapi
timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
5. Pelapisan dengan zink (galvanisasi)
Zink dapat melindungi
besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena
mekanisme yang disebut perlindungan
katode. Karena potensial reduksi besi lebih posotif daripada zink,
maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi
sebagai katode.
6. Pelapisan
dengan kromium/ cromium plating
Cromium plating dilakukan dengan elektrolisis. Kromium
dapat memberi perlindungan sekalipun lapisannya rusak.
7. Sacrifical protection pengorbanan
anode
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif(lebih mudah
berkarat) daripada besi. Jika magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium
akan berkarat tapi besi tidak.
V. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Tabung
reaksi
b.
Pipet
c.
Lampu spritus
d.
Kaki tiga
2. Bahan
a. Kapas
b. Air
suling mendidih
c. Air
biasa(aquades)
d. Minyak
e. Paku
kecil
f. Kristal
CaCl2
g. NaCl
1 M
h. HCl
0,1 M
i. NH4OH
0,1 M
VI.
Cara Kerja
a)
Panaskan air suling.
b)
Lakukan langkah-langkah
berikut untuk tabung ke:
i.Tabung pertama
1.
Tuangkan air suling yang
telah dipanaskan kedalam tabung reaksi hingga setinggi 3 cm.
2.
Kemudian masukkan paku kecil
kedalamnya.
3.
Tutuplah tabung menggunakan
kapas dengan rapat.
4.
Amatilah dan catat perubahan
yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
ii.Tabung kedua
b. Tuangkan
air suling yang telah dipanaskan kedalam tabung reaksi hingga setinggi 3 cm.
c. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
d. Masukkan
minyak kedalam tabung reaksi setinggi 1 cm.
e. Tutuplah
tabung menggunakan kapas dengan rapat.
b. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
iii.Tabung ketiga
1. Tuangkan
air biasa(aquades) kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 3 cm.
2. Kemudian
masukkan sebuah paku kedalamnya.
3. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
iv.
Tabung keempat
a. Masukkan
kristal CaCl2 kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 1 cm.
b. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
c. Tutuplah
tabung menggunakan kapas dengan rapat.
d. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
v.
Tabung kelima
1. Masukkan
kristal CaCl2 kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 1cm.
2. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
3. Letakkan
kapas diatas kristal CaCl2 dan paku kecil.
4. Tutuplah
tabung menggunakan kapas dengan rapat.
5. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5 dan 7.
vi.
Tabung keenam
1. Masukkan
larutan NaCl 1 M kedalam tabung reaksi hingga setinggi kurang lebih 3 cm.
2. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
3. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
vii.Tabung ketujuh
1. Masukkan
larutan NH4OH 0,1 M kedalam tabung reaksi hingga kurang lebih
setinggi 3 cm.
2. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
3. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
viii.
Tabung kedelapan
1. Masukkan
larutan HCl 0,1 M hingga kurang lebih setinggi 3 cm.
2. Kemudian
masukkan paku kecil kedalamnya.
3. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
VII.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
a.
Hari pertama
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
Tabung V
|
Tabung VI
|
Tabung VII
|
Tabung VIII
|
Korosi
|
+
|
+++
|
+
|
-
|
-
|
+
|
++
|
+
|
Gelembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Uap air
|
-
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
b.
Hari kedua
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
Tabung V
|
Tabung VI
|
Tabung VII
|
Tabung VIII
|
Korosi
|
+++
|
+++
|
++
|
-
|
+
|
++
|
+++
|
+
|
Gelembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Uap air
|
-
|
-
|
-
|
+++
|
+
|
-
|
-
|
-
|
c.
Hari keempat
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
Tabung V
|
Tabung VI
|
Tabung VII
|
Tabung VIII
|
Korosi
|
+++
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
++*
|
+++
|
+
|
Gelembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Uap air
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
*Pada tabung keenam karat berubah warna menjadi hitam.
d.
Hari kelima
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
Tabung V
|
Tabung VI
|
Tabung VII
|
Tabung VIII
|
Korosi
|
+++ #
|
+++ #
|
++
|
+
|
+
|
++
|
+++
|
+
|
Gelembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Uap air
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
#endapan korosi.
Pada tabung keempat kristal mencair.
Pada tabung keenam terdapat endapan karat berwarna
kuning.
Pada tabung ketujuh terdapat endapan karat berwarna
kuning
e.
Hari ketujuh
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
Tabung V
|
Tabung VI
|
Tabung VII
|
Tabung VIII
|
Korosi
|
+++ #
|
+++
|
+++ #
|
+++
|
+
|
+ *
|
+++
|
+
|
Gelembung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Uap air
|
-
|
+
|
-
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
# endapan korosi.
Pada tabung keempat korosi menempel pada kristal dan
kristal mencair.
Pada tabung ketujuh terdapat endapan karat berwarna
kuning
1. Yang
mengalami korosi Fe paling cepat adalah tabung
kedua. Yang mengalami korosi paling lambat adalah tabung keempat.
2. Factor-faktor
penyebab korosi :
a. Tingkat
keasaman pada lingkungan
b. Kontak
langsung dengan senyawa elektrolit
c. Kontak
dengan logam lain
d. Kerapatan
logam
e. Adanya
O2
f. Letak
logam dalam deret potensial reduksi
3. Cara
pencegahan korosi pada logam :
a. Mengusahakan
pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogeny.
b. Mengecat
untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara. Cat yang digunakan adalah
cat yang mengandung timbale dan seng.
c. Melumuri
dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air.
d. Pelapisan
dengan timah(tin plating)
e. Kaleng yang terbuat dari besi dilapisi dengan timah
dengan tujuan mencegah korosi. Timah merupakan logam yang tahan karat. Akan
tetapi timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
f. Pelapisan dengan zink (galvanisasi)
g. Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena mekanisme yang disebut perlindungan katode. Karena potensial
reduksi besi lebih posotif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink
akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode.
h. Pelapisan
dengan kromium/ cromium plating
i. Cromium plating dilakukan dengan elektrolisis. Kromium
dapat memberi perlindungan sekalipun lapisannya rusak.
j. Sacrifical protection pengorbanan
anode
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif(lebih mudah
berkarat) daripada besi. Jika magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium
akan berkarat tapi besi tidak.
4. Perlindungan
katodik adalah pengorbanan anode (sacrificial protection), mengorbankan logam
lain dengan mengontakkan pada logam yang ingin dicegah dari korosi.
VIII. Kesimpulan
1. Korosi tergolong proses elektrokimia.
2. Faktor-faktor
penyebab korosi :
a. Tingkat
keasaman pada lingkungan.
b. Kontak
langsung dengan senyawa elektrolit.
c. Kontak
dengan logam lain.
d. Kerapatan
logam.
e. Adanya
O2.
f. Letak
logam dalam deret potensial reduksi.
g. Adanya air.
3. Cara
pencegahan korosi pada logam :
a. Mengusahakan
pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogeny.
b. Mengecat
untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara. Cat yang digunakan adalah
cat yang mengandung timbale dan seng.
c. Melumuri
dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air.
d. Pelapisan
dengan timah. Pelapisan dilakukan pada besi-besi yang utuh secara elektrolisis.
e. Penyalutan(galvanisasi).
Besi disalut dengan lapisan tipis seng.
f. Pelapisan
dengan kromium. Kromium dapat member lapisan pelindung yang mengkilap, walaupun
lapisan kromium ada yang rusak.
g. Perlindungan
katodik/pengorbanan anode. Magnesium merupakan logam yang lebih aktif (mudah
berkarat)daripada besi. Jika logam magnesium dikontakan dengan besi maka
magnesium akan berkarat tetapi besi tidak.
h. Menghindari kontak dengan air dan oksigen.
4. Dari
delapan jenis percobaan tersebut yang mengalami korosi Fe paling cepat adalah
percobaan nomor 2
5. Dari
delapan jenis percobaan diatas yang mengalami korosi paling lambat adalah
percobaan nomor 4
6. Semakin
banyak faktor-faktor penyebab korosi ada, semakin cepat besi(logam) mengalami
korosi
No comments:
Post a Comment