1. Udang galah (Macrobrachium
rosenbergii)
Klasifikasi:
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Phylum :Arthropoda
Genus : Macrobrachium
Spesies :
Macrobrachium rosenbergii
Morfologi
Macrobrachium rosenbergii jantan dapat mencapai 320 mm
sedangkan betina mencapai 250. Udang galah memiliki warna tubuh kehijauan
sampai coklat keabu-abuan dengan bintik orange pada artikulasi antara abdominal
somit. Antena dan celiped berwarna biru. Tubuhnya terdiri dari 20 somite dengan
14 membentuk cephalothoraks dan 6 abdomen. Tiap somite menompang pasangan
appendage terkadang appendage tereduksi/absen. Memiliki rostrum panjang.
Cephalothoraks
terbentuk dari fusi antara cephalon (6 somit) dan thoraks (8 somit). Karapaks
menutupi cephalothoraks secara lateral dan dorsal. Karapas berakhir di
anterodorsal rostrum. rostrum ramping dan terkadang sigmoid. Rostrum bagian
dorsal menompang 11-14 gigi. Spina antennalnya kuat dan terletak pada tepi
anterior karapaks paling bawah batas orbit.
Spina kedua,spina hepatic,dibawah antenal dan jauh diantara tepi
karapaks anterior,dekat dengan groove,garis branchiostegal terhubung ke spina
hepatic dengan tepi anterior.
Antenula(antena
pertama) terbentuk dari 3 segmen peduncle di atas dengan menompang 3 flagella
yang berfungsi sebgai organ tactile. Antenae (antena kedua) mempunyai 5 segmen
peduncle yang mengangkut 1 flagelum.
Dimorfisme Seksual
Gonopores juvenil jantan muncul
dengan panjang 5,9mm (panjang karapaks) sedangkan betina berukuran 7,6mm.
Gonopores jantan terletak pada dasar coxae pada pereopods kelima dan tertutup
oleh flap. Gonopores betina muncul sebagai aperture oval di coxae pereiopod
ketiga dan tertutup membran. Sisi ventral pada somite abdominal pertama jantan
memiliki titik/benjolan di tengah,sedangkan pada betina tidak terdapat.
Betina memiliki brood chamber yang terbentuk dari 1-3
abdominal pleurae yang tak muncul di udang penaeid. Jantan memiliki cheliped
yang panjang dan kuat dengan spina yang besar dari pada betina. Udang galah
jantan memiliki appendix masculina yang
Perilaku
Udang galah
merupakan udang yang agresif dan berpilaku sosial. Udang ini mencari makan saat
malam hari (nocturnal) serta memiliki sifat kanibal.
Makanan
Macrobrachium
rosenbergii merupakan udang omnivora dan merupakan bottom feeders.
Habitat dan distribusi
udang galah dapat ditemukan di alam
di Indo-Pasifik Barat dari Pakistan dan India bagian Barat laut,diseluruh
archipelago Malay,Filipina sampai Papua Nugini serta Austria Utara. Udang galah
hidup di air tawar dan air payau,terkadang di lingkungan laut.
1. Udang windu (Penaeus
monodon)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobranchiata
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobranchiata
Superfamilia : Penaeidea
Familia : Penaidae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus
monodon (Fabricius. 1798)
Morfologi
Udang
windu memiliki gigi dorsal 7-8 dan 3-4 gigi ventral,ke bawah membentuk sedikit
seperti kurva. Memiliki telson dengan groove tanpa spina lateral. Warna
karapaks dan abdomen band hitam dan memberi pola loreng-loreng seperti harimau
serta pereiopods merah.
Habitat dan
distribusi
Juvenil udang windu hidup di
dekat pantai dan estruari manggrove sedangkan dewasa hidup bawah pasir,lumpur.
Udang windu hidup sampai kedalaman 110 m.
Distribusinya dari
Indo-Pasifik Barat,Timur dan Selatan Afrika,Laut Merah,Arabia Gulf,Subkontinen
India,Archilego Malay-Australia Utara dan Jepang.
Perilaku
Udang windu berada di bwah sedimen
saat siang hari. Membentuk group dengan 200-300 individu dan bergerak ke
shallow air saat subuh dan petang.
Makanan dan
Ekologi
Bersifat omnivora dengan lebih
bersifat predator dengan makan udang yang lebih
kecil,kepiting,moluska,algae,cacing,detritus dan ikan.
Diformisme
Endopodite
memperlihatkan diformisme seksual,jantan meluas sampai ke antennular peduncle
sedangkan pada betina menjangkau sebelah article antennular basal.
1.
Kepiting Bakau (Scylla
serata)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Superfamilia : Portunoidea
Familia : Portunoidae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla
serata (Forskal. 1775)
Morfologi
kepiting
bakau memiliki karapaks dengan ukuran mencapai 280mm. Karapaksnya halus dengan
empat gigi diantara mata dan sembilan disisi mata,dengan kuku claw besar.
Sepasang kaki terakhir pipih untuk berenang.
Perilaku
Scylla serata merupakan nokturnal, saat siang hari berada dalam
liang sampai kedalaman 2m. Paddle-like
yang berada di kaki belakang digunakan untuk berenang dan mengubur diri dalam
sedimen.
Makanan
Kepiting
bakau termasuk hewan predator agresif,claw digunakan untuk membuka dan memakan
bivalvia,siput dan barnekel. Mereka dapat memakan kepiting,udang serta ikan.
Saat fase larva,kepiting memakan plankton
Dimorfisme
seksual
Jantan memiliki ukuran lebih besar dari betina. Ruas
abdomen jantan bentuknya seperti segitiga,betina membulat dan melebar.
Habitat dan
distribusi
Kepiting bakau ditemukan pada daerah
berlumpur dan perairan payau seperti hutan mangrove dan estuari. Terdistribusi
dari Indo-Pasifik Barat
2.
(Panulirus ornatus)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Phylum : Arthropoda
Genus : Panulirus
Spesies : Panulirus
ornatus (Forskal. 1775)
Morfologi
somite
abdominal halus dan telanjang. Warna abdomennya kecoklatan atau habu-abu
kehijauan dengan bintik sangat kecil dan kabur.
Umumnya memiliki eyespot besar di setengah anterior dekat dasar pleura
yang diiringi oleh perputaran tak putus yang pucat yang terletak di eyespot
mediad. Pleura memiliki ujung
putih,terkadang berwarna putih membentang hampir ke anterior dan margin
posterior. Karapaks khas dan dengan karakteristik membentuk bola pualam di
garis pale dekat dasar frontal horns. Kaki tidak terdapat pola tapi sangat
tajam dibatasi spot tak teratur hitam dengan warna agak coklat atau kebiruan
yang membentuk cincing tak lengkap di sekitar segmen bermacam-macam. Flagella
antenna melingkar secara jelas.
Perilaku
Hidup soliter atau hidup
berpasangan serta dapat ditemukan dalam konsentrasi yang besar.
Makanan
Lobster ini mengkonsumsi
crustacea lain,ikan dan moluska.
Dimorfisme
seksual
Betina memiliki gonadophore di
pangkal kaki jalan ke-3 dan kaki renang terdiri dari 2 lembar,ruas ujung kaki
ke-5 bercabang 3 dan memiliki plumose sta di kaki renang ketika telah mature.
Jantan memiliki gonadophore di kaki jalan ke-5,ruas ujung kaki jalan ke-5 tak
ada cabang dan kaki renang selembar.
Habitat dan
distribusi
Habatit
di dangkal terkadang sedikit di daerah
perairan costal keruh,dengan kedalaman 1-8 m. Terdapat catatan sampai kedalaman
50m. Di substrat pasir dan lumpur,terkadang di bawah batu dekat dengan mulut
sungai,serta coral reef.
Terdistribusi dari Indo-pasifik barat,dari daerah laut
merah dan Afrika Timur
3.
Udang Barong (Panulirus
versicolor)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Superorder : Eucarida
Infraorder :
Palinura
Superfamilia : Palinuroidea
Familia : Palinuridae
Genus : Panulirus
Spesies : Panulirus
versicolor (Forskal. 1775)
Morfologi
Memiliki
4 duri besar pada tepi anterior serta sepasang duri orbit. Pada daerah diantara
orbit tak terdapat duri-duri kecil. Orbit memiliki panjang duri kurang dari 3
kali panjang mata. Flagellum antennulanya lebih panjang dibandingkan dengan
tangkai anttenula. Memiliki lempeng antennula 2 pasang duri terpisah dengan
baik. Duri sepasang berada di paling
depan berukuran lebih besar. Pasang kaki keempat pertama tak bercapit. Ruas
abdomen tak beralur melntang. Ekor berbentuk kipas dan fleksibel. Ukuran
maksimumnya 40 cm.
Abdomen
berwarna kehijauan dan terdapat garis putih yang diapit garis biru pada tiap
segmen. Karapaks dan duri orbit memiliki kombinasi hijau putih dan biru dengan
permukaan panggal antena warna merah muda dan antennula warna putih. Kaki jalan
biru dan bergaris putih.
Perilaku
Lobter ini bersifat
nokturnal dan soliter. Saat siang hari bersembunyi di celah dan liang bebatuan.
Makanan
Lobster ini mengkonsumsi
crustacea lain,ikan dan moluska.
Dimorfisme
seksual
Jantan memiliki gonopores pada kaki kelima dan betina memiliki
gonopores di kaki jalan ketiga..
Habitat dan
distribusi
Hidup
diperairan dangkal dari sublittoral sampai ke 15 m. Hidup di area coral reef,sering
kali di batas seaward dari reef dataran tinggi. Lobter ini hidup di daerah air
besih dan di area surf. Terdistribusi dari
Indo-Pacific Barat.
4.
(Panulirus homarus)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustaceae
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Infraordo : Palinura
Superfamilia : Palinuroidea
Familia : Palinuridae
Genus : Panulirus
Spesies : Panulirus
homarus (Linnaeus,1775)
Morfologi
Antennular
plate dengan 4 berukuran sama,besar dan spina terpisah,tertata membentuk
persegi dengan tambahan spinules yang sangat kecil dengan susunan tak beraturan
di antaranya. Exopod pada maxilipid ketiga absen. Tubuh berwarna hijau gelap
atau merah kecoklatan,dengan bintik halus putih. Tak ada warna band yang
berbeda warna cerahnya pada abdomen. Antennulae terikat. Warna kaki agak
seragam,terkadang pudar,longitudinal tak terputus.
Memiliki
ukuran tubuh maksial 31 cm,panjang karapaks 12cm. rata-rata panjang tubuhnya
20-25 cm.
Perilaku
Termasuk hewan nocturnal
dan koloni.
Makanan
Saat
udang ditangkarkan,mereka diberikan campuran ikan,crustacea dan moluska.
Dimorfisme
seksual
Jantan memiliki gonopores pada kaki
kelima dan betina memiliki gonopores di kaki jalan ketiga..
Habitat dan
distribusi
Habitat
di perairan dangkal antara 1-90 meter,sering di kedalaman 1-5m. Hidup diantara
batu,zona surf terkadang di daerah keruh.
Hewan ini terdistribusi di Indo-Pasifik Barat
5. Perbandingan dengan spesies lain
Udang galah betina memiliki brood chamber
yang tak dimiliki oleh udang windu. Susunan pleura Penaeus monodon seperti genting sedangkan Macrobrachium rosenbergii segmen kedua pleura menutup segmen
pertama dan ketiga. Penaeus monodon dan
Macrobrachium rosenbergii dan sama-sama
memiliki uropod satu pasang yang biramous.Scylla
serrata memiliki abdomen yang tersembunyi sedangkan udang dan lobster abdomennya
tak tersembunyi. P.ornatus memiliki
garis sepanjang abdomen sedangkan P.homarus
terdapat sepasang titik di sepanjang abdomen dan P. Versicolor memiliki antena
satu yang berwarna.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. Panulirus homarus (Linnaeus,
1758) http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=552982 diakses pada
tanggal 28 Nop. 14 pukul 20.30.
Anonim. Tanpa tahun. Panulirus versicolor (Latreille,
1804) http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=552973 diakses pada tanggal
28 Nop. 14 pukul 20.20.
Anonim. Tanpa tahun. Penaeus monodon Fabricius,
1798 http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=95638 diakses pada
tanggal 28 Nop. 14 pukul 20.06.
Anonim. Tanpa tahun. Scylla serrata .www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=660571. Diakses pada
tanggal 27 Nop. 14 pukul 20.25
Cockcroft, A., Butler, M.
& MacDiarmid, A. 2013. Panulirus ornatus. The IUCN Red List of
Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 28 November 2014.
Craig,S. F., D. A. Thoney and N. Schlager. 2004. Grzimek’s
Animal Life Encyclopedia, 2nd edition. Volume 2, Protostomes. Farmington
Hills, MI: Gale Group. Farmington Hills
De Grave, S., Shy, J.,
Wowor, D. & Page, T. 2013. Macrobrachium rosenbergii. The IUCN Red
List of Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 28 November
2014. Murthy, H.S.,R. Kumarswamy,K. J. Palaksha,H. R. Sujatha,and R. Shankar.
2012. EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF SHELTERS ON SURVIVAL AND GROWTH OF GIANT
FRESHWATER PRAWN, MACROBRACHIUM ROSENBERGII. Journal of Marine Science and Technology. 20(2) 153-157.
Dore,I. And C. Frimodt
1987. An Illustrated Guide to Shrimp of the World. Van Nostrand Reinhold. New York.
Fast,A. W. And L.
J. Lester. 1992. Marine Shrimph Culture:
Principles and Practices. Elsevier. Amsterdam.
Holthuis, L.B. 1991. FAO SPECIES CATALOGUE VOL, 13 MARINE
LOBSTERS OF THE WORLD. FAO. ROME.
J. de Freitas,A. 2004. THE PENAEIDAE OF SOUTHEAST AFRICA: IV. The Family
Penaeidae: Genus Penaeus. Investig. Rep. Oceanogr. Res. Inst., (59): 1 – 112,
2004.
M. Kadafi,R. Widaningroem dan Soeparno. 2005. Aspek
Biologi dan Potensi Lestari Sumberdaya Lobster (Panulirus spp.) di Perairan
Pantai Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. J. Perikanan (J. Fish. Sci.). VIII
(1):108-117.
New,M. B. And W. C. Valenti. 2000 .Freshwater Prawn Culture The farming of Macrobrachium rosenbergii.
Blackwell Science. Oxford.
Pavasovic,M.
2004. Digestive profile and capacity of
the mud crab (Scylla serrata). The Queendsland University of Technology.
Brisbane.
Sihombing,M.
P. 2011. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Kepiting bakau (Scylla spp.) repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28654/3/Chapter%20II.pdf
diakses pada tanggal 28 Nop. 14 pukul 22.43
Yusnaini, M.N. Nessa,M. I. Djawad,& D. D.
Trijuno. 2009. CIRI MORFOLOGI JENIS KELAMIN DAN
KEDEWASAANLOBSTER MUTIARA (Panulirus ornatus)SEX MORPHOLOGYCAL
CHARACTERISTICS AND MATURITY OF THE ORNATED LOBSTER Panulirus ornatus.Torani. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan . 19 (3): 166– 174
No comments:
Post a Comment