Paul,E. A. 2007. Soil
microbiology,ecology dan biokimia. Academic prees. Oxford. 3ed.p:174-175
Group microarthropod(secara umum kutu dan collembolans)
ditemukan melimpah di tanah. Satu meter persegi tanah di hutan dapat mengandung
jutaan sampai ribuan yang dapat merepresentasikan ribuan spesies yang terdapat
di sana. Microarthropod mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam proses dekomposisi di lantai huttan dan
sangat penting untuk reservoir biodiversitas pada ekosistem hutan. Banyak
mikroarthoropod memakan jamur dan nematoda,dengan demikian hubungan mikrofauna
dan mikrobia dengan mesofauna. Mikroarthoropod seperti laba-laba,kumbang,semut
dan lipan,dengan demikian menjembatani koneksi ke makrofauna.
Dalam spektrum fauna tanah,kutu dan collembolans merupakan
mesofauna. Anggota dari mikroarthoropod unik,bukan karena ukuran tubuh mereka tetapi dikarenakan metode
untuk menyampling mereka. Sedikit bagian dari habitat(tanah,seresah atau
material yang miriip) dikoleksi dan mikroarthropod diekstrak di laboratorium.
Kebanyakan metode yang digunakan untuk ekstraksi mikroarthropod merupakan
variasi dari Tullgren funel,yang mengunakan panas untuk mengarahkan sampel dan
memaksa arthropod ke dalam fluida koleksi atau pelarut atau gula jenuh diikuti
filtrasi. Tullgren funnels memiliki performa terbaik dalam tanah dengan organik
tinggi. Estimasi cacah spesies yang baik didapat menggunakan desikit,sampel
besar. Tetapi perbandingan yang valid dari kemelimpahan mikroarthropod berbeda
tiap habitat bisa karena didapat jika ekstraksi efisies,walaupun tak dikenali
tetapi mirip.
Densitas Mikroarthropod tiap musimdapat berbeda tiap
ekosistem. Hutan tropika dengan lapisan organik tipis mengandung lebih sedkit
mikroarthropod. Tillage,kebakaran dan pengunaan pestisida dapat mengurangi
populasinya,tetapi recovery dapat mempercepat dan respon group mikroarthropod
berbeda. Kutu tanah selalu memiliki kualitas besarcollembolans tetapi kemudian
kemelimpahan menjadi lebih melimpah pada suatu situasi. Estimasi spesies richnees merupakan masalah
yang sulit untuk hewan tanah termasuk semut.
Functional plant ecology.p:589
Serangga pemakan akar dan nematoda memiliki dampak negatif
pada pertumbuhan tumbuhan dan penampilan dan secara umum AMF mengurangi
kerusakan tumbuhan dari herbivora pemakan akar walaupun efeknya bervariasi
Vegetation ecology.2nd ed. 279
Herbivora bawah tanah berkontribusi pada nutrisi tanah yang
dinamis dengan memutar efek ketersediaan nutrien dan produktivitas tumbuhan
“host” dan kemungkinan mitra spesies tumbuhan. Rendahnya herbivora pemakan akar
pada nematoda pemakan tumbuhan akibat
akar yang mengalami kerusakan sehingga
nutrien bocor. Kesimpulan
No comments:
Post a Comment