Sunday, March 29, 2015

KOROSI

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
KOROSI







OLEH     :
CANDRA PUSPITA R.
21/ XII IPA 1
SMA NEGERI 1 MLATI
Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman
2010/2011






I.    Judul Percobaan:
KOROSI
II.   Standart Kompetensi:
Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
III. Kompetensi Dasar
A.   Menerapkan konsep reaksi oksidasi dalam system elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.
B.   Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larytan elektrolit.
C.   Menjelaskan reaksi oksidasi reduksi dalam sel elektrolisis.
VI. Tujuan percobaan:
A.    Mengetahui faktor korosi
IV. Dasar  teori :
Korosi (perkaratan) adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkunganya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Pada peristiwa korosi,logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen(udara)  mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik.  Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda).  Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3.xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai katode bergantung pada berbagai factor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Cara  untuk mencegah terjadinya korosi, yaitu :
1.    Mengusahakan pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogen
2.   Mengecat untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara
3.   Melumuri dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air
4.   Pelapisan dengan timah(tin plating)
Kaleng yang terbuat dari besi dilapisi dengan timah dengan tujuan mencegah korosi. Timah merupakan logam yang tahan karat. Akan tetapi timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
5.   Pelapisan dengan zink (galvanisasi)
Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena mekanisme yang disebut perlindungan katode. Karena potensial reduksi besi lebih posotif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode.
6.   Pelapisan dengan kromium/ cromium plating
Cromium plating dilakukan dengan elektrolisis. Kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisannya rusak.
7.   Sacrifical protection pengorbanan anode
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif(lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium akan berkarat tapi besi tidak.

V.  Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Tabung reaksi
b.    Pipet
c.    Lampu spritus
d.    Kaki tiga
2.    Bahan
a.    Kapas
b.    Air suling mendidih
c.    Air biasa(aquades)
d.    Minyak
e.    Paku kecil
f.     Kristal CaCl2
g.    NaCl 1 M
h.    HCl 0,1 M
i.      NH4OH 0,1 M


VI.    Cara Kerja
a)    Panaskan air suling.
b)    Lakukan langkah-langkah berikut untuk tabung ke:
       i.Tabung pertama
1.    Tuangkan air suling yang telah dipanaskan kedalam tabung reaksi hingga setinggi 3 cm.
2.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
3.    Tutuplah tabung menggunakan kapas dengan rapat.
4.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
      ii.Tabung kedua
b.      Tuangkan air suling yang telah dipanaskan kedalam tabung reaksi hingga setinggi 3 cm.
c.       Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
d.      Masukkan minyak kedalam tabung reaksi setinggi 1 cm.
e.      Tutuplah tabung menggunakan kapas dengan rapat.
b.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
     iii.Tabung ketiga
1.    Tuangkan air biasa(aquades) kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 3 cm.
2.    Kemudian masukkan sebuah paku kedalamnya.
3.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
    iv.        Tabung keempat
a.    Masukkan kristal CaCl2 kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 1 cm.
b.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
c.    Tutuplah tabung menggunakan kapas dengan rapat.
d.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
      v.        Tabung kelima
1.    Masukkan kristal CaCl2 kedalam tabung reaksi kurang lebih setinggi 1cm.
2.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
3.    Letakkan kapas diatas kristal CaCl2 dan paku kecil.
4.    Tutuplah tabung menggunakan kapas dengan rapat.
5.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5 dan 7.
    vi.        Tabung keenam
1.    Masukkan larutan NaCl 1 M kedalam tabung reaksi hingga setinggi kurang lebih 3 cm.
2.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
3.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
    vii.Tabung ketujuh
1.    Masukkan larutan NH4OH 0,1 M kedalam tabung reaksi hingga kurang lebih setinggi 3 cm.
2.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
3.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.
  viii.        Tabung kedelapan
1.    Masukkan larutan HCl 0,1 M hingga kurang lebih setinggi 3 cm.
2.    Kemudian masukkan paku kecil kedalamnya.
3.    Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada hari ke 1, 2, 4, 5, dan 7.





VII.  Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Hasil pengamatan
a.    Hari pertama

Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
Tabung VI
Tabung VII
Tabung VIII
Korosi
+
+++
+
-
-
+
++
+
Gelembung
-
-
-
-
-
-
-
+
Uap air
-
-
-
+
-
-
-
-
b.    Hari kedua

Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
Tabung VI
Tabung VII
Tabung VIII
Korosi
+++
+++
++
-
+
++
+++
+
Gelembung
-
-
-
-
-
-
-
+
Uap air
-
-
-
+++
+
-
-
-
c.    Hari keempat

Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
Tabung VI
Tabung VII
Tabung VIII
Korosi
+++
+++
++
+
+
 ++*
+++
+
Gelembung
-
-
-
-
-
-
-

Uap air
-
-
-
+
+
-
-
+
*Pada tabung keenam karat berubah warna menjadi hitam.
d.    Hari kelima

Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
Tabung VI
Tabung VII
Tabung VIII
Korosi
+++ #
+++ #
++
+
+
++
+++
+
Gelembung
-
-
-
-
-
-
-
+
Uap air
-
-
-
+
+
-
-
-
#endapan korosi.
Pada tabung keempat kristal mencair.
Pada tabung keenam terdapat endapan karat berwarna kuning.
Pada tabung ketujuh terdapat endapan karat berwarna kuning
e.    Hari ketujuh

Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
Tabung VI
Tabung VII
Tabung VIII
Korosi
+++ #
+++
+++ #
+++
+
+ *
+++
+
Gelembung
-
-
-
-
-
-
-
-
Uap air
-
+
-
+
+
+
-
-
# endapan korosi.
Pada tabung keempat korosi menempel pada kristal dan kristal mencair.
Pada tabung ketujuh terdapat endapan karat berwarna kuning
1.  Yang mengalami korosi Fe paling cepat adalah tabung kedua. Yang mengalami korosi paling lambat adalah tabung keempat.
2.  Factor-faktor penyebab korosi :
a.    Tingkat keasaman pada lingkungan
b.  Kontak langsung dengan senyawa elektrolit
c.   Kontak dengan logam lain
d.  Kerapatan logam
e.  Adanya O2
f.    Letak logam dalam deret potensial reduksi
3.  Cara pencegahan korosi pada logam :
a.    Mengusahakan pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogeny.
b.    Mengecat untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara. Cat yang digunakan adalah cat yang mengandung timbale dan seng.
c.    Melumuri dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air.
d.    Pelapisan dengan timah(tin plating)
e.    Kaleng yang terbuat dari besi dilapisi dengan timah dengan tujuan mencegah korosi. Timah merupakan logam yang tahan karat. Akan tetapi timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh.
f.     Pelapisan dengan zink (galvanisasi)
g.    Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena mekanisme yang disebut perlindungan katode. Karena potensial reduksi besi lebih posotif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode.
h.    Pelapisan dengan kromium/ cromium plating
i.      Cromium plating dilakukan dengan elektrolisis. Kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisannya rusak.
j.      Sacrifical protection pengorbanan anode
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif(lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium akan berkarat tapi besi tidak.
4.  Perlindungan katodik adalah pengorbanan anode (sacrificial protection), mengorbankan logam lain dengan mengontakkan pada logam yang ingin dicegah dari korosi.
VIII.       Kesimpulan
1.    Korosi tergolong proses elektrokimia.
2.    Faktor-faktor penyebab korosi :
a.    Tingkat keasaman pada lingkungan.
b.    Kontak langsung dengan senyawa elektrolit.
c.    Kontak dengan logam lain.
d.    Kerapatan logam.
e.    Adanya O2.
f.     Letak logam dalam deret potensial reduksi.
g.    Adanya air.

3.    Cara pencegahan korosi pada logam :
a.    Mengusahakan pencampuran zat-zat dalam logam tersebar homogeny.
b.    Mengecat untuk mencegah kontak permukaan logam dengan udara. Cat yang digunakan adalah cat yang mengandung timbale dan seng.
c.    Melumuri dengan oli atau gemuk untuk mencegah kontak dengan air.
d.    Pelapisan dengan timah. Pelapisan dilakukan pada besi-besi yang utuh secara elektrolisis.
e.    Penyalutan(galvanisasi). Besi disalut dengan lapisan tipis seng.
f.     Pelapisan dengan kromium. Kromium dapat member lapisan pelindung yang mengkilap, walaupun lapisan kromium ada yang rusak.
g.    Perlindungan katodik/pengorbanan anode. Magnesium merupakan logam yang lebih aktif (mudah berkarat)daripada besi. Jika logam magnesium dikontakan dengan besi maka magnesium akan berkarat tetapi besi tidak.
h.    Menghindari kontak dengan air dan oksigen.

4.    Dari delapan jenis percobaan tersebut yang mengalami korosi Fe paling cepat adalah percobaan nomor 2
5.    Dari delapan jenis percobaan diatas yang mengalami korosi paling lambat adalah percobaan nomor 4
6.    Semakin banyak faktor-faktor penyebab korosi ada, semakin cepat besi(logam) mengalami korosi